my secret brother chap 3

Hai readers!! Balik lagi dengan admin setengah. Gimana ff pertama saya yang sebelumnya?
A.sangat bagus
B.bagus
C.jelek
D.jelek banget
(silakan di jawab di comment ya ;))

untuk yang ff ini saya udah buat ceritanya menjadi sedikit(dikit banget) panjang. Namun,teman saya yang membaca masih saja di bilang pendek. Thanks buat yang udh kasih masukan.
Enjoy reading and please comment it 😉
.
.
.
“Ne,Jung DaeHyun ibnida. Senang berkenalan denganmu.” Pria yang bernama Jung DaeHyun pun membungkukan badannya.

“MWO?!”

Seperti terkena serangan petir, HyunRa pun mengeluarkan ekspresi shocknya yang sudah pasti sangat JELEK seperti yang dikatakan Cheonsa.

“Kakakku?”HyunRa mengulangi perkataan ayahnya.

“Begini ceritanya, aku mengadopsi anak dari teman ayah yang sudah meninggal karena kecelakaan. Di dalam mobil itu terdapat istri dan teman ayah.” Ucap appa YoungJae dengan sabar.

“Nah sekarang, kamu akan tinggal disini bersama HyunRa,Daehyun. Anggap saja seperti rumah sendiri.” Appa berbicara dengan DaeHyun dan tidak memperdulikan HyunRa yang masih melongo.

“Ta..tapi appa..” Sebelum HyunRa selesai berbicara, Youngjae dan DaeHyun sudah berdiri dari tempat duduk dan berjalan sambil menunjukan kamar untuk DaeHyun.
.
.
.
Kamar yang dipilihkan Youngjae adalah kamar di sebelah HyunRa. Kamar itu termasuk besar dan bisa memuat 10 orang tidur di dalamnya. Kamar itu juga berlapiskan wallpaper putih krem yang lembut di temani dengan kasur berukuran queen,lemari baju,serta perabot lainnya.

“Ini kamar untuk mu.”

“Ne, terima kasih ahjussi.” DaeHyun membungkukan badannya.

“Tidak apa-apa.”

Drrt…drrt…drrt

Ternyata handphone Youngjae yang bergetar . Ia pun segera mengangkatnya.

“Yeoboseyo? Ah ne. Saya akan segera ke sana. Ne.” Youngjae mengakhiri pembicaraan dalam teleponnya.

“Dae-ah maaf aku tidak bisa berlama-lama. Aku masih harus kembali ke kantor. Tolong jaga HyunRa baik-baik. Ia anak yang cukup menyenangkan.” Mereka pun berjalan turun.
.
.
.
Ketika sudah sampai di lantai bawah. Mereka melihat HyunRa yang masih terkejut dengan mulut terbuka.

“Ra-ya appa pergi dulu ya. Kau dan DaeHyun rukun-rukun ya . Arraseo?” Appa Youngjae menyadarkan HyunRa.

Seketika itu juga roh HyunRa kembali. Dan melihat apanya dengan tatapan kecewa.

“Appa mau pergi lagi? Tidak mau makan malam di sini dulu?” Tanya HyunRa pelan.

“Tidak bisa Ra-ya. 10 menit lagi aku akan ada meeting dengan klien. Nanti aku akan makan di kantin. Tidak usah kuatirkan kesehatan appa.” Appa YoungJae tersenyum menenangkan.

Tetapi bukan itu yang HyunRa maksud. Yang ia inginkan adalah makan bersama appa nya yang jarang sekali pulang. Ia sangat merindukan appanya itu. Namun mau bagaimana lagi. Dengan berat hati ia anggukan kepalanya pelan.

“Arraseo appa. Jaga kesehatan ya ” HyunRa mengulaskan sebuah senyum tipis.

Setelah itu appa mengendarai mobilnya dan setelah itu menghilang di ujung jalan.
.
.
.
Sunyi. Itulah yang dapat digambar kan sekarang. Di dalam rumah HyunRa sekarang hanya tinggal ia dengan DaeHyun yang terduduk diam di sofa. Masing-masing sibuk dengan pikiran sendiri sampai ada suara…

KRUYUK…

Suara itu menyadarkan pikiran mereka berdua. Satu nya sedang mencari darimana asal suara itu. Dan yang satu lagi sedang tersipu malu.

Ternyata DaeHyun yang membuat suara itu. Lebih tepatnya perut nya sedang menagih pasokan makanan.

“Phuahahaha” HyunRa dan DaeHyun pun hanya bisa tertawa bersama-sama.

“Akan aku masakan sesuatu. Ehmm o..oppa bisa mandi dulu.” HyunRa yang masih belum terbiasa pun segera berdiri dan meninggalkan ruang tamu.
.
.
.
Selesai masak, HyunRa pun segera masuk ke kamar untuk mandi. Setelah mandi, ia turun lagi kebawah. Di lihatnya DaeHyun sedang duduk di kursi meja makan sambil memainkan Smartphonenya. Dilihat dari samping, oppa baru HyunRa itu sangat tampan. Apalagi dengan balutan kaus longgar dan celana selutut.

HyunRa pun berjalan dengan kikuk ke meja makan.

Mereka pun mulai makan dalam keheningan. Hanya ada ketukan sendok pada mangkuk yang membuat suara.

“Boleh aku memanggil mu yeodongsaeng?” Sebuah suara memecahkan kecanggungan itu. HyunRa yang sedang makan mu tersedak karena suara tiba-tiba itu.

“Nde?” tanya HyunRa meminta Daehyun mengulangi pertanyaannya.

“Bolehkah aku memanggilmu yeodingsaeng. Habisnya kita akan menjadi saudara angkat. Jadi sebaiknya aku memanggilmu yeodongsaeng. Ah apa lebih simplenya dongsaeng? Bolehkan?” Tanya Daehyun dengan panjang lebar sambil menyungingkan senyum yang menambah ketampanannya.

Ternyata Daehyun orangnya enak di ajak bicara. Ia juga cepat beradaptasi dengan orang baru. Hyunra merasa nyaman karena tidak canggung lagi.

Hyunra pun membalasnya dengan senyum tulusnya.

“Ne. Aku boleh memanggilmu oppa kan?”

“Tentu saja boleh. Dongsaeng hahaha.” Oppa barunya sedang tertawa. Lucu sekali.

Mereka pun melanjutkan makannya dengan berbagai pembicaraan.
.
.
.
Di lain tempat, L.joe sedang berjalan pulang kerumah barunya. Di ujung jalan itu. Terdapat sebuah rumah lumayan besar dengan pagar berwarna coklat tua klasik. Di tambah beragam bunga-bunga di taman membuat rumah itu semakin terlihat mewah. Ya itulah rumah baru L.joe.

L.joe pun berjalan memasuki rumahnya itu.

“I’m home.” L.joe sambil menutup pintu. Tercium aroma kue dari dapur.

L.joe pun berjalan ke arah dapur dan mendapati ibunya sedang mengeluarkan kue-kue dari oven. L.joe pun segera membantunya menaruh panggangan ke atas meja.

“Terima kasih” ibunya tersenyum.

“Sama-sama ibu.”

“Kau pasti lapar. Di meja makan sudah ku sediakan bibimbap kesukaanmu. Makan saja duluan. ” Ucap ibu sambil menata kue-kue nya di dalam toples.

“Okay.” L.joe pun berjalan ke luar dapur dan berjalan ke ruang makan. memang L.joe sudah sangat lapar dan perutnya sudah menagih masuknya makanan. Ia pun makan dengan lahap dan selesai dengan piring mengkilap.

Setelah itu, L.joe naik ke lantai dua dan masuk ke kamar. Setelah berganti pakaian, ia berjalan ke meja belajarnya kemudian mengambil buku year book nya dan membuka-buka. Banyak kenangan yang ia punya bersama teman-temannya yang ada di Amerika. Baru beberapa hari saja pindah ke Korea, ia sudah merindukan teman-temannya itu.

Setelah itu ia menutup bukunya dan berjalan ke tempat tidur. Ia membaringkan badannya di kasur yang empuk dan menatap langit.

Jung HyunRa.

Gadis itu adalah orang pertama yang hari ini berbicara dengannya. Sepertinya ia berteman baik dengan teman belakangnya.

Mengingat itu, L.joe pun tersenyum tipis sambil menutupkan matanya. Lalu tertidur.

Something about you chap 14

​Cast: jeon wonwoo, lau(OC), kim mingyu, and 11 member seventeen

Genre: comedy romance

Rate: 16 + (lawan aja, gpp kok)

.

.

NB: TYPO BERTEBARAN!! 

.

.

.
“WUOH!” teriak Seungkwan menyadarkan kami semua. 
“nuna selamat ya” dino memelukku singkat. 

“woah, lau kau mendahuluiku” ucap vernon berpura-pura sedih.

” chukkae, lau-ah.” jeonghan menjulurkan tangannya.
“terima kasih semua.” aku membalas mereka dengan senyum yang tulus. Jujur saja aku masih belum bisa memutar otak sekarang. Aku tidak bisa mengingat kejadian apa yang terjadi hari ini. Dan sekarang ini. 
Aku melihat kearah Wonwoo yang sekarang dipeluk oleh S. Coups dan Joshua. Mereka juga mengucapkan selama ke Wonwoo. Lalu aku mengalihkan pandanganku ke satu sudut dan kulihat Mingyu yang terdiam sambil tersenyum kecut menatap Wonwoo. 
Aku meneguk ludah dan berjalan menghampirinya. “oppa, bisa bicara sebentar?” tanyaku pelan.
Ia menatapku sendu kemudian mengangguk pelan. Ia berjalan keluar ruangan dan aku pun mengikutinya. Kami pun bersender di dinding tempat yang sangat familiar. Menurutku. Aku ingat latar belakang inj digunakan untuk Andromeda Tv . 
“oppa… Mianhae…” ucapku setelah kami berdiam selama beberapa menit di sini.
Ia tidak menjawab dan malag menundukan kepalanya. Aku menoleh kearahnya dan kulihat tangannya terkepal keras. 
“oppa pasti bisa mendapatkan yang lebih baik darik-” 
“darimu? Lebih special darimu? Lebih cantik darimu? Lebih unik darimu?” tanyanya sambil menatapku. Ia berjalan dan berdiri di hadapanku. Tangannya menempel pada dinding di sebelahku. 
Aku tidak menjawab pertanyaannya. Karena aku takut padanya. Kaki ku mulai bergetar dan rasanya aku akan merosot tak lama lagi. Aku mengalihkan pandanganku darinya.
“tidak ada,Lau. Tidak ada. Kau terlalu berbeda dari setiap gadis yang kutemui. Juga selama hidupku.” ia menatapku dengan tatapan sendu. Aku berani bertaruh dengan semua orang sekarang aku melihat setetes air jatuh kelantai. Dan itu bukan dariku. Aku menatap Mingyu dan kulihat ada air mata di wajahnya.
“Maafkan aku, oppa…maafkan aku…” aku menunduk lagi dan menutupi mataku yang juga ikutan berkaca-kaca.
“wae?? Kenapa? Kenapa kau harus muncul di kehidupanku? Kenapa kau dapat membuatku menyukaimu? Tidak… Kenapa kau harus muncul kehidupan KAMI?!!” teriakan Mingyu membuatku menatapnya lagi.
“jadi oppa… Ah tidak Mingyu-ssi, jadi anda menganggapku pengganggu kehidupan kalian? Kalau begitu maafkanlah aku. Aku juga tidak ingin hidup seperti ini. Aku juga tidak tahu kenapa aku sangat beruntung bisa berkenala dengan kalian dan bahkan bisa bermain dengan kalian. Aku sangat bahagia berkenalan dengan kalian dan tidak kusangka ternyata cuma aku sendiri yang bahagia sedangkan semuanya menganggapku sebagai pengganggu? Baiklah, jika itu kemauan kalian aku tidak akan muncul dihadapan kalian lagi…” aku tidak percaya jika aku pengganggu kehidupan mereka. Yang kutahu mereka juga senang berkenalan denganku. Astaga… Apakah ini yang dinamakan ‘artis bermuka dua?’ baik di depan fans tapi mengata-ngatainya di belakang. 
Kulihat mingyu berdiri mematung dihadapanku dan kulihat member-member lain juga mendengar apa yang kuucapkan. Mereka terdiam menatapku. 
Aku menatap mereka, “oppa-deul, maafkan aku yang telah mengganggu kalian selama ini. Mungkin aku seorang sasaeng fans karena bisa makan dan bersenang-senang bersama kalian dan…. Mengganggu kalian….maafkan aku…” aku menumpahkan airmataku di depan mereka. Dan dengan cepat kuhapus lagi dan melanjutkan kalimat kalimat yang masih mengganggu di otakku.
“dan… Aku berjanji tidak akan muncul dihadapam kalian lagi dan aku akan terus mendukung kalian dari belakang…sebagai fans…” kuselesaikan ucapanku dan kemudian menatap Mingyu lagi.
“Mingyu-ssi, maafkan aku karena tidak bisa menerima perasaanmu. Dan itu adalah pilihan terbaik. Karena tidak seharusnya seorang fans berpacaran dengan idolnya.” aku menatap Wonwoo yang juga menatapku. 
Aku menggeser tangan Mingyu dan berlari keluar gedung tersebut. Aku beruntung karena tidak ada wartawan sama sekali di gedung bagian belakang pledis. 

.

.

.

Wonwoo pov
Aku marah dan juga kecewa dengan Mingyu. Namun aku tidak bisa menyalahinya sepenuhnya. Aku memaklumi jika ia ditolak oleh gadis yang ia sukai. Jika aku menjadi dia, aku mungkin juga akan bertindak bodoh sekarang.
“ya! Mingyu hyung! Sejak kapan aku menganggap Lauren Nuna pengganggu? Memangnya aku pernanh bicara seperti itu?” teriak Dino. 
“dia yang mengajarkanku matematika ketika aku kesulitan, kau tahu hyung.” ucap vernon. 
“dan ia juga penyimpan rahasia yang baik. Aku tidak pernanh bilang dia menggangguku. Dan malah ia sering memberi ide untuk choreo mendatang.” ucap Hoshi.
“cukup, ku mohon supaya kalian kembali latihan sekarang dan tinggalkan mingyu sendori. Kurasa ia butuh merefleksikan pikirannya sekarang.” ucap seungcheol hyung sambil mendorong pelan dino dan seungkwan. 
Tinggal aku sendiri dan mingyu di ruangan ini. Aku berjalan kearahnya. Dan menarik napas dan menghembuskannya.
“maafkan aku Mingyu, tetaoi aku tidak ingin Lau menjadi milik orang lain.” ucapku pelan tetapi mantap. 
Mingyu menatapku dengan bibir bergetar. “hy…hyung… Maafkan aku…apa yang telah kuucapkan…huhu” ia merosot kebawah dan menutup mukanya sambil menangis. Aku inhin menepuk dan merangkul nahunya. Dan menenangkannya. Tetwpi aku tidak bisa. Aku akan tegas terhadapnnya kali ini.
“hyung, apakah ia membenciku? Apakah member yang lain membenciku sekarang??” tanyanya sambil menatapku. 
Aku berjongkok dan mengelus kepalanya. “tidak… Mereka hanya sedikit kecewa dan Lau… Aku yakin ia tidwk membencimu.” 
“a..aku tidak bermaksud seperti itu, hyung…aku-” 
“aku tahu perasaanmu, itu yang kurasakan dulu ketika aku menyukai Tzuyu, mingyu ah.” ucapku kembali mengingat Tzuyu.
“aku bahagis sekarang, mingyu ah. Akhirnya aku bisa menyukai seseorang lagi. Kumohon semoga kau dapat menerima itu.” aku tersenyum tipis menatapnya.
Ia menghapus air mata dipipinya. “maafkan aku hyung. Dan kuharap kau bisa menjaga Lau dengan baik. Semoga kalian berbahagia.” ia memberiku senyum tipisnya.
Baiklah satu masalah sudah selesai.

.

.

.
LAU pov
Hapeku tidak henti-hentinya begetar dari kemarin. Dan kulihat semua member meneleponku kecuali Mingyu. Masa bodo dengan mingyu sekarang, aku melihat dan menghitung bahwa yang paling banyak di daftar telepon adalah wonwoo. Aku tidak ingin berbicara dengannua sekarang. Tifak dengan member seventeen.
“kau tahu, aku merasa meja ini bergetar karena hapemu itu. Dan itu membuat mood makanku hilanh.” ucap Mirae sambil meletakan sumpitnya.
“mianhae, akan kumatikan.” aku mencabut baterei hapeku dan memasukannya kedalam kotak pensil. 
“lalu, bagaimana hubungan kalian berdua?” tanya Mirae sambil berbisik. Ia sudah tahu masalah yang kuhadapi kemarin dan juga hubunganku dengan Wonwoo.
Aku menggeleng oelan dan memakan bekalku dengan lesu. 

“yak, kau tidak mencoba menghubunginya?” tanya Mirae sedikit berteriak.
“aku tidak ingin berbicara dengan nya ataupun member yang lain.” aku menunduk dan melanjutkan makanku. 
“apa kau sudah dengar dari mulut mereka sendiri jika mereka menganggapmu pengganggu?” kata ‘pengganggu’ yang diucapkan Mirae langsung membuat moodku hancur. Padahal aku ingin melupakannya.
“jika aku sudah mendengar suara hati mereka dari satu orang yang berani mengatakannya, kenapa aku harus mendengarkan perkataan mereka semua.” ucapku sambil menatap Mirae tajam. 
“dan kau memprcayai ucapan satu orang yang kemungkinan besar salah??” ia membalasku dengan smirk. Kata-katanya membuatku mematung sebentar.
“tapi…” 
“tapi apa? Lau dengar ya, jutaan fans sangat ingin menelepon idolanya tapi mereka tidak bisa. Dan sekarang, kau memiliki semua nomor mereka dan bahkan mereka meneleponmu. Kau tidak ingin menjawab mereka? Kau bodoh, lau.” ucap Mirae menyuapkan nasi ke mulutnya.
“iya sih…tapi…” 
“lagian aku tidak ingin jika kau bertengkar dengan joshua ku.” ucapnya lagi.
“so thats what you want from me” aku menyipitkan mataku dan dibalas dengan tawa ringan mirae.

.

.

.

Teleponku kembali bernunyi dan itu adalah dari Wonwoo untuk kesekian kalinya. Aku memantapkan diriku dan mengangkatnya.
“yeo…yeoboseyo…” jawabku. 
“astaga… Syukurlah akhirnya kau mengangkat ini. Aku sudah berpikir untuk membanting hape ku karena kupikir hape ku ini rusak karena tidak bisa menghubungimu.” ucapnya panjang lebar. Ku dengar nada lega dari ucapan-ucapannya itu.
“hahaha…” aku membalasnya dengan tertawa kecil. Ah… Aku sangat merindukan suaranya. Suara beratnya.
“aku ingin bertemu dengan mu, Lau.” ucapnya.
“aku tidak mau oppa” jawabku cepat sambil mengigit bibir ku. Aku tidak ingin membuat kenangan lagi bersama nya karena akan sangat sulit untuk menghapusnya.
“baiklah, kau tidak mau, tapi aku mau. Jadi aku yang akan datang ke sana.” ucapnya singkat. 
“oppa mau ke mana?” tanyaku bingung dengam maksud kalimat dia.
“ke dorm mu, kalau kau tidak ada di sana mungkin aku akan mencarimu ke taman dan sekolah. Pokoknya aku akan menemuimu sekarang.” ucapnya tenang.
“apa? Dorm? Ani oppa, jangan ke sana. Hanya perempuan saja yang boleh masuk oppa.” ucapku mencari alasan.
“yasudah aku akan menyamar menjadi perempuan.” jawabnya santai lagi.
Dia gila ya, kenapa ia mengharuskan aku bertemu dengannya.
“jangan oppa. Ah, oppa tidak latihan? Kan konser nya sudah dek-” 
“aku sidah selesai latihan kok.” jawabnya sebelum aku menyelesaikannya.
“baiklah baiklah, ayo kita bertemu, tapi jangan di sekolah atau pun di dormku.” aku menghela napas berat. Jauh dari sisi hatiku terdalam, aku sangat ingin bertemu dengannya. 
“benarkah? Hmmm aku akan menemuimu di taman tempat kita bertemu. Sampaj nanti, jagi.” jawabnya dan langsung memutuskan sambungan.
“jagi ya…” aku sedikit senang dengan panggilan itu.

.

.

.

Wonwoo pov
Dia pasti datang, pasti datang…
Aku bergumam meyakinkan diri sendiri bahwa ia akan datang. Udara dingin membuat bibirku mengering. Aku memasukan tanganku kedalam kantung mantelku.
Kulihat, taman itu kosong. Hanya mrang-orang gila dan bodoh saja yang akan datang dan duduk di sana dalam waktu lama. Dan aku termasuk salah satunya.
Tep tep tep
Suara langkah kaki yang semakin lama semakin kencang membuatku menoleh. Ada perasaan lega di hatiku ketika melihatnya berjalan ke arahku. Ia menggunakan mantel tebal berwarna merah marun sambil menundukan kepalanya.
Ini sudah keberapa kalinya aku mengatainya cantik sejak pertama kali bertemu dengannya. 
“akhirnya kau datang juga, aku me-” ketika aku ingin memeluknya, lau menghindar dariku sambil menatap kesekeliling.
“ani oppa… Jangan menyentuhku… Nanti aku membuat skandal lagi.” ucapnya pelan. Kurasa ia trauma dengan kejadian Mingyu.
“aku merindukanmu.” ucapku singkat. Kurasa hanya kata itu yang kuingat selama aku menunggunya.
“oppa tidak usah merindukanku. Aku seorang sasaeng fans yang mengganggu kalian.” aku tahu perkataannya berbanding terbalik dengan pikirannya.
“sejak kapan aku mengataimu fans?” aku bertanya padanya.
Ia menoleh dengan tatapan tidak percaya, “jadi oppa tidak tahu aku seorang fans? Seorang penggemar berat Seventeen?” tanyanya sambil membulatkan matanya.
“tidak.” aku menggeleng singkat sambil tersenyum.
Ia menghembuskan napas kencang, “heol, jadi selama aku di dorm kalian, oppa tidak mendengarkan aku berkata aku fans kalian?” ia menatapku dengan tajam.
“untuk apa aku menganggapmu sebagai fans? Kau kan sekarang yeojachingu ku. Dan aku selalu ingat dengan detail apa yang kau ucapkan selama kau datang ke dorm kami. Dan mungkin… Aku yang menggemarimu, aku mungkin fans mu.” aku berjalan mendekatinya. Kukihat pipinya memerah dan menatapku.
Aku mendekatkan wajahku dan menempelkan bibirku ke bibirnya.
Iya, aku merindukan bibir ini.

.

.

.

Lau pov
Ciuman wonwoo di tengah salju menghangatkanku. Dan mungkin mencairkan hatiku lagi. Aku seharusnya menolak bibirnya, namun aku tidak bisa. Aku masih terpaku dengan kata-kata yang di ucapkan oleh Wonwoo tadi.
Tangan wonwoo berada di pinggngku dan menarikku sehingga tidak ada jarak lagi di antara aku dengannya. Aku bahkan bisa merasakan detak jantungnya yang juga sama cepatnya denganku.
Ciuman itu berlangsung cukup lama sampai akhirnya kami berdua kehabisan napas. Aku memeluknya dengan erat dan menangis.
“oppa, aku merindukanmu… Sangat…huhuuu” aku terisak di dadanya yang bidang itu.
“aku tahu itu.” ia membalas pelukanku dan mencium dahiku.
“aku bahkan bisa gila jika aku tidak melihatmu oppa….huhuhu” bodoh kau Lauren, untuk apa kau mengatakan kata hatimu itu. 
“ne… Aku tahu itu.” ia mengeratkan pelukannya. Ini adalah pelukan ternyaman dan terhangat selama aku di korea.
Aku mengangkat kepalaku dan menatapnya, aku tahu wajah ku sekarang jelek sekali. Padahal aku berjanji tidak akan menangis pada Mirae.
“oppa tahu dari mana?” aku menatapnya sambi terisak kecil.
“karena aku juga merasakan hal yang sama,Lauren-ah.” ia tersenyum dan menghapus air mataku.
“terimakasih oppa, karena kau ingin menemuiku.” aku memeluknya dengan erat. 

.

.

.

“kurasa kau harus ke dorm ku, Lau.” ucapnya ketika kami duduk sambil menunggu pesanan kopi kami. Untung saja cafe ini baru buka, jadi hanya kami berdua yang ada di sana.
Aku terkejut dan menatapnya tajam, “shireoyo.” jawabku singkat sambil mengalihkan oandanganku ke jendela luar. 
“waeyo?” tanyanya sambil menggenggam tanganku.
“oppa tahu sendiri mereka menganggapku pengganggu tapi kenapa oppa memintaku bertemu dengan mereka?” ucapku kesal. 
“mereka tidak menganggapmu pengganggu, malah mereka berterima kasih padamu.” ucapnya sambil menggelus tanganku.
“sampaikan ke mereka, tidak perlu berterima kasih. Dan jawabanku tetap tidak mau ke sana.” ucapku sambil menyesap Frappucino yang baru datang.
“tetapi, kau benar-benar harus datang sekarang.” ucapnya dengan nada sedikit memaksa.
Aku menatapnya dengan kesal,” kenapa harus sekali sih?”
“karena Dino tidak makan sejak kemarin, dan menunggu juru masak dorm memasak makanan indonesia untuknya.” perkataannya membuatku kaget. Dino tidak makan? Astaga… Karena aku ia tidak makan apapun?
“benarkah itu? Dino tidak makan?” aku bertanya.
Wonwoo mengangguk dan terlihat ada raut sedih di wajahnya.

“ia menolak makanan dari manager dan menolak makan makanan yang di masak Mingyu. Dan sekarang ia tidak memakan apapun. Kalau begini terus, ia bisa sak-” 
“ayo kita pergi, oppa.” ucapku sambil berdiri. Aku menariknya keluar dari cafe itu.
Tunggulah aku, Dino-ah, aku akan memasak untukmu.

.

.

.

@svt dorm
“DINO-AH” teriakku memanggil Dino tepat setelah Wonwoo membukakan pintu. Aku mencarinya dan menemuka Dino sedang menontong bersama Seungkwan dan Vernon.
“Nuna!!” teriak Dino senang, kemudian berjalan menghampiriku dan memelukku.
“Nuna, aku bersumpah demi apapun, aku tidak membencimu dan aku tidak menganggapmu pengganggu. Tolong jangan acuhkan teleponku.” ucap Dino setelah melepas pelukannya.
“mianhae, apa kau udah makan??” tanyaku.
Ia menggeleng dan mengelus perutnya. “aku ingin koki kita yang membuatkan makanan.” ia tersenyum padaku.
“AKHIRNYA KOKI KITA DATANG!!” teriak seungkwan yang membuat member lain keluar kamar dan berkumpul di ruang tamu.
“mianhae semua, aku membuat kalian khawatir. Maafkan aku. Dan maafkan aku yang telah melalaikan tugas.” aku membungkukan badan berkali-kali. 
“ah… Uri lauren kami tidak membencimu, tidak sama sekali. Dan kami sangat bahagia bisa berkenalan denganmu. Kami juga tidak menganggapmu pengganggu. Tolong jangan salah paham kepada kami.” ucap Jeonghan sambil memelukku. Air mataku tumpah di pelukannya.
“terima kasih semua… Maafkan aku.” 
“kau kuhukum, Lauren-ah.” ucap s. Coups. Wajahnya tersenyum smirk.
“ne? Dihukum? Baiklah aku akan menanggunv hukumanku seungcheol oppa.” aku menunduk. 
“kau harus memasak makanan terlezat yang pernah kau coba di Indonesia.” ucapnya sambil memandngku.
Aku menatapnya dengan terkejut,”hanya itu?” tanyaku sekali lagi. Ia mengangguk.
Aku tersenyum mantap dan memandangnya. “aku bahkan akan membuat kalian kaget dengan makanan Indonesia.”
Aku menarik lengan bajuku dan berjalan kedapur. “BAIKLAH, LAUREN MULAI MEMASAK.” ucapku sambil menyemangati diriku.

.

.

.

“ini makanan apa, lau? Kok asam? Tapi enak…” tanya DK yang menyuapkan kuah sayur asam kemulutnya berkali-kali.
Aku tersenyum menatapnya, “itu namanya sayur asam.” ucapku bangga.
“sa apa?” tanya Jun. 
“sayur asamm.” ucapku melafalkan. Aku tidak tahu bahasa korea dari sayur asam, jadi aku mengucapkan saja ke bahasa indonesia.
“lalu yang ini namanya apa?” tanya woozi sambil menunjukan makanan di depannya.
“oh, itu namanya ikan asam manis, aku tidak tahu nama makanan itu dalam bahasa korea, mianhae.” aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal.
“sepertinya diet ku akan gagal jika kau bekerja di sini, lau.” ucap Seungkwan sambil memasukan makanan lagi ke mulutnya.
“tenang saja, dietku selalu gagal juga kok.” aku tertawa kecil.
“Mingyu belum makan ya?” tanya Jeonghan dengan wajah khawatir. 
Aku menoleh piring dan sup yang masih belum disentuh di pojok meja. Aku baru sadar dari tadi aku tidak bertemu dengannya.
“Mingyu op-… Ssi memang belum makan?” tanyaku pelan.
“dia juga tidak makan sedari kemarin, noona.” ucap Dino yang sedang meminum sup sayur asamnya.
“biar kupanggilkan.” ucap Wonwoo berdiri dari sampingku. 
Setelah Wonwoo pergi, aku melanjutkan makananku dalam diam. Berpikir bagaimana jika ia bertemu dengan Mingyu. Jujur saja aku masih sedikit kesal dengannya.
“Lauren-ah….” panggil Joshua yang sedari tadi diam.
Aku menoleh kearahnya,” ne oppa?” tanyaku.
“tolong maafkan Mingyu. Ia merasa bersalah dari kemarin.” ucapnya lembut.
“tapi…” aku menunduk dan memikirkan bagaimana Mingyu berteriak padanya kemarin. Sangat menakutkan.
“please?” ucap Joshua dalam bahasa inggris.
Aku menghela napas dengan berat, “alright, i will forgive him.” lalu melanjutkan makan. Napsu makanku sudah hilang sekarang. Padahal ini makanan favorit ku di Indonesia.
“meski aku payah sekali dalam bahasa inggris, tapi aku tahu intinya kau akan memaafkan Mingyu hyung kan?” ucap Seungkwan sambil menggaruk kepalanya. 

Kami hanya membalasnya dengan menertawainya.
“Lauren-ah….” panggil suara dari belakang. Suara yang membuatku menoleh dengan takut.
“Mi…mingyu-ssi…” ucapku gagap. Entah kenapa aku takut sekali dengannya sekarang.
“Ah, akhirnya kau keluar kamar juga. Ayo makan. Aku tidak ingin memberi twhu Doogi manager kalau ada satu member sakit karena mogok makan.” ucap S. Coups tanpa mengalihkan pandangan dari makanannya.
“ne…”jawabnya pelan lalu duduk dikursi.
Aku mengambilkan nasi untuknya,”se…segini cukup?” tanyaku dengan gagap. Untung tidak ada yang melihat jika tanganku sekarsng gemetar memegang piringnya.
Bahuku dipegang oleh Wonwoo, aku menoleh padanya. Ia membalasku dengan senyum dan kemudian memegang piring yang kupegang. Kemudian ia mengambilkan nasi untuk mingyu.
“ini.” ia meletakan piringnya didepan mingyu lalu duduk melanjutkan makan. Ia melihat ke arahku dan menepuk tempat duduk di sebalahnya.
Aku pun duduk berhadapan dengan Mingyu. Sekarang aku bahkan tidak sanggup memegang sendokku dengan benar tanpa gemetaran. 
“lau-ah, ah~” ucap Wonwoo memintaku membuka mulut, kemudian ia memasukan sepotong Ikan kedalam mulutku. Aku tertunduk malu kemudian memukulnya pelan.
“er… Tolong di perhatikan, di sini ada 12 namja yang single dan sangat sensitif dengan hal seperti itu.” ucap Hoshi. Wonwoo hanya tertawa mendengarnya.
Aku melihat Mingyu sekilas, dan ia sedang melihatku, aku langsung alihkan mataku ke Wonwoo.
“oppa mianhae, aku tahu kau tidak bisa memakan ikan. Mau kubuatkan makanan lain?” tanyaku dengan gugup.
Ia membalasku dengan senyun hangatnya, “tidak perlu, mungkin aku ingin minta tambah sup ini.” ia memberiku mangkuk kosongnya.
“sayang sekali Hyung, aku sudah menghabiskannya.” ucap Dino sambil membereskan piring dan mangkuknya.
“aish kau ini, makanya jangan mogok makan.” jitak Woozi.
“sakit hyung, ah, aku kenyang sekali sekarang.” Dino mengelus perutnya yang membesar.
Aku menoleh ke arah Wonwoo, “oppa mau sup ku? Aku baru makan dua sendok kok.”

Aku memberikam supku ke Wonwoo.
“gomawo, ah buka mulutmu lagi.” ia ingin menyuapiku lagi.
“ah oppa aku bisa sen-” ucapanku terputus ketika Wonwoo berbisik ke arahku.
“aku tahu kau takut sekarang.” aku terdiam mendengarnya. Aku oun menerima suapannya.
Aku memegang pergelangan tangannya dan menatapnya dalam-dalam. 
“gomawo oppa.”

.

.

.

Setelah makan, kami bermain mafia game, karena aku yang mati duluan aku hanya bisa menggigit jari karena greget sekali ingin memberitahu siapa mafianya. Mafianya adalag Hoshi dan Woozi.
Aku sadar sedari tadi ada mata yang melihatku dari samping, tak lain adalah Mingyu. Ia tidak ikut bermain dengan kami. Aku pura-pura tidak mempedulikannya dan menaruhkan kepalaku pada punggung Wonwoo.
Ketika Hoshi sudah dituduh, ia pun berusaha membela diri. Pembelaan dirinya membuat kami tertawa termasuk aku.
“Lau…” ada sebuah tangan yang memegang pundakku. Aku pun duduk dengan tegak dan membalikan badanku dengan pelan. Kulihat Mingyi berdiri di depanku. Astaga badannya besar sekali.
“bisa bicara sebentar?” ia menggarukan kepalanya.
“n…ne…” ucapku tergagap. Untuk apa sih ia ingin berbicara denganku?
Mingyu pergi duluan menuju dapur. Aku memgang tangan Wonwoo dengan gemetar. “oppa, aku takut.” 
Ia memegang mukaku dan tersenyum. “tenang saja, aku akan mendengarkan kalian berdua dari jauh.” ucap Wonwoo yang kubalas dengan senyun dan anggukan kecil.
Aku berdiri dan pergi menuju dapur. Kulihat Mingyu sedang meminum air. Ketika ia melihatku, ia meletakan gelasnya di wastafel.
Kami berdua terdiam sejenak. Kaki ku daritadi sudah gemetaran berhadapan dengannya dan sekarang kita belum memulai perbincangan apapun.
“mianhae…” ucap Mingyu pelan.

“nde?” tanyaku karena tidak mendengar apa yang ia ucapkan.
“maafkan aku, maafkan aku karena sikapku dan ucapanku. Dan tolong jangan takut lagi padaku lauren-ah…” ia menatapku sendu. Aku kaget bagaiman ia tahu jika aku takut dengannya sekarang.
“apakah kau benar-benar menganggapku pengganggu hidupmu?” tanyaku dengan mengeluarkan keberanianku.
Ia menggeleng dengan keras, “tidak lau, kau tidak mengganggu sama sekali, kemarin aku tidak tahu aku berbicara apa karena pikiranku shyock saat tau kau dengan Wonwoo hyung pacaran….” ia menunduk. 
“baiklah aku memaafkanmu Mingyu-ssi.” ucapku sambil tersenyun tipis. Aku tidak bisa membenciny karena ia juga idol favoritku dan aku juga tidak ingin menjadi Carat yang jahat.
“jinjja??” tanyanya sambil membulatkan matanya.
Aku mengangguk pelan, “ne mingyu-ssi.” 
“bisakah kau mengganti namaku lagi?” tanyanya sambil menggaruk kepalanya.
“menjadi oppa? Baiklah mingyu oppa.” ucapku sambil tersenyum. Aku harus membuang rasa takutku sekarang.
“dan… Bolehkah aku memelukmu?” tanyanya yang membuatku terdiam sejenak.
“apakah ini cara oppa berbaikan dengan seseorang? Dengan memeluknya?” ucapku sambil tertawa kecil.
“yah..bisa dibilang begitu.” ucapnya tidak yakin.
“baiklah oppa.” aku mengiyakan permintaannya. Aku diam saja tanpa membalas pelukannya.
Pelukannya ternyata cukup lama dari yang apa kubayangkan. Aku mulai merasa tidak nyaman kembali.
“err oppa, kupikir ini sudah cukup.” aku mendorong dadanya pelan. Tetapi ia malah semakin mengeratkan pelukannya.
“ah… Lauren-ah, kenapa kau membuatku menjadi semakin menyukaimu? Tapi-” aku mendorong dadanya sehingga ia terjungkal ke belakang.
“mari menjadi teman, oppa.” kemudian aku berbalik dan berjalan keluar dapur. 
Ketika aku keluar, aku melihat Wonwoo bersender di tembok dapur. Dan itu artinya ia melihat kejadian tadi.
“wonwoo oppa…” 
Ia menoleh kearahku dengan tajam, kemudian menarik tanganku. Aku hanya mengikutinya.
Ia menarikku masuk kesebuah kamar, dan kurasa ini kamar Hip hop team karena aku melihat jaket merah Vernon ketika ia tampil.
Wonwoo mengunci pintu kamar tersebut dan mendorongku ke tembok. Kedua tanganku dipegang dengan erat. Dan kemudian ia menciumku dengan kasar. Dan aku bisa merasakan sedikit darah dimulutku.
Air mataku terus keluar dengan deras. Aku berusaha melepaskan tanganku dsri wonwoo. Tetapi tanganku dipegang erat oleh Wonwoo.
Aku sudah kehabisan napas sekarang dsn butuh oksigen sekarang. Tubuhku sudah sangat lemas sekarang. Aku tidak memberontak lagi dsn hanya terdiam menerima ciumannya.
Wonwoo menghentikan aksinya dan memelukku dengan erat. “mianhae, lau. Tetspi melihatmu dipeluk oleh namja lain membustku sangat….sangat marah.” 
Aku hanya diam dipelukannya, air mataku terus keluar dengan deras. Akhirnya aku bisa bernaoas kembali. Dan kesadaranku perlahan muncul.
Aku membalas pelukan nya, aku tahu dan paham sekali perasaanya. Aku tahu ia sangat cemburu dan aku akan merasakan hal yang sama jika aku berada di posisinya sekarang.
“mianhae oppa..” aku membalas pelukannya dengan erat.
“padahal aku yang ingin kalian berbaikan, tetapi kenapa sekarang aku ingin kalian saling berjauhan. Hyung macam apa aku ini.” wonwoo menunduk dan menyembunyikan wajahnya di bahuku.
“kenapa mingyu oppa tidak bisa menerima hubungan kita?” tanyaku pada wonwoo.
“karena ia juga menyukaimu, sangat menyukaimu.” ucapnya pelan tanpa mengangkat kepalanya.
Tok tok tok
Ketukan pintu membuat tangisku berhenti.
“Lau, kau baik-baik saJa? Aku mendengar ada yang menangis di dalam.” tanya Jeonghan.
“aku baik-baik saja oppa.” ucapku dengan suara serak. Jelek sekali bohongmu, lau. 
“baiklah. Mungkin aku yang salah dengar.” ucapnya dan sepertinya ia berjalan pergi.
“oppa, sepertinya kita harus keluar.” ucapku pada Wonwoo.
“aku ingin seperti ini sebentar lagi.” ucapnya sambil mengeratkan oelukan dipinggangku. Aku terdiam dan memainkan rambutnya.
“kau tahu, jagi? Aku suka kau memainkan rambutku seperti sekarang.” ucapnya sambil mengangkat kepalanya. Kulihat ada senyum di wajahnua. Untunglah ia sudah tidak marah lagi.
“ayo keluar.” ie menarik tanganku pelan dan mengelus pergelangan tanganku yang memerah karenanya.
“kita harus mengompres ini.” ucapnya sambil melihat tanganku.
Aku mengangguk dan terduduk di sofa. Sementars Wonwoo pergi ke dapur untuk mengambil es. Sekarang aku disini sambil melihat dino yang sedang bermain bersama seungkwan dan vernon. Aku sangat menyukai verkwan couple. Dan aku bangga sekali bisa seumuran dengan mereka.
Mereka melihat kearahku dan berjalan kearahku. Kemudian duduk di sofa juga.
“kau menangis ya?” tanya Seungkwan. Sambil menyikirkan anak rambut yang menutupi wajahku.
Aku menggeleng cepat, “tidak, tadi aku kemasukan debu jadi mataku berair mulu.” ucapku sambil menghapus air msta keringku.
“kukira kau menangis, gadis tidak seharusnya menangis.” ucap vernon yang menatapku.
“memangnya kenapa?” tanyaku pelan.
“karena gadis kalau menangis itu jelek.” jawabnya singkat sambil duduk dilantai, di bawah seungkwan.
“jadi kau mengataiju jelek? Cih padahal kau juga mengataiku cantik ketika pertama kali bertemu.” ucapku pura-pura sakit hati.
“kalau kasusmu itu berbeda. Kau tetap cantik dalam keadaan apapun. Gadis sehsrusnya bahagia, bukannua bersedih.” ucapnya sambil memberikanku senyum tulus.
“bisa juga kau berkata seperti itu, vernon-ah.” aku tertawa kecil.
“tapi memang benar, gadis tidak boleh dibust menangis, seharusnya namja yang menangis.” ucap Seungkwan sambil menyenderkan badannya ke sofa. 
“noona,kau benar-benar akan datang ke konser kami kan?” tanya Dino yang duduk di sampong vernon.
Aku mengangguk, “tentu saja, aku tidak mungkin menyia-nyiakan tiket gratis.” uvapku sambil mengepalkan tanganku.
“dasar…, apa semua gadis menyukai barang gratisan?” ucap vernon. Aku hanya mengangguk kepala dengan kerss.
“kok jadi ramai di sini??” tanya Wonwoo yang kembali dengan bsskom berisi air es. Seungkwan segera menyingkir dan ikut duduk di sebelah Vernon.
“tanganmu.” ucap wonwoo yang menyuruhku menarik lengan bajuku.
“woah, ini kenapa lau?” tanya seungkwan ketika melihat bekas merah di pergelangan tanganku.
“ah…ini…” aku tidak tshu harus memberi pernyataan palsu aoalagi karena aku tidak pandai berbohong.
“ini karena aku.” ucap wonwoo tenang dan tidak mempedulikan tatapan tajam vernon, seungkwan, dan dino.
“hyung, kenaoa melukainya?” tanya vernon.
“aku memegang dia terlaly erat.” ucap wonwoo sambil menaruh kain berisi es di stas tanganku.
“maksudku, kenapa kau memegangnya terlalu erat sampai melukainya?” ucap vernon sambil memutarkan matanya.
“karena aku terlalu menyukainya, mungkin.” jawabnya yang langsung membuatku tersenyum malu.
“mwoya, jawaban apa itu. Membuatku merinding.” jawab seungkwan sambil menggosok lengannya.
Mansae mansae mansae yeah
Hapeku berbunyi dan aku kaget ketika melihat nama yang terters di hape ini. Aku langsung mengangkatnya sambil memberikan isyarat diam ke mereka.
“halo.” jawabku.
“woi, lu di mana? Gua lagi di depan dorm lu sekarang, cepet ke sini.” jawab suara yang di seberang.
“yak, siapa yang belum menyuci piringnya?” teriak S. Coups dari dapur. Aku langsung memberikan isyarat diam ke arahnya.
“lu lagi dimana? Kok ada suara cowoknya?” tanya suara di seberang.
“gue…gue lagi kerja sambilan. Bentar lagi balik kok.” jawabku dengan bahasa indonesia. Kulihat wajah seungkwan vernon menatapku aneh.
“oh ya udeh, cepetan ya.” suara di seberang memutuskan hububgannya.
Aku berdiri dan mengambil tas dan mantelku, kemudian memakai sepatuku.
“ya lau, kenapa terburu-buru? Aku belum selesai mengompresmu.” jawab Wonwoo bingung.
“oppa deul, aku pulang dulu ya. Terima kasih untuk hari ini.” teriakku di depan pintu.
“Lauren-ah, sebenarnya siapa yang meneleponmu sih?” tanya Wonwoo yang menahan bahuku.
Aku menelan ludahku dan menjawabnya,
“kakakku.”

.

.

.

Something about you chap 13 

​Cast: jeon wonwoo,  lau(OC), kim mingyu, and 11 member seventeen

Genre: comedy romance

Rate: 16 + (lawan aja,  gpp kok)

.

.

.

Lau pov 
Aku membuka mulutku lebar-lebar ketika melihat artikel tersebut. Ada 2 foto sama besar yang di foto dari kejauhan. Foto pertama memperlihatkanku memuntahi Mingyu Yang kuyakini itu adalah tempat berdirinya orang-orang bermasker dan memakai baju hitam kemarin. 
Foto kedua memperlihatkan aku sedang berada dipelukan Mingyu. Dan dengan bodohnya tanganku terlihat seperti menariknya. Tidak kusangka mingyu bisa dikenali,padahal ia sudah menutup kepalanya sampai wajahnya. 
“caramu jorok sekali ya rupanya.” ucap seorang yeoja di belakangku. Suara yang paling kubenci semenjak aku masuk ke sekolah ini. Suara yang tak lain adalah tzuyu. Gadis pindahan dari negeri china yang juga melalui pertukaran pelajar. Entah kenapa ketika ia masuk ke sekolah ini, ia sudah menjadi ketua geng penindas dan banyak orang yang patuh padanya. Mungkin karena badan gitarnya dan wajahnya. 
Aku membalikan badanku dan menatapnya dengan tatapan dingin. Aku tidak peduli dengan gelar ‘ketua geng penindasnya ‘ itu. 
“ternyata begitu caramu mendekati idol.” katanya lagi dengan tatapan menghina. 
“lalu?” aku membalasnya singkat dan mengepalkan tanganku. Jujur aku sangat marah sekarang atas semua berita bohong tersebut. Meskipun salah satunya benar. 
Ia memegang bahuku dengan kuat dan berteriak dihadapanku. “YA!! MINGYU ADALAH MILIKKU, DAN KAU,” ia menunjukku, “KAU, GADIS JELEK FREAK TIDAK AKAN SEBANDING DENGANNYA! INGAT ITU!!” ia mendorongku hingga terjatuh dan melengos pergi bersama pengikutnya. 
Aku terduduk dan menatap lantai dengan kosong. Hal bodoh yang harus ku ingat adalah Tzuyu juga menyukai Mingyu. Tzuyu lebih cantik darinya. dan kau, Lauren, kau tidak setara dengan  Mingyu. 
“neo…gwaenchana?” tanya Mirae menghapus bulir-bulir air mataku yang mulai berjatuhan. 
“itu bohong Mirae-ah… Kau percaya padaku kan?” tanyaku pada Mirae. Namun ia hanya diam dan memelukku dalam keheningan. Air mataku tumpah ketika aku berada di pelukannya. 

.

.

.

wonwoo pov
“YAK!! APA INI?!” teriak Doogi manager ketika kami sedang istirahat sebentar. Ia melemparkan koran kehadapan S.coups dan menjawab telepon yang sedari tadi berdering. 
S.coups membaca judul artikel yang terpampang besar di halaman pertama. Matanya melirik kearah Mingyu dan kembali menatap koran. 
“ada apa?”  tanya jeonghan penasaran. Ia menarik koran tersebut dan membacanya. Kemudian terkejut dan terdiam seperti s.coups. 
“ya, kenapa wajah kalian seperti itu ? Memangnya kalian membaca apa sih?” tanya seungkwan dan kemudian menarik koran tersebut dan membacanya. 
“IGE MWOYA?!” ia berteriak membuat semua member kaget, termasuk aku. Entah kenapa aku merasakan perasaan buruk sedari tadi. 
“ya, mingyu hyung, kau… Kenapa….” ucap vernon terbata-bata karena saking terkejut membaca koran di tangan seungkwan. 
“aku? Aku kenapa?” ia menarik koran tersebut dan membacanya, matanya membesar dan bibirnya bergetar. Aku yang berada di sebelahnya juga kaget setelah membacanya. 
“aish… Padahal aku sudah menutup wajahku rapat-rapat. Darimana mereka tahu sih.” mingyu mengacak-acak rambunya yang basah. 
Dan aku, aku hanya terdiam disampingnya. Banyak pikiran berkecamuk di kepalaku sekarang. Ternyata bukan cuma aku yang di muntahi. Mingyu sudah sampai tahap memeluk? Astaga wonwoo, kau lambat sekali dalam mengambil tindakan. Kau sudah benar-benar kalah sekarang. Apa gadis itu sudah mengetahui berita ini? Ini pasti akan menjadi hari yang berat untuknya. Aku harus bersamanya sekarang. Mungkin ini adalaah kesempatanku untuk menyatakannya. 
Aku bangkit dan berlari keluar ruangan dan tidak memedulikan suara teriakan doogi manager di belakang. Yang harus kulakukan adalah menemani Lau  menghadapi hal ini. 

.

.

.

Lau pov 
Bel selesai istirahat berbunyi. Dan itu berarti aku sudah bolos pelajaran lee songsaengnim yanv terkenal killer. Ah, masa bodo dengan itu sekarang. 
Aku memejamkan mataku dan menikmati angin yang melewatiku.  Atap sekolah adalah tempat yang tepat untuk menenangkan diri. 

Aku melihat ke bawah, kulihat banyak wartawan yang sudah menunggu di luar gerbang sekolah. Dan itu artinya, beberapa jam lagi aku akan menghadapi neraka. 
Mansae mansae mansae yeah…
Hapeku berbunyi dan mataku melebar ketika aku membaca nama peneleponnya. 
“yeoboseyo, wonwoo oppa.” aku menjawabnya dengan usaha membuat nada bicaraku seriang mungkin.
“neo, kamu dimana sekarang?” tanya wonwoo,aku mendengar suara berisik dari seberang. 
“aku, ah aku ada di atap sekolah. Aku bolos karena bosan dengan pelajara-” ucapku yamg segera di potong oleh wonwoo.
“baiklah, aku kesana sekarang dan jangan pernah berpikir untuk bunuh diri, ara?” ia memutuskan sambungannya sebelum aku bisa mencerna dengan baik apa yang ia katakan.
Dia datang? DIA DATANG??? 

Aku merapikan rambutku yang berantakan karena angin dan memungut sampah makanan di lantai. Namun,  sampah plastik itu berterbangan karena angin. Ada satu plasrik yang terbang jauh menuju pintu. Aku mengejarnya dan akhirnya aku dapat memungutnya. 
Klek
Suara pintu terbuka dan kulihat wonwoo yang terengah-rengah.  Sepertinya ia habis berlari. Dan jika kulihat dari pakaiannya, sepertinya ia habis latihan dance lagi. 
Ia menarikku kedalam pelukannya, pelukan tiba-tiba ini membuatku kaget sekaligus membuat pikiran-pikiranku tenang seketika. 
“oppa…” 
“mianhae… Ini pasti berat untukmu.”  ucapnya sambil mempererat pelukannya. Entah kenapa pelukannya lebih hangat daripada pelukan Mingyu.  
“ini bukan salah oppa. Ini bukan salah siapa-siapa. ” kataku pelan. 

Ia melepas pelukannya dan memeriksa keadaanku, “lau, kenapa lenganmu merah?” tanya wonwoo tiba-tiba sambil melihat lengan atas bekas cengkraman Tzuyu tadi. Aish, padahal aku ingin menyembunyikannya. 
“ah, ini bukan apa-apa,  hahaha.” aku melapaskan jaket yang ada dipinggangku dan memakainya. 
“apa ada yang menyerangmu tadi?” tanyanya khawatir. Ia menggenggam tanganku. 
“tidak, yah mungkin sedikit didorong.” aku mengecilkan suaraku. 
“mwo?” tanyanya dan aku mengutuki kenapa telinganya sangat tajam. 
“sudahlah oppa. Aku tidak ingin mengingatnya lagi.” aku berjalan menuju tempat duduk ku yang semula. 
“Lau…” tanyanya setelah duduk disampingku. Dan sekarang bahu kami bersentuhan. Aku merutuki jantungku yang tidak bisa berdetak normal sekarang. 
Aku menoleh kepadanya,”wae oppa?” aku tersenyum tipis. 
“berita itu…bohongkan?” tanyanya pelan, pandangannya melihat ke langit yang cukup mendung sekarang.
“itu bohong, oppa, aku bersumpah aku tidak memeluk mingyu oppa. Tapi kalau soal memuntahi, aku benar-benar tidak sengaja karena kemarin ia mengagetkanku. Oppa percaya padaku kan?” aku berkata panjang lebar dan menjelaskan semuanya, aku tidak ingin wonwoo salah paham padaku. Dan berharap ia percaya kepadaku. 
Ia mengangguk pelan dan menatapku lembut, “eo,aku percaya padamu.” lalu hening menyelimuti kami.
“er..oppa, apa kau kenal orang yang bernama Tzuyu?” tanyaku, karena aku penasaran dengan hubungan mingyu dengan tzuyu.
Ia terlihat bingung, “Tzuyu? Hmm… Satu-satunya orang yang bernama Tzuyu yang ku tahu adalah mantan Mingyu. Memangnya kenapa? Apa kau dilukai olehnya?kudengar ia kembali ke korea lagi dan masuk ke sekolah ini .”tanyanya lagi.
“darimana oppa tahu?” tanyaku lagi karena aku yakin sekali tidak memberi tahu siapa nama orang yang mencengkramku tadi. 
“benar ya?” ia membelalak matanya dan menghela napas berat,”Ia pernah tinggal di korea sebentar karena ayahnya dipindahkan ke sini. Ia dulu satu sekolah dengan Mingyu. Tzuyu menyatakan perasaannya ke mingyu dan akhirnya mereka pacaran untuk beberapa minggu. Aku lupa kelanjutannya seperti apa tetapi aku ingat ketika Mingyu mengatakan putus ke Tzuyu karena ia akan debut. Gadis itu mengancamnya dan mengatakan jika ada gadis yang mendekati mingyu selain dirinya, ia akan melukainya.” wonwoo menjelaskannya. Aku menatapnya untuk memintanya melanjutkan ceritanya. 
“aku dan member lain hanya menganggap itu sebagai omong kosong, mingyu juga menganggapnya seperti itu. Namun pikiran itu berubah ketika eomma Mingyu datang ke Dorm kita dan menginap beberapa hari di dorm kami. Ketika eomma mingyu sedang pergi ke minimarket untuk membeli ramyeon. Ia ditabrak lari oleh mobil hitam. Untung saja kepalanya tidak terbentur.” wonwoo memejamkan matanya.
“lalu? Jangan bilang yang menabraknya adalah Tzuyu?” aku menebak kelanjutan ceritanya. 
Ia mengangguk, “eomma mingyu melihat plat nomor mobilnya. Ketika ia memberitahukan kepada kami. Mingyu berteriak bahwa itu adalah plat nomor Tzuyu.” 
“astaga, gila sekali dia..” aku menggumam pelan. 
“Mingyu marah dan pergi ke rumah Tzuyu lalu memintanya untuk tidak mencampuri hidupnya lagi. Jika tidak, ia akan melaporkan polisi atas apa yang gadis itu lakukan.” 
“lalu apakah ia melaporkannya?” tanyaku. 
“sebenarnya Mingyu ingin melaporkan hal itu ke polisi, namun eommanya menahannya. Karena alasan image mingyu  akan rusak jika ada masalah dengan kepolisian. Dan sebentar lagi kami akan debut. Jadi ia tidak jadi melapor.” wonwoo menghela napas berat.  Tangannya terkepal erat sampai aku dapat melihat uratnya. Sekarang Aku mengerti mengapa nama ‘meanie couple’ itu ada. Ternyata wonwoo sangat menyayangi mingyu.
“o…oppa kau kenapa?” tanyaku pelan meski sudah tahu apa penyebab ia marah. 
“aku marah sekarang.”ucapnya singkat.
“karena apa?” tanyaku lagi.
Ia menatapku,”karena kau dilukai olehnya.”  
“eh?” aku tidak begitu yakin dengan apa yang kudengar. Kupikir ia kesal karena mengingat masa lalu. 
“bagaimana ia melukaimu?” tanyanya sambil memegang lenganku yang ditutupi jaket.
“tidak, aku tidak dilukai olehnya.” jawabku menenangkan.

“kau tidak pandai berbohong ya.” ujarnya lalu menarik lengan jaketku ke atas. “ini apa kalau tidak dilukai?” 
“ya sudahlah,oppa. Aku juga tidak memikirkan lagi dan aku memaklumi kalau Tzuyu sangat menyukai Mingyu. Lupakan saja ya oppa” ucapku dengan mengakhirinya denga aegyo yang paling payah yang pernah kubuat.
“kubilang aku  tidak ingin kau memanggilku oppa.” ia mengerucutkan bibirnya yang kuanggap itu adalah ekspresi yang sangat jarang sekali aku lihat di TV. 
“err… Jadi kamu mau kupanggil apa?” aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal.  
Ia mengambil tanganku dan mengaitkan jarinya ke telapak tanganku. Ia juga mengelus punggung tanganku dengan lembut. Astaga tolong tenangkan hatiku ini ya tuhan. 
“bagaimana dengan jagi?” ia menatapku serius. Tatapannya lurus ke arah mataku. Mata tajam yang kukagumi. Sekarang menatap ku lurus. 
Hening sesaat di sekitar kami. Aku terdiam dan begitupun wonwoo. Yang kutahu sekarang adalah aku sekarang menatap matanya dan yang kedua adalah wajah Wonwoo yang semakin lama semakin dekat. Sampai akhirnya bibirnya menyentuh bibirku dengan lembut. Tempelan bibir yang entah kenapa tidak bisa kuhindari karena tangan kiri wonwoo menekan bagian belakang kepalaku. 
Tuhan… Apakah ini mimpi? Jika ini mimpi, tolong bangunkanlah aku secepatnya sebelum aku menjadi gila merasakan bibirnya. 
Wonwoo melepaskan bibirnya dari bibirku. Dan yang kusadari adalah ada beberapa titik air yang berjatuhan ke bajuku. Wonwoo 

terlihat panik melihatku. 
“kenapa menangis? Maafkan aku karena ini pertama kalinya aku mencium seorang wanita. Mungkin aku tidak sejago dari Mingyu da-” ia mengusap air mataku dan mengelus bibirku. 
“huaaa apa yang kau lakukan huhuhu bagaimana ini… Aku senang sekali Tuhan dengan mimpi ini huhu tolong jangan bangunkan aku tuhan ” aku berteriak kencang dan menangis. 
“Lauren-ah… Aku di sini…nyata…” ia tersenyum dan menempelkan tanganku ke wajahnya. Aku melihatnya dan kemudian menangis kembali.
“huaaa, kenapa kau menciumku??? Aku senang sekali huhuhu bagaimana ini huhu” aku menundukan kepalaku malu dengan ucapanku. 
“haha… Kenapa menangis jika kau senang??”  ia menaikan daguku dan menciumku sekali lagi. “bahkan aku bisa memberimu setiap hari.” ia menatapku hangat. 
“apa maksudmu oppa…” tanyaku sambil menghapus sisa air mataku.  
“jadilah pacarku, lau.” kalimat singkat yang mampu membuatku terdiam seketika. 
“kau tadi memintaku untuk menjadi pacarku ya?” tanyaku untuk memastikan aku tidak tuli tadi. 
“jadi jawabanmu?”  tanyanya lagi. Aku melihat bahwa telinganya sudah merah sekarang. Mungkin karena muka datarnya jadi perasaan malunya tertutupi. 
“oppa, kau tahu,  sekarang kau membuatku menjadi gadis yang paling bahagia hari ini?” 
Ia tersenyum lalu memelukku,”kuanggap itu sebagai iya.” 
“ah” ia melepaskan pelukannya dariku. “apakah kau sudah memberi jawaban ke Mingyu?” tanyanya serius. 
“belum,dari mana kau tahu? Apa mingyu oppa yang mengatakannya padamu?” aku menggeleng pelan. 
“jika kau tidak mengatakan iya sekarang, kau bisa direbut oleh Mingyu. Dan aku tidak mau itu terjadi. Jadi jawabanmu?” tanyanya lagi dengan mata berharap. 
“baiklah, nado saranghae, wonwoo oppa.” aku mencubit kedua pipinya lalu tertawa. 
“gomawo, Lau” ia menaruh kepalanya di bahuku dan memegang tanganku lembut. “kau membuatku sebagai namja paling bahagia sekarang.”

.

.

.

Sekarang sudah menunjukan pukul 5 sore dan itu artinya aku dan teman-temanku seharusnya sudah pulang sedari tadi. Namun sekarang hanya aku dan Wonwoo yang masih di sekolah. Mungkin. Aku tidak tahu karena sedari tadi kami di atap sekolah dan sekarang seorang Jeon Wonwoo yang sekarang menjadi namjachingu ku meletakan kepalanya di bahuku. Mungkin ini adalah saat yang tepat untuk mengatakannya.
“oppa, aku berpikir untuk tidak datang ke konser kalian nanti.” aku mengatakan dengan pelan. 
Ia terbangun dan menatapku dengan bingung. 
“waeyo?” tanyanya. 
“aku berpikir untuk tidak datang ke konser kalian.” ucapku sekali lagi tanpa menatap matanya. “aku rasa jika aku datang ke sana maka reputasi kalian akan hancur karenaku da-” ucapanku di hentikan oleh ciuman lembut Wonwoo yang tiba-tiba. 
“ani, kau harus datang. Aku akan melindungimu dari mereka.” ia meyakinkanku. Matanya menatapku dengan lurus. Jaraku mungkin hanya sesenti dari mukanya sekarang.
Aku menggeleng pelan dan menatapnya, “tidak oppa,aku   tidak ingin datang oppa. Kurasa Mingyu oppa akan mengerti hal itu dan memberikan tiketnya ke orang lain..” 
“mingyu?”tanyanya 
” Ne, dia yang memberikan ku tiket seperti yang di katakan oleh s. Coups oppa ”     
“mingyu yang bilang kalau ia yang memberikanmu tiket?”tanya nya lagi, tetapi entah kenapa nada nya sedikit meninggi dari yang tadi. 
“i..iya oppa… Memang kenapa?” tanyaku sedikit ragu.
Ia menghela napas dan berdiri kemudian bersandar di tembok sebelahku. 
“Lau-ah, kau mau percaya padaku atau tidak, tetapi aku yang meminta seungcheol hyung untuk memberikan tiket vip untukmu.”  kata wonwoo menatap langit. 
“mwoya, jadi oppa yang memberiku tiket? Lalu kenapa ia membohongiku?” tanya ku sambil ikut berdiri menatapnya. Ada perasaan senang menggelitikku ketika mendengarnya.
Ia menatapku dan memegang tanganku, “karena ia juga menyukaimu.” katanya pelan. 
“aku benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikir dia. Kenapa ia menyukaiku? Kenapa ia berbohong kepadaku? Kenapa ia menyukaiku padaku padahal ia membenciku? Kenapa semuanya menjadi seperti ini? Kenapa?” aku mengacak-acak rambutku. Terlalu banyak masalah dan hal yang tidak jelas di sini. Aku ingin kembali ke indonesia rasanya.
“Lau-ah,tatap aku.” ia memegang kedua tanganku dan menurunkannya.
Aku menatapnya dengan mata yang berair. Ia membalasku sambil tersenyum.

“kau ada aku, aku yang akan menyelesaikan. Kau tidak perlu menanggungnya. Sekarang ayo ikut aku.” ia menarik tanganku menuju pintu. 
“oppa, mau kemana?”  tanyaku menahannya.
“ke kantor pledis.” jawabnya singkat.
“lalu ngomong-ngomong, tadi oppa ke sini dengan apa?” tanyaku lagi. 
“lari. Ayo.” ia menarikku pergi dari sana.

.

.

.

@pledis building
Lau pov
Dihadapanku sekarang, berdiri manager, para member,dan boss pledis. Semuanya membuat ruangan yang kududuki tegang.
“nona, apa kau sudah tahu berita tersebut?” tanya manager yang tak lain adalah doogi pd. 
Aku mengangguk kaku. Keringat dingin mulai keluar dari pelipisku.

“lalu apakah kau memeluk Kim mingyu, Lau-ssi?” tanya boss pledis to the point.
“itu tidak benar, sajangnim. Kemarin aku terpeleset ketika ingin menaiki bus. Untungnya mingyu-ssi ada di belakangku. Kalau tidak kepalaku mungkin sudah terbentur aspal.”  ucapku sesopan mungkin. Kulihat ekspresi kaget Mingyu ketika aku membuat pernyataan palsu tersebut.
“lalu apakah kau benar-benar memuntahi Mingyu?” tanyanya lagi.
Aku berdiri dan menunduk 90 derajat.

“kalau itu aku sangat minta maaf. Aku melakukannya dengan tidak sengaja. Kemarin Mingyu-ssi mengagetkanku dan membuat aku tersedak. Maafkan aku..” aku tetap menundukan badanku.

S. Coups oppa memegang punggungku untuk memberi isyarat agar aku mengangkat kepalaku. 
“hmm, baiklah kami akan membuat pernyataan tentang hal tersebut. Dan satu lagi yang ingin kutanyakan, apakah kau dengan mingyu berpacaran?” pertanyaan terakhir sajangnim membuatku berdiri terpaku. Kulihat mingyu dengan mata berharap menantikan jawaban dariku.
Aku menggeleng pelan,”tidak sajangnim kam-” sebelum aku menyelesaikan ucapanku, wonwoo membuka suara.
“aku berpacaran dengan Lauren.” ucapannya membuat seluruh mata diruangan ini menatapnya dengan mata yang melebar. Dino dan seungkwan membuka mulutnya saking kagetnya. Mungkin ekspresiku sama seperti mereka. Aku tidak percaya wonwoo akan mengatakannya. Kukira hubunganku akan backstreet.
“ehem, apakah itu benar lau-ssi?” tanya Doogi pd dengan nada setenang mungkin.
“n..nde..” aku menundukan kepala. Aku pasti akan diminta putus karena aku tahu seventeen tidak boleh berpacaran. 
“hmm, ngomong-ngomong apakah kau bisa masak?” tanya sajangnim yang tiba-tiba berganti topik. Aku tidak mengerti jalan pikirannya. 

“ne, tapi aku lebih bisa memasak makanan indone-” ucapanku dipotong oleh jentikan sajangnim.
“baiklah, kau boleh berpacaran dengan Wonwoo. Tapi dengan 3 syarat.” ia menunjukan 3 jarinya.
“1, tidak boleh ketahuan oleh Massa. 2, jika ketahuan, kalian harus putus. Dan 3, mulai besok kau akan menjadi koki di dorm  seventeen. Aku rasa tubuh kalian tidak akan sehat jika makan makanan ramyeon   setiap hari.” ia menatap para member yang sekarang semuanya melongo terkejut dan termasuk aku.
“eh?” hanya itu yang bisa kukeluarkan.

“baiklah, rapat selesai. Semuanya kembali latihan.” ia berdiri kemudian berjalan keluar. Meninggalkan kami yang masih bengong. 

.

.

Something About you chap 12

images (5)

Cast: jeon wonwoo, lau(OC), kim mingyu, and 11 member seventeen
Genre: comedy romance
Rate: 16 + (lawan aja, gpp kok)

.
.
.
.
Lau pov

Mungkin bisa di katakan aku adalah fans paling beruntung, karena melihat mereka latihan menari, menarikan lagu mereka dan hanya aku sendiri yang melihatnya.

Lagu Mansae sudah berakhir dan semua member berjatuhan karena kelelahan, bayangkan saja, mereka menari non-stop dari jam 3 sampai jam 8 malam.

“oppa-deul, aku belikan minum, tenang saja masih di segel kok.” candaku sambil memberikan coca-cola ke mereka masing- masing.

“wuoh cola!! Ya, Lau bagaimana kau tahu minuman wajib kami?” tanya vernon sambil memegang cola itu seperti bayi berharga.

“ya, kau lupa aku fans kalian?” aku memberikan smirk ke mereka lalu duduk di lantai.

“apa kalian masih harus berlatih lagi?” tanyaku.

“iya, karena konser kami sudah dek…” mulut Hoshi di bekap oleh S.coups. Tapi kata ‘konser sudah terdengar olehku.

“MWO?! KONSER??” aku berteriak antara senang atau tidak. Senang karena mereka bisa konser dan sedihnya adalah aku tidak bisa ikut karena keterbatasan uang.

“ya, kenapa kau bocor sekali.” gerutu S.coups ke Hoshi.

“sudahlah, padahal kami ingin memberi tahumu seminggu sebelum konser. Tapi ya sudahlah.” ucap Woozi.

“mwoya? Kapan konser kalian?” aku bertanya kepada mereka dengan berharap harinya masih jauh jadi aku bisa menyicil nabung.

“desember.” ucap mereka serentak.

Great, bulan desember tinggal 2 minggu lagi dan uang yang ‘akan’ ku tabung tidak akan cukup.

“ahh, cepat sekali. Padahal aku benar-benar ingin datang.” aku menghela napas dan menunduk.

“waeyo? Kenapa terlalu cepat?” tanya Dino yang ikut duduk di depanku.

“iya padahal kami memilih tanggal bagus loh.” ucap Jun.

“aku, tidak sempat menabung.” ucapku pelan. Sangat memalukan jika memberitahu masalah ekonomi kalian di depan idol saat ini.

“eh?” tanya mereka serempak.

Kenapa mereka selalu bertanya bersamaan?

“aku tidak punya uang untuk ke konser kalian.” ucapku sedikit lebih keras.

“haha…HAHAHA” semuanya ketawa dan itu membuatku cengo.

“apa yang lucu? Tadi aku berbicara korea yang salah ya? Maaf ya.” aku menatap mereka.

“Lau-ah, kau lucu sekali ya.” kata s.coups.

“eh? Aku? lucu? Terima kasih.” aku menanggapi ucapan itu dengan candaan.

“ani, kau benar-benar lucu, sejak kapan kami meminta adik kami untuk membayar tiket konser untuk kami?” ucapnya santai.

“eh?” aku cengo kembali.

“tentu saja kamu masuk bersama kami di Backstage dan kamu dapat tempat V.I.P bersama keluarga kami, neo pabo.” iya terseyum santai meskipun keringat masih bercucuran di dahinya.

Kata- kata itu membuat aku membuka mulutku lebar-lebar. Dan pikiranku kosong seketika.

“Lau?”

“lau?”

seseorang mengibas tangannya di hadapanku.

“hyung, ku pikir ia pingsan.”

“coba kau goyangkan bahunya.”

“ya, lau, kau tidak apa-apa?”

seseorang sekarang mengerakan bahuku.

“hyung, bagaimana ini? Ia tidak menjawab.”

“err… Coba kau peluk dia.”

“baiklah.”

Sekarang ada rasa hangat menjalar di tubuhku. Yang langsung membuat otak ku sadar apa yang telah terjadi. Seseorang memelukku. Sebentar… MEMELUK?!

“wuoh!!” aku mendorong namja di depanku ini. Terlihat wonwoo yang kaget dengan reaksiku ini.

“wuah! Hyung! Akhirnya dia sadar juga!” wonwoo tersenyum lega.

“opp-…ah.. Kau… Kenapa memelukku?” tanyaku sambil menyilangkan tangan di depan dadaku.

“karena mungkin jika memegang tanganmu tidak akan mempan. Lagipula kenapa kau tiba-tiba bengong sendiri?” tanya wonwoo dengan muka merah.

“ah..emm..aku hanya kaget dengan ucapan S.coups oppa..” aku menurunkan tanganku. Mungkin sekarang mukaku sudah memerah.

“ha? Aku?? Aku salah apa?” S.coups menunjuk dirinya dengan bingung.

“itu… Tentang konser…”

“ah… Itu… tapi kami benar-benar memberimu free ticket.”

“kenapa oppa?” aku bertanya lagi.

“ermm… Pertama karena kau sudah kami anggap sebagai adik, dan kedua karena permintaan seseorang.” ia tersenyum hangat.

Seseorang?? Siapa?? Apa mingyu?

“nugu oppa?” aku bertanya kepadanya.

“rahasia, tapi yang pasti, kau datang kan?” ia mengalihkan pembicaraan.

“pastinya dong!!” aku berteriak kegirangan dengan tak sengaja mengucapkan bahasa indonesia. Yang langsung di tanggapi heran oleh semua orang.

“kau bicara apa?” tanya DK yang tadi baru kembali dari toilet.

“ah.. Tentu saja aku akan datang.” aku tersenyum lebar kepada mereka.

“hmm… Baiklah, kita istirahat sebentar untuk makan malam.” ucap S coups kepada semuanya yang di sambut teriak girang.

“kita mau makan apa hyung?” tanya Dino.

“aku mau pizza!!” aku dan vernon berteriak berbarengan.Kami bertatapan mata lalu melakukan Highfive.

“aku juga mau pizza coups-ah.” ucap Jeonghan yang duduk di samping Joshua.

“pizza?? Hmm baiklah, seungkwan tolong pesankan ya. Hari ini aku yang bayar.” ia merebahkan badannya di lantai.

“baiklah hyung!!” seungkwan bangkit berdiri dengan semangat lalu mengambil hapenya dan berjalan keluar.

“Lau… Bisa bicara sebentar?” ucap Mingyu lalu berjalan keluar. Aku pun mengikutinya.
.
.
.
.
.
*flashback yesterday

Wonwoo pov

“coups Hyung, aku ingin bilang sesuatu.” aku menghampiri S.coups yang sedang memainkan hape.

“wae?” ia pun terduduk.

“konser nanti… Bolehkah aku mengajak seseorang selain keluargaku?”

“nugu??” ia menatapku heran.

“lau…” aku memeluk bantal S.coups.

“kenapa memangnya? Bukannya dia fans kita? Tentu saja ia pasti datang.”

“tapi hyung… Aku hanya ingin memastikan jika ia datang. Aku ingin melihatnya ketika konser.” aku menutup mukaku dengan bantal.

“woah neo. . kau benar-benar menyukai nya?” ia terlihat kaget.

“mungkin..”

“tapi jika kau ingin memberikan tiket kepadanya aku tidak punya hak untuk-”

“aku akan membayarnya.” aku memotong pembicaraannya.

“eh?”

“aku akan membayar tiketnya.” aku menatapnya serius.

“kau serius?” ia menatapku kaget.

“iya hyung.. Yang pasti aku mau dia datang ke konser kita.”

“baiklah, wonu-ya, kau benar-benar namja ya.” ia menatapku dengan bangga.

” hmm tidak juga. Ah! Satu lagi hyung”

“wae?”

“ini rahasia antar kita berdua saja ya.” aku menatapnya dengan sungguh.

“wae yo? Baiklah-baiklah, sana aku mau tidur.” ia mengusirku.

“hyung..”

“apa lagi??” ia menutup matanya.

“gomawo.” aku tersenyum lalu berdiri dari tempat tidurnya kemudia mematikan lampunya.

*flashback end
.
.
.
.
.
Lau pov

“ah kenyang nya.” aku memasukan kedua tanganku ke dalam jaketku.

“yah, kau tau makan mu sangat unik? Bagaiman kau bisa memakan 5 pizza. Memang dari tadi pagi kau tidak makan?” mingyu menatapku sambil tersenyum.

“aku memang big eater hahaha.” aku menanggapi candaannya.

“hmm… Lau…” ia menggosok hidungnya.

“ah! Ada yang ingin ku tanyakan kepada oppa” aku memotong pembicaraannya. Rasa penasaranku terhadap orang yang memintaku datang tidak hilang-hilang. Dan mungkin ini saat yang tepat untuk menanyakannya.

“wae?” ia menatapku hangat.

“apa oppa yang meminta S.coups oppa untuk mengundangku ke konser? ” tanyaku perlahan.

Kulihat ia terdiam sesaat kemudian tersenyum tipis
“bagaimana kau tahu?” ia bertanya kembali.

“kenapa oppa? Aku jadi tidak enak tahu.” aku menunduk malu dan jujur aku merasa senang sedikit, karena dengan begitu aku bisa melihat wonwoo.

“bagaimana ya? Aku ingin yeoja yang kusukai datang menyaksikanku.” ia memalingkan wajah dan memasukan tangannya ke saku celananya.

“aish oppa…” kata-kata itu membuat aku memerah kembali.

“hahaha.. Jadi Lau bagaimana jawabanmu?” ia berhenti tertawa dan menatapku serius.

“oppa katanya memberiku waktu.” aku menyipitkan mataku.

“ah iya aku lupa.” ia memukul jidatnya dengan perlahan.

“tapi ngomong-ngomong, kenapa oppa bisa menyukaiku? Padahal aku pernah di marahi dan memuntahimu. Kau aneh oppa.” aku tidak menatapnya karena aku sangat malu dengan pertanyaan ini.

“hmm… Karena aku berpikir bahwa kau adalah gadis yang tidak akan kudapat jika aku berpikir ke 2 kalinya.” ia menjawabnya dengan tenang.

“mwoya igo? Oppa kira aku barang? ” aku berpura-pura marah, dan berjalan cepat karena aku merinding mendengar kata-katanya.

“ya, tunggu aku.” ia mengikutiku.
.
.
.
.

“gomawo oppa, hati-hati di jalan oppa.” aku melambaikan tangan ke dia dan naik ke Bus. Namun tanganku di tarik oleh mingyu.

Oh tidak semoga tidak terulang lagi…

“kau juga hati-hati di jalan.” ia menarik tanganku dan aku jatuh ke dalam dadanya yang bidang. Tangannya melingkari pinggangku dengan erat.

Oh Tuhan… Semoga ia tidak menyadari dadaku yang sudah mau meledak.

“i..iy.. Iya oppa..” aku mendorong sedikit dadanya agar bisa bernapas.

“besok kau ada acara?” ia bertanya kepadaku sambil melonggarkan sedikit lengannya.

“a…a..ada” ucapku terbata-bata. aku sangat bersyukur karena ia memakai hoodie dan topi sehingga menutupi mukanya dari kejauhan.

Ia mengerutkan keningnya, “acara apa?”

“itu…aku… Ah bukan… Mirae mau datang ke asramaku besok, orangtuanya pergi lagi.” aku menjelaskannya perlahan-lahan. Meskipun itu adalah bohong.

Ia terlihat sedih lalu menghela napas, “baiklah, padahal aku free besok. Aku ingin mengajakmu nonton. Tapi yasudah lah. Titip salam untuk temanmu ya, jika dia juga fans kami. ”

“i..iya oppa, aku pulang dulu. Annyeong.” aku langsung berbalik dan naik ke dalam bus.
.
.
.
.

Wonwoo pov

“hyung” suara itu mengalihkan fokusku yang sedang menulis rap. Terlihat mingyu yang datang menghampiriku sambil memegang 2 gelas kopi.

“apa?” aku bertanya kepadanya.

“ini” ia memberiku segelas kopi yang ia pegang. Kopi favoritku.

“hyung, aku ingin bicara sesuatu.” ia duduk disampingku sambil menyesap kopinya.

“apa?” aku bertanya lagi. Ia terlihat ragu untuk mengatakannya.

“aku… Menyatakan perasaanku pada seseorang.” ia tidak menatapku.

Waktu serasa berhenti di sekitar kami, sangat sunyi sampai beberapa detik kemudian aku tersadar sendiri.

“mwo??” aku ingin memastikan apa yang ku dengar. Karena perasaanku mulai merasa ada yang ganjal

“aku menyatakan perasaan ku padanya” ia mengulanginya.

“ke siapa?” aku bertanya lagi. Jujur mungkin ini pertanyaan paling menakutkan bagiku sekarang.

” ke Lau.” ia langsung menjawab dan kemudian menyesap lagi kopinya dengan gugup.

“waeyo? Bukankah kau tidak suka melihatnya?” aku bertanya lagi. Jujur aku tidak ingin bertanya -tanya lagi karena memang aku sudah kalah.

“aku.. Hanya menyukainya saja setelah pertemuan ke 2, ia sangat unik dan aku menyukainya.” ia menatap ke atas sambil tersenyum tipis.

“ohh… Baguslah… Selamat ya…” aku tersenyum tipis dan menundukan kepalaku.
.
.
.
.

Lau pov

Aku berjalan ke sekolah dengan langkah gontai seperti tidak bernyawa. Gara-gara tidak bisa tidur tadi malam karena seorang Kim Mingyu yang dengan santainya memelukku. Di depan halte. Apa ia selalu begitu pada setiap fans nya.

Terlihat di depan pintu masuk sekolah ku sedang ada kerubunan orang termasuk Mirae. Aku berteriak memanggilnya.

“Mirae -ah” sepertinya ia mendegar suaraku dan kemudian keluar dari kerumunan itu dan berlari ke arahku dengan wajah tegang.

“YA, APA YANG KAU LAKUKAN KEMARIN?” pertanyaan itu langsung membuatku cengo sesaat.

“ha?”

“kau masuk berita tahu.” pemyataan itu makin membuatku cengo.

“ha?…HAH?!” aku ikut berteriak.

“ku tanya kau ngapain kemarin setelah pertandingan?” tanya Mirae lagi.

“aku… Hanya bertemu Mingyu..” aku menjawabnya pelan.

“kau tahu kenapa kau masuk berita hari ini?” tanyanya lagi.

“iya kenapa?” aku berusaha untuk tenang sekarang. Karena aku mulai merasakan perasaan buruk sekarang.

“lebih baik kau ikut aku sekarang.” ia menarik tanganku dan berlari masuk ke kerumunan.

Semua orang melihatku dengan tatapan tajam. Setelah aku d kerumunan itu, aku melihat di papan pengumuman yang bertuliskan :

SISWA DARI SEKOLAH XXX MEMUNTAHI SEORANG IDOL DAN MEMAKSANYA UNTUK MEMELUKNYA!!!

Something about you chap 11

image

Cast: wonwoo , mingyu and 11members,
My friends
Theme : comedy , romance
Rate: 16+

Mingyu pov

“kim mingyu! ” tepukan di atas mejaku langsung membuat syarafku kaget sehingga badanku menjadi duduk tegak dan menatap orang yang tadi berteriak itu.

“ne ?,” tanyaku dengan bodohnya.

“kau dengar apa yang kuterangkan tadi?” tanya orang itu yang tak lain adalah Taehyung sonsaengnim (maap kalo salah ejaan).

Matanya yang tajam menusuk mungkin akan segera menggosongkan mataku jika dari sana keluar laser.

“dengar , guru.” ucapku dengan tidak yakin. Kusadari jika semua mata sekarang melihatku. Urgh… Aku tidak suka situasi seperti ini.

Aku sangat tidak ingin mencari masalah dengan guru yang satu ini, selain S.coups hyung akan marah jika merusak nama baik Seventeen, guru ini terkenal tidak bisa dibantah ucapannya.

“coba sebutkan apa yang ku jelaskan tadi.” ia menyilangkan tangannya di depan dada .

“guru sedang memilih siapa yang akan bermain di pertandingan antar sekolah minggu depan.” aku menjawabnya dengan tegas. Terima kasih dengan papan tulis hitam yang bertuliskan “lomba antar sekolah” . Sepertinya guru itu tidak tahu jika aku mengintip papan tulis itu, atau dia lupa menghapusnya.

Guru itu pun akhirnya mengangguk dan bertanya lagi. “dan kamu jadi pemain bagian apa nanti?” tanya nya lagi.

“aku? ” tanya ku, sambil menunjukan diri sendiri.

“iya ” ia masih menatapku dingin.

“aku … Tidak tahu .” aku menghindari tatapannya.

“kau ikut dalam pertandingan sepak bola.” bisik teman sebelahku.

“mwo? Sepakbola? Aku?” aku bertanya-tanya seperti orang bodoh.

“iya sepakbola, dan kau tidak boleh tidak ikut. Itu hukuman karena tertidur di pelajaranku”. Ia berjalan kembali kedepan.

“kita sudahi pelajaran hari ini, sekian.” ia membawa bukunya dan berjalan keluar.
.
.
.
.
.

Aish, ini semua gara-gara latihan sampai tidak tidur kemarin.

Aku pun membereskan barang-barangku dan berjalan ke lokerku. Ketika membuka nya , tumpukan surat dan barang berjatuhan.

Sabar, kim mingyu, kau ini seorang idol sekarang ,wajar banyak yang memberimu barang dan surat seperti ini.

Aku memungut surat-surat dan barang-barang itu dan kumasukan ke dalam sebuah tas belanja yang tiap hari kubawa untuk jaga-jaga.

“aku harus bilang apa ke hyung kalau begini.” aku berjalan keluar sekolah sambil menjinjing tas itu.
.
.
.
.
.

Lau pov

2 minggu setelah adegan yang ‘sangat’ mengagetkan itu membuatku menjadi bengong tiap harinya. Malah mungkin nyawaku sedang ada di kamar dan di kelas ini hanya ada tubuh saja.

“yak, mau sampai kapan kau bengong seperti ini? Kau beruntung tidak ada guru yang tahu jika kau sedang bertingkah seperti ini. Dari pagi.” omel Mirae dengan memberi jitakan keras untuk jidatku.

“sakit tau.” aku mengelus-elus jidatku.

“biarin saja, setidaknya itu membuatmu terlihat hidup.” ia mengambil tas nya dan berjalan keluar.

“ya, tunggu aku.” aku juga mengambil tas ku dan mengejarnya .
.
.
.
.
.

“jadi ada apa dengan mu? ” Mirae bertanya kepadaku . Kami baru saja belanja untuk makan malam dan hari ini Mirae akan makan malam di kamarku.

“aku hanya sedang shock.” jawabku singkat.

“apa yang membuatmu shock?” tanyanya lagi.

“jika ada orang yang mau kita panggil berbeda dengan yang lain tandanya apa?” tanyaku tanpa menghiraukan pertanyaan Mirae.

“omo! Masalah cinta? Sejak kapan kau menyukai orang?” ia menatapku dengan tatapan ‘akhirnya – seorang – lauren – bisa menyukai – namja – korea – kecuali – Seventeen’

“ya, aku bertanya kepadamu, tandanya apa?”

“itu artinya dia ingin kamu mengkhususkan dia dari yang lain. Sudah kujawab, Sekarang kau harus menjawabku, Lau.” ia menatapku dengan mata lebar.

“khusus? Hmmm” aku berusaha memutar otak kenapa aku harus mengkhususkan Wonwoo.

Apa ia punya trauma di panggil ‘oppa’ oleh yeoja ? Apakah ia tidak suka jika aku memanggilnya oppa?

“yak! LAUREN ku yang tuli.” teriak Mirae di telingaku.

“aish Mirae -ya , kau benar-benar akan mentulikan ku jika begitu.” aku menggosok telingaku.

“biarin saja.”

“kau benar-benar tidak akan memberitahu siapa-siapa?” aku bertanya dengan sungguh-sungguh kepadanya. Karena aku tidak tahan jika tidak berbagi rahasia ke sahabatku satu ini.

“aku berjanji, aku akan tidak menjalin hubungan dengan siapapun selama 1 tahun jika membocorkannya.” sumpah Mirae.

“baiklah ayo ke Dorm ku , akan ku ceritakan kepadamu nanti. ” aku berjalan mendahului dia.
.
.
.
.

“ah segarnya, Lau , sekarang giliranmu mandi. Sana ,mungkin badanmu sudah berjamur karena kebanyakan bengong di kelas.” ucap Mirae yang sehabis mandi.

Karena di rumah Mirae sedang tidak ada orang , orangtuanya sedang berkunjung karena kakeknya sakit di busan. Mereka meninggalkan Mirae dari tadi siang sehingga ia tidak ikut pergi. Sedangkan kakak Mirae sedang ikut Camping bersama teman-temannya selama 3 hari. Jadilah, mirae berencana untuk menginap di dorm ku. Lagipula besok libur sekolah dan tidak ada kegiatan apapun.

Aku pun mengambil handuk dan baju dari lemari dan masuk ke kamar mandi. Di dalam pikiranku masih di liputi dilemma untuk menceritakan ke Mirae atau tidak. Aku takut jika ia membocorkannya dan menghancurkan hubunganku dengan para member.

Aish, Lauren! Bagaimana kau bisa tidak percaya kepada sahabatmu sendiri?

Aku menarik napas dalam- dalam,” baiklah, aku akan menceritakannya.” aku mempercepat mandiku.
.
.
.
.
.
“MWO?! Kau kenal dengan member Seventeen dan sudah datang ke dorm mereka 2 kali?!” Mirae berteriak dan langsung ku bekap mulutnya.

“ya! Jangan berteriak ! Bagaimana jika orang lain mendengar, pabo!” aku memarahinya.

“baiklah-baiklah, beri aku waktu 5 detik untuk mencerna apa yang kau ceritakan ini.” ia sepertinya sangat kaget bahkan mungkin shock.

“…3…4…5, sudah mencerna?” aku bertanya kepadanya. Masih banyak lagi yang mau ku ceritakan .

Ia menarik napas,”baiklah , silakan lanjutkan.”

“lalu aku juga di antar pulang oleh wonwoo.” aku mengatakan itu dengan muka yang tiba-tiba memerah.

“astaga, kau benar -benar beruntung ,Lau .” ucap Mirae .

“lalu , bagaimana dengan Joshua? ” ia bertanya , sepertinya ia benar-benar menyukai Joshua.

“hmm, seperti yang dilihat, dia sangat bijak dan senyumannya lebih bagus daripada yang di foto.” aku membayang kan senyum Joshua.

“ah, aku ingin melihatnya juga.” ia menelentangkan badannya di atas kasurku.

“tapi bukan itu masalahnya , masalahnya ada di Wonwoo.” aku menatapnya serius.

“kenapa dia?” ia terduduk kembali.

“dia tidak ingin aku memanggilnya oppa.” aku menunduk.

“kenapa memangnya? ” ia bertanya kembali.

“aku tidak tahu kenapa tidak boleh memanggilnya oppa, sedangkan yang lain memperbolehkanku memanggil mereka oppa” aku ikut duduk di samping Mirae.

“astaga, Lau, kau masih belum mengerti? Aku tidak percaya kau sebegitu bodohnya dalam soal cinta.” Mirae menatapku sambil mendecak.

“maksudmu?” aku menatapnya tak mengerti.

“dia menyukaimu , neo pabo. ” kata- kata itu memberhentikan ku sesaat.

“mwo? Menyukaiku? Tidak mungkin, pabo!” aku menjitak Mirae .

“ya! Kenapa menjitakku? Aku serius tahu. Dia menyukaimu. Memangnya kau kira aku main-main ” Mirae mengusap jidatnya.

“tapi… Kalau itu benar , aku tidak tahu kenapa ia bisa menyukaiku.” aku bergumam sendiri.

“sudahlah , lanjutkan ceritamu .” Mirae duduk dan memeluk bantalku .

“apa?”

“ceritamu , tidak mungkin hanya segitu saja.”

“yang ku ceritakan itu sudah semuanya. Hoam… Ayo tidur , aku sangat ngantuk. Sekarang” aku beranjak dari tempat tidur dan mematikan lampu.

“aish jinjja..”

.
.
.
.

Hari pertandingan akhirnya tiba, dan ini adalah tanda untuk mencari ‘namja tampan dari berbagai sekolah’ bagi anak- anak perempuan sekolahku.

Kulihat banyak sekali kamera besar yang mereka bawa , dan sepertinya ada banyak wartawan di sana. Dan beberapa… Eh? Orang-orang berjaket hitam dan memakai masker berdiri di depan gang sekolahku. Sepertinya mereka bukan anak sekolahan di sini.

Apa yang mereka lakukan di sini? Apa jangan-jangan ada artis?

Aku berjinjit untuk melihat ke arah lapangan sepak bola . Ronde pertama yaitu sekolah kami melawan sekolah Hwayeong, sekolah yang tepat di sebelah sekolah kami.

Kusipitkan mata untuk melihat dengan jelas papan score .

Hmm.. Sepertinya kita lebih 1 point dari,mereka .

Aku melihat pemain-pemainnya, dan mataku membesar .

Itu… Mingyu oppa?

Aku menggosok mataku dan melihat sekali lagi ke arah pemain tinggi yang memakai baju bernomor 4 .

Astaga..itu beneran mingyu oppa! Pantas banyak kamera dan orang -orang misterius itu di sini.

“fighting!” aku ikut menyemangati mereka. Kedua tim maksudnya.

Sepertinya teriakanku terdengar oleh Mingyu karena ia terlihat mencari seseorang.

“fighting! ” aku berteriak sekali lagi. Kali ini ia berhasil menemukanku dari kerumunan.
Aku melambaikan tangan kepadanya.
Ia memberiku senyum dan kembali fokus ke permainan.

Sekarang banyak pasang mata yang menatapku curiga.

Untung aku tidak memanggil namanya.

Aku pun berjalan pergi dan pergi ke stan minuman. Kubeli 2 gelas lemon juice yang mungkin rencananya akan keberikan ke Mingyu setelah pertandingan.

Aku kembali ke pertandingan dan melihat papan score sekali lagi. Aku sangat kaget melihat perubahan score itu.

“woah daebak! Aku pergi dalam waktu 10 menit dan perubahannya cepat sekali. ” aku melihat papan score yang menunjukan sekolah hwayeong mendahului kami. Berbeda 10 point dalam waktu tersisa 1 menit.

Ya sudahlah , kita kalah.

Aku mencari mingyu dan sepertinya ia sedang mencari seseorang .

Dia mencari siapa sih?

Aku menatapnya dan mulai berpikir apakah ia punya pacar di sekolah ini.

Mata ku bertemu lagi dengan mingyu. Ia sepertinya sedang berkata sesuatu. Aku berusaha membaca mulutnya.

Tu-nggu a-aku , tunggu aku? Hmm.. Baiklah.

Aku memberi insial ‘ok’ ke dia.
.
.
.
.

Pertandingan selesai dengan kemenangan telak pada sma hwayeong . Pemain -pemain keluar lapangan dan berpisah. Ada yang pergi menuju stan minuman, ada yang pergi ke toilet dan ada juga yang keluar sekolah.

Aku masih menunggu Mingyu di luar lapangan. Tadinya aku mau menunggunya di depan gerbang sekolah , tetapi orang- orang itu sepertinya masuh terus menunggu dan memotret mingyu.

Cih … Fans fanatik.

Aku mendecak dan kembali menyeruput minumanku. Aku baru sadar minumanku sudah habis. Lalu aku melihat segelas minuman disebelahku.

“apa dia lupa jika ada seseorang yang sedang menunggunya di sini.” kesabaranku sudah habis. Dan godaanku untuk meminum minuman itu pun semakin muncul.

“ah sudahlah.” aku pun mengambil gelas itu dan langsung menyeruputnya.

Tiba-tiba ada tangan yang menepuk pundakku. Membuatku dan mulutku yang berisi minuman lemon itu tidak bisa ku telan . Aku melihat orang yang menepukku.

“sudah menunggu lama?” tanya mingyu dengan handuk kecil di lehernya.

” woah, ada minuman , kebetulan aku haus sekali sekarang.” ia langsung mengambil gelas yang ada di tanganku dan langsung menyeruputnya.

Omo!! Ciuman pertana tidak langsung !!

Mulutku yang masih penuh dengan air langsung muncrat keluar. Dan di selingi dengan batuk karena tersedak minuman.

Mingyu yang terkena muncratan minumanku langsung ikut tersedak juga karena terkena serangan tiba-tiba dariku.

Aku langsung berdiri dan berteriak kepadanya.

“ah oppa!!” aku menatapnya dengan muka merah.

“ya ! Apa yang kau lakukan?” ia ikut berdiri dan mengelap mukanya dengan handuk itu.

“ah, oppaa kau tahu apa yang kau lakukan tadi?” aku bertanya kepadanya . Mataku mulai berkaca-kaca.

“waeyo? Memang nya apa yang kulakukan sampai kau memuncratiku?” ia bertanya balik kepadaku.

“nae kiss oppa” aku merengek kepadanya.

“mwo?” ia bertanya lagi.

“ah oppa! Kau merebut ciuman pertamaku!” aku berteriak kepadanya. Untungnya di sana sudah sepi .

Ia terdiam dan menatapku. Ia menatap gelas yang dia pegang dan menatap lagi ke arahku.

“ini?” ia menunjukan gelas itu.

Aku tidak menjawab dan hanya mengangguk pelan.

“mianhae Lau. Aku tidak tahu kau sudah meminumnya. ” ia menaruh gelas itu dan memegang tangan ku.

“ayo duduk Lau.” ia menarik tanganku . Aku pun kembali duduk di sebelahnya. Aku terisak dengan pelan.

“ya, jangan menangis, aku benar-benar tidak tahu. Jinjja minhae ,Lau..” ia mengusap air mataku.

“Lagipula ,sebegitu tidak sukanya kau jika berciuman denganku?”

Mendengar pertanyaan itu, tangisanku langsung berhenti. Aku menatapnya dengan aneh.

Pertanyaan yang aneh..

maksud oppa?” aku menghapus air mataku dan menatapnya bingung.

Ia tersenyum dan memegang kedua tanganku.

“aku menyukaimu.. Maukah kau menjadi pacarku? ” ia menatapku.

Aku hanya bisa terdiam menatapnya. Ribuan pikiran datang bersama-sama diotakku.

“Lau?” ia memanggilku.

“lau? Kau mendengarku?” ia mengibas-ngibas tangannya di depan mukaku.

“ne?”

“lalu apa jawabanmu?” ia tersenyum kembali.

“aku tidak tahu oppa..” aku menundukan kepala.

Aku ditembak oleh seorang kim mingyu dan kau tidak berdebar-debar? Kau pasti sudah gila, Lau.

“baiklah aku akan memberimu waktu untuk memikirkannya. ” ia mengusap tanganku dengan lembut.

“gomawo oppa… Mianhae , kejadian ‘muntah’ terulang lagi. ” aku menarik handuk darinya dan membantu membersihkan rambunya yang juga ikut kena minuman itu.

“hmm … Sebagai gantinya kau harus menuruti permintaanku.” ia menatapku dengan senyum smirk.

“apa oppa? Jangan yang macam-macam ya .” aku mengelap rambutnya.

“kau harus ikut denganku.”

” kemana? ” aku bertanya lagi.

“temani aku latihan .” ia memegang tanganku lagi.

“mwo? Apa tidak mengganggu? ” aku bertanya lagi kepadanya. Jujur aku menyukai tangannya yang besar yang sedang mengusap tanganku.

“tentu saja tidak, kajja.” ia beranjak sambil menggenggam tanganku.

“tunggu oppa .” aku memberhentikan dia.

Ia berbalik dan menatapku lagi.”kenapa?”

“aku ingin beli minum dulu.” aku menunjuk stan minuman.

“aish kau ini. Baiklah.” kami pun pergi membeli minuman dan pergi dari tempat itu.
.
.
.
.

Author : hay semua!! Sorry chapter ini engga ada wonwoo nya hehehe. Semoga suka ya . Annyeong!!

Something about you chap 10

image

Cast : wonwoo and 12 members + OC
Rate : 16
Theme : comedy ,romance, easy reading

Lau pov

Makan malam hari ini mungkin bisa di bilang makan malam paling mengesankan yang pernah kumakan selama ada di korea.

Makan dengan para member dari boygrup favorit. Setelah itu bermain dengan mereka ,dan menonton bersama.

“terima kasih banyak untuk hari ini oppa-deul” aku membungkukan badan ku saat berada di depan pintu.

Aku di perbolehkan memanggil mereka dengan kata oppa, karena mereka mengatakan sudah merasa dekat denganku. Begitu pun aku.

Bisa di bilang tidak ada suasana canggung lagi di antari kami, kecualu ketika aku dengan Wonwoo. Entah kenapa ia diam terus dan ketika aku curi-curi pandang melihatnya, ia juga sedang melihatku sambil tersenyum.

“datanglah ke sini jika merasa bosan atau kesepian. ” kata Jeonghan yang sedang mengikatkan rambutnya.

“ne, gomawo oppa. Jika ada kesempatan akan kubawakan mochi dari Indonesia ke sini. ” aku memberikan senyum manis ke mereka.

” mari ku antar pulang” Wonwoo maju dari antara mereka dan memakai sepatunya.

“ani tidak usah , aku tidak. Ketinggalan bus kok.” aku menolak tawaran itu. Karena akan bahaya jika ada media yang mengatakan ‘idol dari Seventeen sedang berkencan dengan wanita’ .

“ani , ayo ku antar pulang.” ia sekarang sudah ada di depan pintu.

“ah, aku lupa harus menjemput adik ku.” aku berusaha mencari alasan .

Ia menatapku dengan heran, “katanya kamu sendirian di Korea dan semua keluargamu ada di Indonesia?”

Sial , teliti juga dia

“ah, itu…” aku berusaha mencari alasan lain.

“sudahlah lebih baik kamu di antar dengan Wonwoo, Lau. Lebih aman.” kata S.coups yang sepertinya bisa membaca pikiranku yang sedang mencari alasan lain.

“kau dengar kan? ” wonwoo menatapku dengan senyum smirknya.

“baiklah, tapi hanya sampai terminal saja , ara?” kataku kepadanya lagi.

“waeyo?” ia bertanya lagi.

Aku menghela napas dan berkata dengan pelan , “aku tidak mau oppa tertangkap oleh media. ” aku menatapnya serius.

Keadaan hening sejenak.

“omo, adikku ini ternyata perhatian sekali dengan kita.” kata Joshua sambil tersenyum yang membuat aku gugup.

“itu…” astaga kenapa aku mengatakannya. Neo pabo!

“baiklah, sampai terminal. Ayo pergi.” wonwoo memberikan senyum dan kemudian membuka pintu.
.
.
.

” sepertinya kau dekat dengan member lain sekarang.” ucap wonwoo yang memulai pembicaraan .

“mungkin bisa di bilang begitu, ” aku tersenyum sambil memasukan kedua tangan ku kedalam jaketku. ” tapi mereka sangat friendly sehingga bisa cepat berbaur denganku, padahal aku susah sekali jika harus berkenalan duluan. ”

“jinjja? Temanmu di sekolah ada berapa?” tanya wonwoo sambil menyamakan langkahnya dengan ku.

“hmm.. Mungkin bisa dihitung dengan jari. Mungkin 5 mungkin.” aku mencoba mengingat nama teman-temanku.

“woah, kau benar – benar introvert.” ia menatapku dengan tidak percaya.

“sudah ku bilang kan. Lalu bagaimana denganmu oppa?” aku bertanya kepadanya.

“hmm.. Aku tidak bisa menghitung teman-temanku ada berapa. ” ia memberikan senyum kepadaku.

“pasti temanmu banyak.” aku mengerucutkan bibirku.

Terminal bus sudah ada di depan mata, dan seperti biasanya . Selalu ramai, karena daerah asramaku termasuk daerah yang padat di Seoul.

“oppa terima kasih sudah menemaniku. Kau bisa pulang sekarang, biar aku yang menunggu bus. ” aku mengatakan itu, karena kulihat , Wonwoo menguap tadi ketika berjalan ke sini.

“ani, aku akan menemanimu sampai bus nya datang.” ia bersikeras menahan menguap sekarang.

“tapi , besok kan oppa mau Live di Show champion.” aku berkata kepadanya, yang langsung dapat reaksi kaget dari Wonwoo.

“kau tahu dari mana?..”

“tadi seungkwan memberitahuku jadwal kalian.”

“ah, anak itu, padahal coups hyung tidak memperbolehkan kita memberitahu jadwal ke orang lain.” ia menggerutu.

“tapi S.coups oppa yang memberitahu jadwal kalian secara lengkap tadi.” aku tersenyum senang karena melihat wonwoo yang sedang menatapku kaget.

“tenang saja oppa, aku tidak akan bocor ke teman-temanku kok. Aku trauma dengan kata-kata Mingyu, jadi aku tidak akan menyebar-nyebar info pribadi kalian.” aku menenangkan dia.

Bus pun datang, “aku pulang dulu oppa.” ketika aku ingin naik. Tanganku di tarik oleh Wonwoo. Tatapannya menatapku langsung yang membuatku gugup seketika.

“kau…” ia mendekatkan kepalanya ke hadapanku.

“bisakah kau tidak memanggilku oppa? Aku tidak mau di panggil dengan panggilan yang sama dengan yang lain .” sekarang wajahnya sudah tinggal beberapa centimeter lagi dari hadapanku.

Aku sadar mukaku sudah panas dab mungkin semerah tomat sekarang.

“aku mau kau memanggilku dengan panggilan khusus, yang berbeda dengan yang lain. Ara?” ia mengakhiri ucapannya itu , tetapi wajahnya masih ada di dekatku.

Aku yang sangat gugup hanya mengangguk-angguk saja.

“bagus.” ia tersenyum . Wajahnya menjauh dari hadapanku.

“aku pulang dulu. ” aku menunduk dan segera memasuki bus .

“hati- hati” ucap wonwoo dengan senyum smirknya.

Something about you chap 9

image

Cast: wonwoo and 12 members,
My friends
Theme : comedy , romance
Rate: 16+

Lau pov

Oke. Dan akhirnya aku lupa mengambil kartu pelajarku kemarin. Dan sekarang hanya menerima kenyataan untuk membayar lagi kepada sekolah untuk membuatkan yang baru.

“Hah…uangku…” aku menghela napas berat sambil berjalan ke kelas. Karena uang yang susah payah kutabung untuk membeli album seventeen yang selanjutnya harus dipakai untuk membuat kartu baru.

“Kenapa aku lupa memintanya kemarin ” aku memukul kepalaku.

Tapi aku teringat kejadian kemarin, benar -benar bagaikan mimpi. Aku bahkan tidak bisa tidur kemarin dan bahkan belajar untuk ulangan hari ini tidak ada yang masuk ke otak.

Rencananya aku mau menceritakannya ke Mirae, tapi aku selalu teringat kata-kata tajam mingyu kemarin.

“Sekarang setelah tahu dorm kami, kau akan membeberkannya ke media?”

“Aish.. baiklah akan kujaga privacy kalian. Lagian aku bukan stalker. ” menyebalkan sekali memikirkannya.

Aku membuka buku biologi ku untuk ulangan hari ini.

Tring

Satu pesan masuk yang langsung membuyarkan konsentrasiku.

“Siapa sih?” Aku membuka hape ku.

(Ah yang perlu kalian (pembaca) tahu, hapeku sudah dibetulkan oleh kakaknya Mirae dan ia memberikannya ke aku kemarin siang. )

Fr: 01-99x-xxx-xx

Noona, semoga harinya menyenangkan. Fighting!

Noona?, siapa ini?

Aku pun membalas nya.

To: 01-99x-xxx-xx.

Maaf sepertinya anda salah kirim pesan.

Aku pun meletakan hape ku dan mulai membaca lagi.

Tring

Ku buka pesan itu dan makin keheranan membacanya.

Fr: 01-99x-xxx-xx

Kau Lauren noona kan?

Darimana dia tahu namaku?

To: 01-99x-xxx-xx

Nuguseyo?

Aku mengirim pesan itu dan langsung dibalas sekian detik.

Fr: 01-99x-xxx-xx

Aku Dino ,noona.

Aku perlu membaca pesan itu 3 kali agar bisa sadar siapa yang sedang berkirim pesan denganku ini.

Darimana ia tahu nomorku? Apa dari Wonwoo? Tapi aku juga tidak pernah memberinya nomorku.

To : 01-99x-xxx-xx

Kamu tahu nomorku darimana? Ngomong-ngomong, terimakasih dan semoga harimu cerah juga.

Aku membalas sesopan mungkin dengannya. Meskipun ia lebih muda dari aku, ia tetap termasuk idola ku .

Tring

Fr: 01-99x-xxx-xx
.noona tidak ingat? Kemarin kan noona memperbolehkanku minta nomormu. Ngomong-ngomong, s.coups hyung mau mengajak mu untuk makan bersama kami lagi.

Ha? Aku? Masa sih aku berkata seperti itu?

To: 01-99x-xxx-xx
Ah jinjjayo? Aku berkata begitu? Hmm… baiklah aku akan merahasiakan nomormu dari teman-temanku.

Lihat kim mingyu, aku menjaga privacy kalian .

Fr: 01-99x-xxx-xx

Gomawo noona.. jadi bagaimana?

Aku bingung membaca itu. Bagaimana apa?

To: 01-99x-xxx-xx

Apa?

Aku mengetik pesan itu sambil mencoba membaca sedikit buku pelajaran ku.

Fr: 01-99x-xxx-xx

Soal ajakan itu.

Ajakan? Ajakan apa?

Aku menscroll ke atas pesan – pesanku . Dan baru baca soal ajakan scoups untuk makan bersama.

Astaga aku baru sadar jika tadi aku di undang . Oleh S.coups? Untuk apa ia mengundangku. Hmm sebentar, jika aku menerima ajakan itu , aku akan bertemu lagi kan? Hmm… Baiklah aku akan menerimanya.

To: 01-99x-xxx-xx
Baiklah… Jika aku tidak mengganggu kalian. Hehe.

Lalu aku mendapat balasan dari Dino dalam waktu sekian detik.

Fr: 01-99x-xxx-xx

Baiklah noona. Jam 6 noona tunggu saja di taman dekat sekolah mu. Nanti ada hyungku yang menjemputmu.

Aku harus pergi latihan. Sampai nanti noona, annyeong.

Hmm… Baiklah , jam 6 kan? Berarti ada waktu untuku menggunakan pakaian bagus lebih dari seragam kemarin.

.
.
.
.
.

Matahari sudah hampir tenggelam dan banyak ibu-ibu yang mengajak anak-anaknya pulang. Dan sekarang mulai dipenuhi pasangan-pasangan yang sedang kencan.

Aku menatap mereka iri, andaikan aku punya pacar, mungkin aku akan seperti mereka. Kemudian pikiranku terlintas Wonwoo yang berhasil membuatku merah sendiri.

“ya, apa sudah lama menungguku? ” tanya suara itu, yang berhasil membuatku bergetar.

“mingyu-ssi…” aku menoleh kepadanya.

Omo, tampan sekali

Aku memang tidak berbohong , dia memang tampan dengan kaos biru tua dan celana panjang santai . Sepertinya ia habis latihan tadi.

“maaf aku habis latihan tadi.”

Tumben sekali dia berbicara dengan nada biasa.

“ani, aku baru saja sampai.” bagus audrey, itu adalah salah satu kebohongan terbesarmu karena sekarang kakimu pegal sekali karena menunggu selama satu jam di taman ini.

“hmm… Yeppo.” ia memperhatikan penampilanku.

Apa? Sepertinya telingaku bermasalah. Dia bilang aku cantik? Cih, hinaan apalagi ini.

“tidak, biasa saja kok. Tidak cantik. ” aku merendahkan diri.

“terserahmu saja, yang pasti menurutku kau itu cantik. Dan semua member selalu setuju dengan itu. ” ia memasukan ke dua tangannya ke kantung celana.

Semua? Jinjja?

Aku menatapnya dengan ekspresi ‘bohong sekali ucapanmu’

Ia menghela napasnya. ” ya sudahlah, ayo pergi. Hari ini ada perayaan karena music video kami dilihat lebih dari 2 juta orang.” setelah mengatakan itu, ia tersenyum bangga.

“tentu saja, aku setiap hari menonton music video kalian tahu. Mungkin aku tidak terlalu berpengaruh dalam peningkatan jumlah penonton. Tapi aku sangat senang jika kalian senang.” aku mengatakannya dengan bangga. Dan sadar apa yang telah kuucapkan. Kemudian menunduk malu .

Kami berjalan dalam keheninggan malam ,
Hanya ada bunyi kucing liar yang mengorek sampah orang.

“mianhae.” mingyu memulai bicara.

“ne?” aku menoleh kepadanya.

“aku minta maaf karena kata-kataku terlalu tajam. Ternyata kau berbeda dari yang lain” ia tidak melihatku.

“ani, tidak apa-apa.” aku hanya menunduk.

“kau menerima maafku?” ia menatapku sekarang. Aku sadar perbedaan tingginya membuat aku menjadi sangat kecil.

“tapi kau juga memaafkanku karena tidak sengaja memuntahi hyung kesayanganmu itu?” aku bertanya kepadanya.

Ia terlihat kaget “bagaimana kau tahu…”

“aku fans mu , ingat?” aku tersenyum kepadanya.

“hmm, baiklah, fans tahu segalanya tentang kita.” ia berdeham.
.
.
.
.
“aku pulang.” ucap mingyu sambil mengembalikan sepatunya ke rak.

“woah, noona!” Dino datang kedepan pintu dan menyampiriku.

“annyeong” aku menyapanya sambil memberikan senyum.

“neo jinjja yeppo !” ia memujiku .

“gomawo.” aku memberikan senyum lagi.

“mwoya? Tadi aku memujimu tapi tanggapanmu berbeda.” ia menatapku menuntut.

Aku memberikan senyum kepadanya. “ne ddo gomawo.”

“hei kalian sedang apa di depan pintu? Ayo masuk… Woah! Cantik sekali !” S.coups berteriak.

“ah, gomawo.” aku membungkukan badan.

“ayo masuk.” mingyu mengajak ku masuk.

“ne.” aku mengikutinya dari belakang. Aku membayangkan jika Wonwoo juga memberi tanggapan yang sama dengan yang lain. Mungkin aku tidak akan bisa tidur lagi hari ini.
.
.
.
.

Something about you chap 8

image

Cast: wonwoo and 12 members,
My friends
Theme : comedy , romance
Rate: 16+

wonwoo pov

Aku tidak tahu apa yang telah kukatakan dan yang telah kulakukan. Tapi badanku bergerak sendiri untuk melindungi gadis itu. Aku juga tidak tahu kenapa bisa berteriak ke Mingyu. Padahal Mingyu adalah namdongsaeng kesayangan ku .

Mianhae Mingyu..

Gadis itu juga sepertinya kaget dengan apa yang kulakukan.

“hyung…” mingyu memanggilku dengan tak percaya.

“sudah-sudah, kenapa ribut- ribut? Tamu kita menjadi tidak enak. Mari ikut makan bersama kita.” ucap S.coups yang mencairkan suasana tegang ini.

Terima kasih hyung

Aku mengajak gadis itu, kulihat natanya sudah tidak berkaca-kaca lagi.

“ayo makan, hari ini kami memesan banyak makanan.”

“ah tidak-tidak,” gadis itu mengibas-ngibaskan tangannya. “aku ke sini untuk mengambil kartu pelajarku dan pulang.”

“tak apa-apa , anggap saja ini sebagai alasan karena sudah menjaga kartu mu dengan baik? ” aku benar-benar ingin makan dengannya. Sepertinya ia orang yang seru.

Gadis itu terlihat ragu dan berkata “baiklah” ia tersenyum manis.

Tuhan kenapa ia cantik sekali?
.
.
.
.
Lau pov

“Lau, makan ini yang banyak.”

“makan yang ini juga .”

“ini buatmu saja”

“ini..”

“ini…”

Oke, sekarang yang ada dimangkuk ku bukan lagi nasi, melainkan tumpukan makanan china yang menggunung terlihat lezat.

Astaga aku ingin makan semuanya. Tapi aku harus menjaga image ku di depan artis-artis ini.

“tidak usah repot-repot.” aku tersenyum tipis.

“ayo dimakan, kami suka jika cewek makannya banyak.” kata vernon yang sedang melahap tofu.

“jinjja? ” aku meyakinkan mereka, karena jika mereka berkata begitu, aku tidak usah menyembunyikan aib ku yang suka makan ini.

“hmm,makanlah ” mereka mengaggukan kepala mereka dan lanjut makan.

“baiklah, ” aku tersenyum lebar. ” jangan menyesal ya”  aku mulai memasukan makanan ke mulutku, memang dari tadi siang aku tidak sempat makan karena memikirkan pertemuanku dengan wonwoo.

“wuoh, enak sekali makanan ini .” aku menunjuk makanan yang tadi kumakan. Aku pun memakan lauk yang lain. Aku tidak berbohong, tapi memang makanan ini enak sekali.

Selama beberapa menit ketika aku makan, tidak ada suara sedikitpun dan aku pun tersadar bahwa semuanya sedang melihat aku.

Omo! Apa yang kulakukan.”

Aku meletakan sumpitku , walau masih lapar, aku harus memperbaiki imageku sekarang.

“mianhae, tadi siang aku tidak sempat makan karena …” aku menatap wonwoo yang juga sedang menatapku.

“wow daebak…” jeonghan bertepuk tangan.

“apa kau pernah mengikuti lomba makan?” tanya Dino tertarik.

“bagaimana kau bisa sekurus ini padahal makanmu banyak? ” Tanya Seungkwan.

“ne? ” aku memastikan apa yang kudengar.

“tenang saja , kau tidak usah menyembunyikan image mu di depan kami, kami orangnya terbuka kok.” ucap S.coups yang berhasil membuat senyumku kembali mengembang.

“te…terima kasih.” aku membungkukan badan.

“kau suka makanan apa noona?”

“kau kelas berapa noona?

“bagaimana noona bisa bertemu dengan wonwoo hyung?” tanya Dino dengan berbagai pertanyaan.

“hmmm aku seangkatan dengan vernon dan seungkwan, dan aku menyukai semua makanan, dan aku bertemu dengan hyung mu karena suatu insiden.” aku memberitahu Dino dengan berekspresi.  Sangat menyenangkan melihat mereka semua ingin mengetahui diriku.

“tunggu dulu, ” seungkwan memberhentikan ceritaku. “bagaimana kau mengetahui nama kami?, padahal kami masih belum berkenalan. ”

Aku tersenyum bangga,” aku fans kalian.”

Mereka semua kaget dan termasuk senang mendengarnya. Terlihat sekali dari ekspresi mereka.

” jadi.. Siapa kesukaanmu?”  Tanya Jun yang langsung membuatku salah tingkah.

“mmm… Aku suka semuanya.” yang langsung di tanggapi dengan ekspresi ‘tidak mungkin’

“beritahu aku saja noona.” Dino mendekatkan telinganya ke arah ku.

“jangan beritahu yang lain ya . ” aku memastikan.

“araseo” Dino mengangguk.

“wonwoo.” aku membisikan ke telinganya.

Dino berpura-pura memasang ekspresi sedih ketika mendengarnya.

“nugu?” tanya member yang lain dengan penasaran.

“bukan aku.” dino masih memasang muka sedih.

Aku yang melihatnya hanya bisa tertawa.

“habis ini kau mau ngapain?” tanya woozi yang sedari tadi hanya mendengarkan.

“hmm.. Aku akan pulang dan berfangirling ria di kamar.” aku menjawab asal.

“ya, kau sekarang sudah di depan artis kesukaan mu kenapa harus di kamar?” tanya vernon bingung .

Benar juga.

“aku takut mengganggu kalian di sini jadi…” omongan ku terputus dengan teriakan S.coups

“ayo kita main.” ajak S.coups

“main apa? ” aku bertanya.

“monopoli?” woozi memberi ide dan langsung di setujui oleh semuanya. Termasuk aku karena sudah lama aku tidak bermain itu.

Aku melihat ke arah wonwoo, ia sedang melihatku dengan tersenyum. Membuatku mengalihkan pandangan dan menundukan kepala.
.
.
.
.
Kulihat Dino sudah tertidur di tengah permainan monopoli ini.

“sepertinya Dino cepat tidur ya.” aku berkata sambil melihat Dino tertidur.

“tidak kok , jika tidak ada jadwal ia memang tidur paling awal.” kata woozi.

“memang nya sekarang jam berapa ?” tanya aku lagi .

“jam 10 malam.” kata Mingyu singkat .

“MWO?!” aku berteriak kaget . Yang benar saja aku menghabiskan waktu dengan mereka selama 5 jam.

Aku pun berdiri dan mengambil ransel ku . Dan berjalan ke depan pintu.

“kenapa sibuk sekali ?” tanya wonwoo bingung.

” aku lupa besok ada ulangan dan PR yang masih menungguku. ” aku menjawab sambil memakai sepatuku.

“noona boleh ku minta nomormu? ” tanya Dino.

“aku juga.” teriak yang lain.

“ya ambil saja.” ucapku yang masih sibuk memakai sepatu.

aku berdiri dan membungkukan badan. “terima kasih untuk hari ini. Aku merasa menjadi gadis paling beruntung di dunia hari ini.”

Jeonghan menggelengkan kepalanya.
” tidak , kau sekarang menjadi teman kami.” ucapnya sambil tersenyum.

Aku tersenyum dan membungkuk sekali lagi. “kamsahabnida , aku pulang .” Lalu membalik badan .

“tunggu,” suara berat itu membuat aku berhenti di tempat. “mari kuantar kau sampai ke depan.” katanya.

“tidak usah repot-repot.” aku menolaknya.
“tidak repot kok, ayo ” ia berjalan mendahuluiku.

Hari ini bagaikan mimpi

Something about you chap 7

image

Cast: wonwoo and 12 seventeen’s member, my friends, jung mirae,lau (oc)
Rate: 16+
Genre: comedy, romance, friendship,dll

Lau pov

Aku tidak tahu harus senang atau kaget sekarang. Takut juga. Sepertinya.

“eh?” hanya itu yang bisa di keluarkan oleh mulutku.

” datang ke dormku. Tenang saja aku aman kok dan kupastikan kau pulang kurang dari jam makan malam. ” ia mengatakannya dengan santai .

Gampang sekali dia bicaranya. Apa dia tidak lihat keadaanku yang acak-acakan dan aku tidak membawa satupun make up hari ini.

“tapi…aku berantakan sekarang” aku membuat alasan yang sangat jelas dengan kenyataan sekarang.

“berantakan? Biasa saja tuh. Malah kau tampak cantik.” ia menjawab. Kulihat telinganya memerah .

“tapi bertemu dengan artis dengan keadaan seperti ini..” aku melihat keadaanku sekarang.

Shit, kenapa hari ini harus ada oelajaran PI? Bau keringat nya urgh.

“jadi sekarang ini kau sedang berhadapan siapa?” tanya wonwoo . Sepertinya kesabarannya sudah habis.

Aku menarik napas dan menghembuskannya. Dengan tekad bulat mengambil kartu pelajar + bertemu artis . ” ayo pergi.”

Ia tersenyum , “ayo.”
.
.
.
.

“aku pulang.” ucap wonwoo membuat semua makhluk yang di dalamnya menoleh.

“oh hyung, darimana saja kau ini? Tadi kau bilang ingin membeli es krimnya. Mana es….” ucap seungkwan ketika melihat hyungnya itu. Dan di balik pintu ada seorang gadis mengintip .

“hyung!!! Ada penguntit!! Kau tidak sadar dari tadi sedang diikuti?” seungkwan berteriak heboh.

Apa? Aku ? Penguntit? Enak saja-_- Terikannya itu membuat orang-orang yang ada di dalamnya berkumpul di depan pintu.

“aish, diamlah. ” wonwoo menutup mulut seungkwan. Lalu menoleh ke arah pintu.

“kau masuklah.” wonwoo mempersilakan ku masuk.

Sebelum masuk , ku cek rambutku yang sudah kusisir dan mengecek bau mulutku. Lalu masuk ke dalam.

Kulihat semuanya melihatku dan kulihat Dino membuka mulutnya.

“an…annyonghaseyo. Lauren ibnida. Senang bertemu dengan kalian.” aku membungkukan badan .

Perlu diketahui , saat ini sangat awkward. Mereka hanya diam dan tidak bergerak.

Aku menoleh ke arah wonwoo,

“mungkin sebaiknya aku pulang.” akh berkata kepadanya. Dan menoleh ke arah yang lainnya.

“maaf mengganggu aktivitas kalian. Silakan dilanjutkan.” aku membungkuk dan membalikan badan .

Tapi tanganku di tahan oleh tangan besar wonwoo. “kau tidak sadar kenapa mereka seperti ini?” tanya wonwoo yang berhasil membuatku bingung.

“omo! Cantik sekali!!” teriak Dino dengan lantang.

“ne? Aku? ,” aku menunjuk diriku sendiri “ani, aku tidak cantik.” aku menunduk malu.

Dipuji oleh artis rasanya…

“sudah kubilang kau cantik, Lau” ucap Wonwoo yang tersenyum tipis. “ayo masuk.”

“hoam.. Ada apa sampai kalian ramai-ramai di depan pintu? ” tanya Mingyu yang baru datang.

Astaga , mingyu..

Ketika aku bertatapan dengannya, ia langsung menunjuk ke aku.

“kau!” mingyu menunjuk. Yang langsung membuatku menunduk. Jujur sejak aku di marahi kemarin, sukaku padanya sudah sedikit. Malah hampir tidak ada.

“annyeonghaseyo.” aku mencoba menyapanya. Namun tidak mendapat respon darinya.

“kenapa kau bisa disini? Setelah memuntahi hyung ku, sekarang kau menguntitnya sampai ke sini. Sekarang setelah tahu dorm kami, kau akan membeberkannya ke media?” ucapan Mingyu benar- benar menghinaku sekali. Tapi aku tahu aku juga bersalah dan dengan bodohnya mengikutinya sampai ke sini. Yang bisa ku lakukan adalah diam dan membuat mataku ini berkaca-kaca.

“MINGYU!” teriak Wonwoo marah ke Mingyu . Yang langsung membuat semua orang kaget. Mingyu juga sepertinya juga terkejut .

Ia berjalan dan berdiri di sampingku. Tangannya merangkul bahuku. Ia berkata dengan lantang.

“siapa kau sampai membuat gadisku ini menangis?” ucap Wonwoo yang langsung membuat semuanya termasuk aku membuka mulutnya dengan lebar.

Mwo?!

Something about you chap 6

image

Cast: wonwoo and 12 seventeen’s member, my friends, jung mirae,lau (oc)
Rate: 16+
Genre: comedy, romance, friendship,dll

Lau pov

“mirae-ah , temani aku pulang dong. Jebal ” aku memohon kepada mirae yang sudah mengambil tas nya dan berjalan pulang.

“mianhae, aku harus segera pulang, ada kluarga ku yang datang hari ini. Bye!” mirae berlari keluar kelas .

Aku yang dari kemarin masih tidak bisa tidur karena membayangkan wonwoo berdiri di hadapannya, berbicara dengannya.

Stop, lauren! Kau akan berhadapan dengannya dan yang harus kau lakukan adalah meminta maaf dan pulang.

baiklah, aku akan meminta maaf kepadanya. ” aku menguatkan diriku dan melangkah ke luar kelas.
.
.
.
.
udara sejuk musim semi kali ini bisa dikatakan cukup kencang karena aku sampai hampir tidak bisa membuka mataku.

Aku mencari wonwoo di taman itu dan menemukannya. Ia menggunakan hoodie dan celana jeans santai , dan dengan sneakers putih di kakinya.

Mungkin aku bisa di katakan beruntung karena bisa melihatnya tanpa make up, rambutnya yang memang acak-acakan membuat penampilan sederhana itu terlihat modis.

Aku pun berjalan ke arah nya dengan perasaan takut yang makin lama makin menumpuk.

Wonwoo pov

AKu masukan tanganku ke dalam kantung hoodie ku, dan melihat jam taman. jam 5 .

“apakah ia benar-benar tidak datang ?” aku bergumam sambil menggigit bibir bawahku untuk menahan dinginnya angin.

Mataku melirik kesana kemari mencari gadis itu. Dan menemukan sesosok gadis berseragam sekolah berjalan pelan kepadanya.

Akhirnya.

Aku menghembuskan napas lega, melihat sosok itu.

Sosok itu sekarang sudah ada di hadapannya. Menunduk kan kepalanya.

“akhirnya kau datang juga.” aku memulai pembicaraan.

“ne…” jawab gadis itu pelan, malah hampir tidak terdengar.

“ehem…jadi apakah kau mengenalku?”

Bodoh kau jeon wonwoo, pertanyaan macam apa itu, kenapa kau gugup sekali .

“ne? Tadi kau bicara apa?” tanya gadis itu dalam bahasa inggris.

“kenapa kau berbicara inggris?” tanyaku .

“mianhae, aku hanya bisa beberapa kata korea saja.” lanjut gadis itu.

Aku mencoba dengan bahasa inggris pas-pasan ku.

how are you?” tanyaku

I’m fine, and you?” tanya gadis itu gugup.

I’m fine too.”

Hening sejenak.

Ayo wonwoo, mulai percakapan.

emm.. Apakah kau bisa berbicara korea? ” tanyaku hati-hati.

“ne, sedikit.” gadis itu menjawab dengan bahasa korea dan menggangguk.

“ho.. Baguslah” akhirnya aku bisa berbicara korea lagi.

“emm.. Wonwoo ssi,” panggil gadis itu.

“untuk apa kita bertemu?” tanya gadis itu dengan terbata-bata.

Aku terdiam sejenak dan menjawab. “aku ingin minta maaf untuk hp mu.”

“eh? Hp? Kenapa kau bisa tahu , kalau hp ku rusak?” gadis itu kebingungan.

“waktu itu aku tidak sengaja menabrak hp mu sampai jatuh. ” aku menjelaskannya.

Gadis itu sepertinya sedang mengingat kejadian itu.

“ah! Neo!” ia tampak kaget, matanya membesar.

Cantik.

ingat sekarang?”

“ne. Tapi kau tidak perlu meminta maaf , karena yang telah ku lakukan kepadamu tidak sebanding dengan hp bututku itu. ” jelas gadis itu kembali menundukan kepalanya.

“kau juga tidak sengaja kan? Maaf juga karena kemarin telah mengganggu acara makan mu.”

aku benar-benar tidak merasa marah sama sekali. Malah, jantungku ini entah kenapa berdetak cepat sekali.

“ah, tidak apa-apa. Maaf telah memuntahimu.” gadis itu membungkuk 90 derajat.

“Gwaenchana”

“tapi aku benar-benar….”

“sudah kubilang tidak apa-apa”

“…senang bisa bertemu denganmu di sekolah.”

“eh?”

Pipi gadis itu sekarang memerah dan seulas senyum menghiasi wajahnya.

Astaga kenapa gadis ini, imut dan cantik sekali?

omo! Apa yang ku katakan , mianhae” ia membungkuk berkali-kali.

Kali ini giliran aku yang salah tingkah.
“jinjja? Aku juga senang bertemu denganmu.” akhirnya aku mengatakannya.

Wajah gadis itu tampak lebih merah dari sebelumnya.

“ah! Aku baru ingat ada sesuatu yang harus kuberikan kepadamu” aku teringat dengan kartu pelajar itu.

“apa ? ” tanya gadis itu penasaran.

” kartu pelajarmu.”

“mwo?,” gadis itu kemudian membuka tasnya dan mencari-cari kartu itu.

“tidak ada.” setelah membongkar tasnya.

“kau baru menyadarinya kalau itu hilang? ” tanya ku tidak percaya.

Gadis itu mengangguk, wajahnya menunjukan ketakutan akan kehilangan kartu itu.

“tapi aku tidak membawanya hari ini.” jawabku singkat.

“ne? Kenapa ?” tanya gadis itu mulai ketakutan.

“aku lupa membawanya. ” jujur ku akui, aku sengaja meninggalkannya di kamarku. Karena Mingyu selalu curiga jika aku membawa sesuatu yang lain dari headphone dan hp ku.

Gadis itu menundukan kepalanya.

“ehem, tapi kau bisa mengambilnya jika kau mau.” ucapku.

“ne?” tanya gadis itu.

“datang ke dorm ku.”

Oke, wonwoo, sekarang kau sudah mulai gila .

Something about you chap 5

image

Cast: wonwoo and 12 seventeen’s member, my friends, jung mirae,lau (oc)
Rate: 16+
Genre: comedy, romance, friendship,dll

Lau pov

Nnnnmmnnm@gmail.com

Nuguseyo?

Ku kirim email itu kepada nya. Tidak mungkin itu email dari wonwoo yang telah ku muntahi. Ku acak-acak rambutku sedemikian rupa untuk menghilangkan ingatan di marahi oleh artis kesukaan ku sendiri.

Tring.

Ada email baru masuk. Dan dengan segera kubuka email itu . Dan terdiam sejenak. Masih shock dengan apa yang kubaca ini.

Jww961707@gmail.com

Aku akan menunggu mu , aku tidak akan membawa mingyu , jadi tidak usah takut.

Mingyu

Mingyu?!

“Astaga ini benar – benar wonwoo. Omo apa yang harus ku lakukan? Memuji? Meminta maaf? Minta tanda tangan? Selfie? Omo! ”

Aku segera merapikan rambutku dan duduk dengan tegak. Walau wonwoo tidak bisa melihatnya.

Lalu dengan 1 tarikan napas panjang aku mulai menaruh jariku di atas keyboard dan mulai mengetik.

Aku minta maaf wonwoo ssi

Ah tidak tidak , terakhir kali aku minta maaf alu di abaikan.

Aku menghapus dan mulai mengetik kembali.

Mmm, boleh aku minta tanda tangan mu besok?

Aish lau, kau benar-benar tidak tahu keadaan ! Sekarang kau sedang berbuat salah dengan seorang idol, dan kau masih bisa minta tanda tangan.

Kupukul kepalaku,dan menghapus kalimat itu, dan kemudian mengetik

Nnnnmmnnm@gmail.com

Untuk apa aku menemuimu? Aku bahkan tidak bisa muncul lagi di hadapanmu karena sangat bersalah. Maaf aku tidak bisa pergi ke sana besok. Mianhae.

Aku mengklik ‘send’ dan menerima tanda email telah tersampai.

“keurae, aku tidak akan muncul di hadapanmu lagi.” aku menghela nafas dan tersenyum tipis.

Tring.

Aku segera mengkliknya. Dengan harap ia akan mengiyakannya

Jww961707@gmail.com

Kalau begitu, aku yang akan ke sekolahmu lagi.

“what?!” aku berteriak.

“Tuhan, aku hanya tidak sengaja memuntahkan makanan ke mukanya, apakah aku akan berakhir di penjara?”

aku mengacak kembali rambutku. Lalu segera mematikan laptop ku dan pergi tidur. Masa bodo dengan aku sedang ber kirim email dengan artis.

semoga malam ini lambat berlalu.
.
.
.
.
Sorry for short chapther.

Something about you chap 4

image

Cast: wonwoo and 12 seventeen’s member, my friends, jung mirae,lau (oc)
Rate: 16+
Genre: comedy, romance, friendship,dll

Hening

Hening

Semua masih berdiri kaku selama 2 menit melihat apa yang terjadi.

Mirae pov

Aku yang baru kembali dari kantin, keheranan melihat teman-temanku berdiri kaku di depan kelas.

Mereka kenapa?

Apa jangan-jangan ada medusa?

aku masuk ke dalam dan melihat Lau dan Jenni berdiri kaku juga di depan seorang pria yang membelakangi ku.

Kemudian Mirae berjalan ke tempat Lau dan menyadarkan Lau dengan mengibas-ngibaskan tangannya di depan Lau. Kemudian berpaling menatap namja di depan tersebut.

“OMO!!!” Mirae berteriak, yang membuat waktu kembali berjalan.

Lau pov

Aku

Wonwoo

Makanan

Di depan ku

“OMO!” seseorang berteriak.

Aku yang masih membatu kemudian mendapat jitakan di jidat oleh Mirae.

“aw! Sakit tau” tanpa sengaja aku mengucapkan bahasa negaraku. Kemudian aku ikut melihat wonwoo dan kemudian sadar apa yang terjadi ,aku pun ikut mengeluarkan saputangannya juga.

“maaf kan aku , astaga apa yang ku lakukan terhadap wajah mu? A…anda …tak apa-apa? A..apa anda akan melaporkan aku ke kantor polisi? Aduh bagaimana ini? Eotthoke?” aku berbicara sendiri, dan mengacak-ngacak rambutku yang sudah berantakan jadi makin berantakan.

Wonwoo pov

Aku tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya setelah aku refleks menutup mata, yang pasti aku merasakan wajah ku tertempel sesuatu.

Jijik

Kata pertama yang ada di pikiranku adalah jijik.  Bahkan orangtuaku tidak pernah seperti itu.

aku membuka mataku perlahan dan melihat 2 gadis di depan ku. Keduanya terlihat panik dan memberikan sapu tangan mereka ke hadapanku.

“terima kasih” ucapku datar. Ku pakai saputangan itu untuk mengelap sesuatu di wajahku sebelum kulit sensitifku berulah lagi, dan manager doogi akan menceramah sampai 3 jam.

“jeogi, toilet ada di sebelah mana?” tanyaku kepada mereka.

“ah tinggal belok kiri lalu lurus sampai ke pojok.” gadis yang berteriak tadi menunjukan. Aku tahu dia yang berteriak karena suaranya sama.

“ah , terima kasih” aku buru-buru pergi dari sana. Dan mengeluarkan hp ku dan mencari kontak mingyu.

“hyung, kau ada di mana sekarang? Kenapa aku di tinggal di mobil?” mingyu ngomel-ngomel karena di tinggal di mobil.

“gyu-ah , kau cepat datang ke lantai 4 dan bawa kan aku sabun cuci muka yang sering kau bawa, ah , jangan lupa bawa handuk ya.” aku langsung menutup teleponnya tanpa memperdulikan mingyu yang mengomel-ngomel.

Salah sendiri siapa suruh ketiduran di mobil. Aku pun berjalan menuju toilet.
.
.
.
.
Mingyu pov
Aku berjalan menaiki tangga-tangga dengan langkah yang berat sambil membawa sabun cuci muka.

sudah di tinggal, masih disuruh-suruh

kenapa sih tangganya tidak ada habisnya

kenapa aku harus membawa sabun seperti orang gila

kenapa harus lantai 4?

kenapa?

Kenapa?

Aku masih terus ngedumel sendiri. Sambil berjalan .

Bruk

Tuhan cobaan apalagi hari ini, sekarang aku harus menabrak orang sampai buku-buku yg dia pegang berceceran.

Aku pun berjongkok dan membantu membereskan buku-buku itu.

“mianhae” ucapku sambil memberikan senyum manisku.

Gadis itu hanya terdiam dan berjalan pergi dengan terburu-buru tanpa mengucapkan terima kasih.

“apa-apaan gadis itu” aku mulai berjalan lagi.

Setelah bersusah payah mencari toilet di lantai 4 akhirnya kutemukan segerombolan gadis-gadis yang berdiri di luar toilet pria.

Aku pun memasuki toilet tersebut dan menemukan wonwoo yang sedang mencabut butiran-butiran yang ada di rambutnya.

“hyung…,” ucapku memanggil dia.
ia menoleh dan tersenyum seakan-akan aku penyelamat dia.

” ah, akhirnya kau datang juga, cepat bantu aku membersihkan rambutku selagi aku mencuci muka. ” ia langsung menunduk dan mencuci muka dengan keran.

Aku pun langsung membantunya, ternyata butiran-butiran itu adalah butiran nasi.

apa mungkin ada haters di sini?

aku memikirkan hal-hal apa yang terjadi sampai hyung kesayangannya ini bertempelan dengan nasi

“hyung kau di apakan sampai nasi berteman dengan muka dan rambutmu? ” aku bertanya sambil mencoba mengambil nasi yang lengket di rambut nya.

Wonwoo hanya diam dan tetap mencuci muka. Wajahnya kini di penuhi busa.

“hyung”

“….”

“Hyung..”

“….”

“hyung, kau mendengar aku?” aku mulai takut ,jangan-jangan ada nasi yang tersumbat di telinganya.

“wae?” tanya dia singkat sambil mengelap mukanya dengan handuk. Wajahnya kini tidak tertempel apapun .

“kau … Kenapa bisa begini?” tanya aku mulai tidak sabar.

” aku habis di muntahin.” jawabnya singkat .

“MWO?!” aku pun kaget , siapa yang berani memuntahi seorang artis dan salah satu yang terganteng di seventeen.

“nugu?! Siapa yang berani memuntahi hyung? Akan ku hajar dia .” aku mulai marah dan beranjak keluar dari toilet namun langsung di tahan oleh tangan besar wonwoo.

“hajima. Dia juga tidak sengaja . Sepertinya.” jawabnya nya acuh tak acuh.

” setidaknya beritahu aku siapa yang memuntahi mu?” tanya ku.

“yeoja.” jawabnya singkat dan beranjak ke luar.

” MWO?!” entah sudah berapa kali aku mengucapkan itu hari ini. Tapi aku ikut beranjak keluar. Tapi aku berhenti lagi dan melihat wonwoo bersama dengan seorang yeoja.

Tanpa pikir panjang aku langsung saja menuduh orang yang ada di hadapan hyung itu

“ah jadi kamu yang berani memuntahi hyungku?”
.
.
.
.
Wonwoo pov

Aku mencuci muka ku dengan sabun yang dibawakan mingyu.

Semoga dia tidak menanyakan siapa pelakunya,

“nugu?! Siapa yang berani memuntahi hyung? Akan ku hajar dia .”

Oh tidak, dia menanyakannya. Pertanda buruk.

Kalau dia tahu siapa pelakunya, maka ia akan langsung berhadapan dengan orang itu dan memarahinya.

Ia terlihat akan berjalan ke luar toilet. Langsung ku tahan lengannya. Aku tidak mau ia berbuat keributan di sekolah ini.

“hajima. Dia juga tidak sengaja . Sepertinya.” jawabku juga tidak yakin dengan apa yang kukatakan.

” setidaknya beritahu aku siapa yang memuntahi mu?” tanya nya sambil menyilangkan lengannya.

“yeoja” jawabku singkat. mungkin jika aku memberitahu kalau dia perempuan ia tidak akan mencari keributan di sini.

Aku pun berjalan ke luar dan berhenti seketika di tempat.

oh tidak.

Sepertinya benar- benar  akan terjadi sesuatu yang tidak baik.

Gadis itu berdiri dengan wajah ketakutan untuk menatapku. Wajahnya yang pasti bukan orang korea karena bisa dilihat dari kulitnya yang kuning kecoklatan.

Cantik.

Itu yang ada di pikiranku ,

meskipun ia sudah memuntahiku, tapi kenapa aku tidak bisa marah kepadanya ya?

“ah jadi kamu yang berani memuntahi hyungku?” ucap suara yang ada di belakang ku saat ini. Siapa lagi kalau bukan si bawel mingyu.

Dia sudah melewatiku dan berdiri di hadapan yeoja itu. Wajah Yeoja itu menampakan ekspresi kaget dengan apa yang ada di hadapannya.

“ya, kau tahu apa yang sudah kau lakukan terhadap hyung ku? ” tanya mingyu dengan suara tinggi, membuat yeoja itu menunduk ketakutan lalu mengangguk perlahan.

“memangnya kau siapa sampai memuntahi hyung ku hah? Memangnya dia semenjijikan itu sampai kau samakan dengan makan kunyahan mu itu?” ucap mingyu dengan nada menusuk.

apa ? Dia barusan bilang mukaku menjijikan? Awas saja kau mingyu , ku habisi kau di dorm.

Gadis itu menggeleng perlahan , masih dengan kepala tertunduk namun, bahunya mulai naik turun.

“ya, aku bertanya kepadamu. Kenapa diam saja?, kau mau mencari perhatian di sini dengan aku mulai berteriak?” ucap mingyu yang sudah tidak bisa kutahan lagi.

“cukup kim mingyu , kau tunggu aku di mobil saja . Sekarang.” Ucapku memberikan tatapan menusuk ke mingyu.

Berani-beraninya dia membuat nangis yeoja cantik itu.

“tapi hyung….” mingyu membela diri.

“sekarang. ” ucapku dingin.

Ia pun memberi tatapan tajam ke gadis itu , lalu berjalan pergi.

“kau tidak apa – apa?” tanyaku perlahan. Aku mencari saputangan di kantung celanaku. Dan memberikannya ke dia.

Yeoja itu masih terisak, dan akhirnya menerima saputanganku.

“i… I’m really sorry about what’s happening to you. I’m really sorry. I will get lost out of your face.” dia membungkuk lalu berlari pergi.

Aku yang terdiam mematung menatap punggung gadis itu dari kejauhan.

kenapa gadis itu berbicara bahasa inggris?

Apa ia tidak bahasa korea?

Sial ,aku hanya bisa menangkap beberapa kata yang sering ku pakai sebagai bahan dalam pembuatan rapku.

Sorry. I. Get lost. Face.

Ah molla. Sebaiknya aku segera pulang dan latihan hari ini.
.
.
.
.
.
Lau pov

Ini sudah bungkusan tisu ke dua yang hampir habis yang kugunakan dalam menangis hari ini. Tapi air mata ini masih terus saja mengalir .

“sudahlah , kau juga tidak sengaja kan melwkukannya.” ucap mirae menghiburku , walau hanya bisa bertahan selama 5 detik.

“tapi… Di depan…. Wonwoo…omo apa yang sudah kulakukan … Berdosa sekali aku.” aku mulai menangis lagi.

“ya. Memang nya kau membunuh seseorang apa? Sudah kubipang ke 30 kalinya itu tidak di sengaja astaga. Sampai kapan kita harus berada di sini? Ini sudah hampir malam. Ayo pulang. ” mirae menarik tanganku.

Memang ini sudah 5 jam sejak pulang sekolah dan mampir ke taman untuk menangisi hal itu.

Aku pun ikut berdiri dari tempat duduk dengan lemas.

” sudahlah,” ucap mirae.
“anggap saja itu semua mimpi buruk, dan lupakanlah”

Ya memang ini semua mungkin mimpi. Bisa bertemu wonwoo dan mingyu di dunia nyata itu benar – benar tidak mungkin , apa lagi sampai mereka datang ke sekolah. Memangnya aku siapa.

“geurae. Ini mimpi, pasti mimpi” aku pun mengelap air mataku dengan tisu.

“ayo pulang, aku baru ingat ada pr dari wei songsaengnim.” ucapku .
.
.
.
.
Lau pov
Selesai mandi , aku pun mulai membuka tugas yang di berikan dan mulai mengerjakannya. Beruntung aku punya otak yang cukup encer. Sehingga dalam waktu setengah jam aku bisa mengerjakan soal-soal yang di berikan.

Aku pun berjalan ke dapur dan membuat hot chocolate untukku.

Kata orang coklat bisa menyembuhkan sakit hati. Baiklah akan ku coba .

Aku membawa minuman itu dan kembali ke kamar. Dan membuka laptopku.

Bagaimana ya kabar ayu , dewi, dan lainnya ya di indo? Aku pun langsung membuka halaman google mail dan mendapat 3 email.

Ah ada yang dari cece, aku pun langsung mengklik email tersebut dan melihat tulisan singkat.

Xxxxyyyy@gmail.com

Libur naik kelas kita ke korea loh, jadi tour guide kita lu.

Benarkah? Woah , senang sekali akhirnya bisa bertemu mereka lagi. Aku sedang merasakan homesickness.

Langsung saja ku balas dengan mengetik.

Nnnnmmnnm@gmail.com

Sip bos, bawa oleh- oleh ya.

Aku pun beralih dari email yang selanjutnya dan langsung bisa menebaknya.

Ini pasti email dari ayu. Langsung aja ku klik email itu dan membacanya.

Ayucintaikankakap@gmail.com

Hey you, gimana korea,? Seru gak? Kangen nih ._. . Bayarin dong ke korea. Btw si A dan F pacaran loh. Mukjizat banget kan. Gila sekrang gue lagi mid semester nih. Lu liburan ke indo dong.

Aku hampir saja menangis lagi . Aku mulai mengetik untuk membalasnya.

Nnnnmmnnm@gmail.com

gue juga kangen kalian semua kok. Kangen have fun bareng kalian juga. Lu dong yang ke sini. Btw moga lewat semua ulangannya ya.

Aku pun mengklik send ke dia. Dan berlannut melihat email yang terakhir ini, tanggalnya hari ini.

Ini email siapa ya?  Aku pun mengklik email tersebut dan membaca 3 kalimat singkat yang ada di dalamnya.

Jww961707@gmail.com

Besok ketemu aku di taman dekat sekolah mu jam 5 sore.

Kutunggu sampai kau datang.

Aku tidak marah.

Ha? Email macam apa ini? Jww siapa? Dia dapat email ku dari mana ya? Perasaan aku belum memberitahukan email ku ke teman-teman ku yang di korea.

Tunggu

Jww.

Sekilas aku memikirkan 1 nama seseorang yang mempunyai insial itu.

Apa itu dari JEON WONWOO?!.
.
.
.
.
.
Finally!!! Aku balik juga , gila akhirnya muncul ide juga buat lanjutin ini cerita. Kali ini aku buat sedikit lebih panjang dan lebih rapi . Hope u like it guys. Jangan lupa komen dan saran ya. Enjoy reading .

Something about you chap 3

image

Cast: wonwoo and 12 seventeen’s member, my friends, jung mirae,lau (oc)
Rate: 16+
Genre: comedy, romance, friendship,sad,dll
.
.
.
.

“hyung, apa yang kau pegang itu?” tanya mingyu yang melihat wonwoo tersenyum memandangi benda yang di pegangnya.

“bukan urusanmu, ngomong-ngomong besok kau libur sekolah tidak? Kita tidak ada jadwal kan ?” tanya wonwoo sambil memasukan benda tersebut.

“aku tidak mau masuk besok, tubuhku sudah retak habis latihan hari ini” mingyu menghela nafas.

“oke, besok temani aku”
“eodi ?” tanya mingyu bingung

“ke sekolah” jawab wonwoo singkat.
“hyung mau datang ke sekolahku?sudah kubilang aku tidak mau sekolah besok” jawab mingyu sambil menelentangkan badannya di lantai danfe studio.

“bukan sekolah mu, tapi sekolah sebelah rumahmu, ara ?” jawab wonwoo sambil mengacak rambut mingyu.

“ah hyung… Aku sering merapikan rambutmu, dan sekarang kau mengacak rambutku?” mingyu kembali duduk dan merapikan rambutnya yang acak-acakan. Dia dan wonwoo sangat akrab, malah seperti saudara, jadi mereka sudah biasa berbicara ‘banmal’ satu sama lain.

“ah.. Mian… Mianhae” wonwoo kembali mengacak rambut mingyu kemudian bangkit berdiri dan berjalan ke luar.

“aish jinjja, hyung” mingyu kembali merapikan rambutnya.
.
.
.
.
“ya” Mirae memanggil.

Tak ada respon.

“ya” mirae memanggil lagi. Dengan muka sedikit bete sekarang.

Masih tak ada respon dari orang yang di panggilnya itu.

“YA ! LAU, SUDAH BERAPA LAMA KAU TIDAK MENGOREK KUPINGMU” teriak mirae di telinga yang di tutupi earphone.

“wae?! Aish jinjja , aku bisa tuli tahu. ” jawabku sambil mengusap telinganya yang masih berdenging.

“kau memang sudah tuli. Coba jawab berapa kali aku memanggilmu?” mieae menyilangkan tangan di dadanya.

“1 kali dan itu berhasil membuatku tuli, dan tambahan, aku tidak tuli.” jawabku dengan mantap.

“aish, kau ini benar-benar sudah tuli.”
“terserah kau mau bilang apa, kenapa memanggilku?” tanya ku.

“aku mau main hpku , sudah saatnya kau mengembalikan hpku lihat , baterai ku yang sudah kucas 100% sekarang menjadi 60% , awas saja kalau kau tidak membawa powerbank.” mirae masih mengedumel melihat baterai hpnya tinggal setengah.

“gomawo, mirae yang baik, kau tahu aku tidak mau ketinggalan berita mengenai ‘oppa-oppa’ku ini semua karena orang itu , bodoh sekali aku tidak memintanya ganti rugi.” aku menunjukan ekspresi pura-pura sedih .

“aish jinjja, sudahlah, lagipula itu cuma layar hp mu yang mati dan sedang di betulkan kakakku, ara? ”

“iya sih , tapi…” aku menghela nafas.
” ngomong- ngomong kau bawa powerbank kan?” tanya mirae

“tidak” jawabku singkat.
“aish, sabar sekali aku ini punya teman sepertimu.”
.
.
.
.
.
.

Hari ini aku makan bersama jenni dan mirae, kami makan di kelas jenni yang terkenal dengan kelas terdingin daripada kelas-kelas yang lain

memang, kami selalu makan di tempat yang anti mainstream, seperti, makan di sebelah ahjumma-ahjumma di kantin, didepan ruang guru, didalam aula, dll.

“jenni, bagi kornet mu ya” aku meminta kornet yang sangat-terlalu-very-enak buatan jenni. Makanan jenni memang selalu enak-enak, jika aku makan dengan nya aku yakin jika aku menimbang badan, aku akan bertambah 1 kg.

“jenni yang baik dan cantik, bagi kornetnya dong” ucapku sambil memujinya.

Memang kalau dia di puji, di akan berbaik hati memberikan makanannya.

Jenni membuka kotak makannya dan terlihat warna kilauan coklat yang (tidak gosong) membuat selera makan naik(?) dengan saus cream buatannya sendiri.

Tanpa pikir panjang, aku langsung mengambil yang paling besar dan melahapnya.

“hmmm… Enak banget , kok bisa bikin sih? Gimana caranya?” tanyaku basa basi , berharap untuk mengambil lagi.

“gampang kok … Jadi gini caranya…” jenni menjelaskan panjang lebar, dan aku dengan mulut penuh masih mengambil kornet baru dan memasukannya ke dalam mulutku. Sehingga mulutku mengembung besar.

“woah!! Jinjja !! Siapa itu?!! Astaga! Omg!” teriak Hyunra histeris yang membuatku berbalik badan
Menatapnya dengan tampang datar , kemudian kembali melanjutkan mengunyah yang sempat tertunda.

“woah gila!!!! Siapa itu?! Tampan sekali!!! Astaga! ” jenni yang duduk di hadapanku juga berteriak histeris dengan sesuatu yang ada di sebelahku. Sambil mengambil kesempatan, aku mengambil sepotong lagi kornet dari tempat makannya dan kemudian berbalik badan melihat keadaan.

Kulihat seorang bertubuh tinggi , dengan garis dagu yang tajam, kemudian dengan baju kemeja serta kardingan yang di pakainya itu terlihat sangat pas si badannya . Mata nya yang tajam sedang mencari sesuatu… Eh bukan… seseorang..

Aku langsung berhenti mengunyah dan mulai menurunkan rahang bawahku dan membesarkan mataku yang sipit ini. Untuk melihat dengan jelas apa yang kulihat sekarang.

Mata itu kemudian bertemu denganku dan semoat terkunci selama 10 detik. Kemudian ia melangkahkan kakinya ke arahku sambil menyunggingkan senyum di wajahnya.

Teman-temanku yang perempuan berkumpul menjadi satu dan berbisik satu sama lain.
‘ dia siapanya pria itu?’
‘bagaimana ia mengenalnya?’
‘aku bisa kenalan tidak ya’
Itu kalimat-kalimat yang sering kudengar , atau bahkan kuucapkan. Karena aku pernah menjadi bagian dari mereka.

“jeogi… Bisa bicara sebentar ?” tanya suara orang yang sekarang sudah berada di depanku. Aku masih tidak mendengarnya, atau bahkan aku tidak bisa merasa bahwa ini mimpi atau bukan. Mulutku yang masih ada makanan dan masih dalam keadaan menganga.

“jeogi…” tangan orang itu mulai mengibaskan tangan di depan mataku. Tapi aku hanya merasa kosong dan hanya menatap matanya.

” eumm…. Lauren??” tanya orang itu sekali lagi.

Bhukk

Aku memuncratkan makanan yang ada dimulutku di depan mukanya.

Keadaan kemudian menjadi hening.

Teman-temanku semuanya membelalak matanya .

Jenni yang sedaritadi di belakangku juga memiliki ekspresi yang sama.

Orang yang ada di hadapanku hanya menutup mata melindungi diri dari serangan nasi dan kornet yang tadi kumakan.

Aku juga kaget.

SANGAT KAGET.

Bagaimana bisa aku memuncratkan makanan di muka seorang JEON WONWOO!!!
.
.
.
.
.
Maap chapther ini dikit ya, hope you like it 🙂 cerita Ini juga admin upload di wattpad namanya chococaramel98 . Kalau di wattpad lebih sering uploaddi situ hehe. 

Something about you chap 2Something about you chapter 2

IMG_20151107_142659

Cast: wonwoo and 12 seventeen’s member, my friends, jung mirae,lau (oc)
Rate: 16+
Genre: comedy, romance, friendship,sad,dll

Matahari menebarkan hawa panas nya bagi penduduk seoul saat ini. Mungking sekarang suhu mencapai 40℃ tak heran banyak orang yang segera mengurung diri di dalam ruangan . Tak terkecuali 2 orang siswi yang sedang menikmati patbingsoo(es campur korea) (sorry kalo tulisannya salah) dengan lahap.

“this bingsoo taste really good! ” aku dengan mulut penuh masih mau menyendokan sesuap es ke dalam mulutnya.
” astaga, memangnya kamu tidak makan tadi siang? Kau seperti tidak makan 3 hari tau?” mirae menggeleng tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
“sayang sekali mereka tidak bisa ikut makan es seenak ini” aku masih menyendokan kacang merah ke dalam mulutku. Mereka, jenni,valen,dan angel memang tidak bisa datang bersama mereka, yah karena kesibukan masing-masing yang membuat mereka tidak bisa datang hari ini.
” Ingat ya, kita patungan untuk membeli es ini. Aku saja tidak menyangka akan semahal ini.” mirae memijat pelipisnya. Ia bermaksud
“tidak apa-apalah yang penting kan rasanya terjamin hahaha. Kau mending makan juga sebelum yang tersisa es nya saja. ” aku mulai menyendok lagi.
“yak, ini bagianku” sambil menarik mangkuk es nya di hadapannya dan menyuapi es yg sdh meleleh.
“cih” aku mengeluarkan hp ku dan mulai membuka aplikasi tumblr. Tempat dimana semua pic kualitas bagus berserakan. Yah tempat dimana aku sering ‘fangirling’ an .

Aku men scrool terus dan menemukan banyak sekali foto wonwoo dan mingyu.
‘Ah kenapa sih mereka tampan sekali? Andai ada yang seperti itu di kelasku. ‘ aku bergumam dan mulai membayangkan bagaimana jadinya kalau salah satu member seventeen ada di kelasku.

“kau gila ya, mau ku bawa ke rumah sakit jiwa?” mirae yang sedari tadi melihat ku tertawa sendiri pun akhirnya memberi kesimpulan bahwa aku gila.

“tidak terima kasih” aku menjawab sambil tetap memainkan hp ku, mensave gif-gif seventeen adalah salah satu hal wajib yang tiap hari ku lakukan .
” ayo kita pergi, aku sudah selesai makan.” mirae beranjak dari tempat duduknya.
“eh? Cepat sekali?” tanya ku yang masih duduk.
“ya iyalah, aku hanya memakan airnya doang dan kau memakan isinya. ” jawab mirae dengan muka bete.
” ah, mian mian ” aku pun ikut beranjak dari te meat duduk ku.
.
.
.
“lampu merahnya lama sekali menjadi warna hijau” omelku sambil mendengarkan lagu yang tentu saja lagu Seventeen. Mirae yang tidak memerdulikanku dan masih sibuk dengan hp nya.

Ah akhirnya!

Aku berjalan dengan cepat meninggalkan mirae yang tertinggal di belakang, bukan karena kejam, tetapi karena aku kurang menyukai sinar matahari saat siang. Mirae pun sudah tahu itu, jadi aku tidak merasa bersalah meninggalkannya.

“mirae-ah hurry” ucapku di sambil memainkan hp ku untuk mengganti lagu.

BRUK
“awh…” aku memegang kepalaku. Sepertinya aku menabrak seseorang. Atau seseorang yang menabrakku(?)
“neo… Gwaenchana?” tanya suara berat itu.

Aku tidak memperdulikan suara itu karena sekarang aku tidak memegang hp ku lagi… LAGI. Mataku mulai mencari dan ternyata hp ku erjatuh dalam keadaan rusak. Ya RUSAK.

” AH!! Kenapa tidak bisa dinyalakan?” aku mencoba menyalakan hp ku yang layarnya retak, namun tidak bisa.

“ya, apa yang terjadi? Omo! Hpmu kenapa?” tanya Mirae yang baru sampai di ujung jalan.

“jatuh…” jawabku pendek melihat hp ku yang layarnya telah retak.

“ayo kita pulang, tentang hp mu akan ku tanya oppa ku nanti, dia mungkin bisa membetulkan hpmu.” Mirae pun menghiburku.

“ah aku tidak bisa melihat Seventeen lagi” aku berdiri dan mulai merengek ke Mirae.

“ya, jangan seperti itu, kau bisa melihat Seventeen-mu di laptop dan di tv kau tahu?” Mirae menjitak kepalaku.

“sakit tahu” aku mengelus jidatku yang memerah.

Aku dan mirae kemudian pergi dari tempat itu.

“jeogi…” panggil orang itu pelan.

“tadi kau dengar ada yang memanggil kita? ” tanya mirae. Kami masih tetap berjalan.

“tidak, sudahlah sekarang aku sedang tidak bisa memikirkan hal lain selain Hp ku ini” ucapku putus asa melihat hp yang ada di genggamanku.

“aish, ya sudahlah mungkin perasaanku saja.”
.
.
.
.
Halo readers! So, chapther 2 akhirnya keluar setelah banyak kemunduran buat mengupdate (pr, tugas,ulangan) haha:-D . Semoga kalian suka dan memberi jejak d post ini okay? Thanks , see you in chapther 3 MANSAE!!!

#seventeenff #somethingaboutyou #chap2 #wonwoo#members #fanfiction #seventeen

Something about you chap 1

image

Cast: wonwoo and 12 members,
My friends
Theme : comedy , romance
Rate: 16 + ujian

Manse,manse,manse yeh

Aku melihat video ini lebih dari 50 kali tapi entah kenapa aku tidak pernah bosan menontonnya, tarian mereka dan suara mereka, serta semua member yang ‘very good looking’ dengan rata-rata tinggi mereka 170 an membuatku menjadi salah satu pendukung seventeen.

Aneh , maybe, biasanya aku kurang menyukai idol-idol baru debut yah mungkin karena aku tidak terlalu menyukai ‘new face’ . Namun entah mengapa, ada sesuatu yang hanya ada di dalam grup seventeen. Mungkin karisma(?) no, mungkin karena aku sudah mengenal mereka selama 3 tahun(?), mungkin. Ah molla.

Mungkin gara-gara aku , setengah dari teman sekelasku menjadi menyukai seventeen. Orang pertama yang terkena ‘virusku’ adalah sahabatku, valen. Dia mungkin sama fans beratnya seventeen dengan aku.

Yah seperti sekarang ini, di dalam kelas yang sedang jam istirahat, sambil memasang earphone lalu melihat video live nya seventeen yang sudah ku download. Temanku, jenni, juga sama denganku, tidak bosan-bosan melihat video seventeen. Terserah kalian mau mengatai kita fanatik. Hahaha.

O ya, namaku Lau, panggilannya sih lauren, tapi lebih senang di sebut Lau, just call me Lau hahaha.

Btw, aku, valen, jenni dan seorang temanku lagi , angel, adalah murid yang datang ke korea lewat pertukaran pelajar. Kalian tidak tahu sebesar apa perjuanganku agar terpilih dalam pertukaran pelajar, but at least, I did it ! Jadi selama 3 tahun aku akan menghabiskan waktuku di korea.

But!, ada satu hal yang menjadi masalah selama aku di korea. Yaitu, aku tidak bisa berbicara bahasa korea, yah dari semua teman indonesiaku, hanya aku saja yang tidak bisa bicara korea. Membaca hangul sih bisa tapi mengartikannya yang tak bisa. Angel memang ada sedikit keturunan korea dari neneknya , lalu valen dan jenni mereka ikut les bahasa korea. Okay next!

Bias utamaku tak lain adalah wonwoo dan mingyu. Sebenarnya mingyu tidak bisa di katakan suka, aku menyukai semua member hahaha, tapi…. Aku menyukai wonwoo melebihi dari sekedar ‘suka fans kepada idol’ melainkan sebagai ‘namjachingu’ . Terserah kalian mengataiku terlalu bermimpi, namun asal kalian tahu bermimpi itu lebih indah dari pada kenyataan, yah itu menurutku. Okay next!

Yang bisa kalian tahu, aku mengstalk segala hal tentang seventeen di manapun setiap hari. Karena itu, dari semua teman-temanku, aku yang paling update tentang seventeen. Next!

“do you know what’s happening with seventeen?” aku bertanya kepada teman baruku, jung mirae YANG untungnya bisa sedikit berbahasa inggris dan paling penting, dia kpopers,hahaha. Ah satu hal lagi yang harus ku syukuri, aku bersyukur bersekolah di sekolah internasional, jadi sebagian besar menggunakan bahasa inggris.

“nope, why?” tanyanya mulai tertarik dan melapaskan buku yang dia baca.
“mereka menjadi kurus dan semakin HANDSOME hahaha” aku menunjukan ekspresi idiot dengan mengerutkan pipiku sendiri.
” benarkah? Wah baguslah hahaha bagaimana dengan Joshua-ku?” tanya Mirae, yah bias dia adalah joshua.
“still handsome” aku menunjukan foto joshua di hp ku,
“omo! jeongmal jal saeng-gyeossda kenapa mereka menjadi seperti ini? Omo! Yang ini juga sangat tampan, siapa ini?” tanya mirae dengan semangat.
” wonwoo, he’s handsome right? I told you” kataku membanggakan wonwoo.
“ne arraseo, and who is this guy?” dia menunjuk mingyu.
” mingyu! Kim mingyu ! ” ucapku dengan semangat. Jujur selain wonwoo aku menyukai mingyu.
“ahh, jinjja jal saenggyeossda” mirae memuji.
” kau mau jalan-jalan sepulang sekolah? Aku akan mengajak valen, jenni, angel.” ajakku
“eodi?” tanyanya
“cafe sebelah restoran sanggyupsal?”
“okay”
.
.
.
.
Author
Hi !! Udah lama gak nulis di blog ini lagi, habisnya selalu lupa mau nulis apa padahal ide udah bejibun.
And bagi orang yang udh ngebaca ff ini, sorry kalau masih gaje okay? Kalian akan tahu jalan ceritanya kalau kalian membaca di cerita selanjutnya. Secara singkat, chap 1 ini hanya sekedar pengenalan si Lau.
Dari mana aku dapat ide ini?
Jawabannya adalah dari mimpi , iya mimpi yang langsung ku tulis kedalam plot. Jadi stay tune for the next chap! Thanks and give a comment .

Something about you prologue

image

Cast: wonwoo and 12 members, Lau(oc) and my friends.
.
.
.
.
.
Prologue

We met by an accident
Can we be close?
Can we still communicate with each other language?
Can we make every moments together?
Can we sharing each other’s pain?

Do you know that we’re live in the different kind of world?
Your world and my world
You’re to far , so I can’t reach you
And at least, why I’m still thinking about you?
I know there’s something that makes me interested in you….

My secret brother chap 5

My secret brother chap 5
Rating: 15+
Genre: romance,comedy
Cast: L.joe (teentop)
Jung Daehyun (B.A.P)
Jung Hyunra (OC)
Sunni (OC)
Author :audrey

Hai all!!
Gue baru balik lagi setelah ujian nasional yang menegangkan(?). Kali ini gue say sorry gara-gara ceritanya pendek*pendekbangetmalah. Oke langsung aja happy reading. Tinggalin jejak ya;-)

“ljoe?”

Suara itu, sepertinya L.joe mengenalnya. Ia pun memalingkan wajahnya dan membesarkan matanya.

“Hyunra?”
Orang yang di depan L.joe itu pun ikut memalingkan wajahnya. Wanita itu sudah berumur. Namun tetap cantik.

“annyeonghaseyo” Hyunra membungkukan badanya ke kedua orang itu dan di ikuti oleh Daehyun.

“kau kenal mereka?” Daehyun membisik ke Hyunra.

“iya dia teman sekelasku. Tapi,yang satu lagi aku tidak tahu.”

“annyeonghaseyo Sunni ibnida. Aku ibunya L.Joe. Senang berkenalan dengan kalian.” ucap Sunni dengan senyum ramah.

“ah.. Joneun Jung Hyunra ibnida.” Hyunra membungkukan badannya lagi.

“Jung Daehyun ibnida” Daehyun juga membungkukan badannya.

“nah kita sudah berkenalan, bagaimana jika kalian makan bersama kami?” Sunni menawarkan.

“ah tidak usah ajumma hahaha” Hyunra hanya bisa tertawa gugup karena L.Joe sudah menatapnya dengan tatapan yang tajam sekaligus dingin.

“tidak apa-apa aku juga ingin bertanya ” tentang L.joe di sekolah.” ucap Sunni sambil mempersilakan duduk.

Mau tidak mau Hyunra dan Daehyun pun duduk bersama mereka. Sesudah memilih menu makanan dan memberitahunya ke pelayan. Sunni memulai pembicaraan.

“bagaimana L.joe di sekolah?” tanya Sunni
“ne? Dia… Baik.” Hyunra tidak bisa memberitahu karena ia sendiri pun tidak dekat dengannya.

“jinjja ? Apakah dia pendiam ?” tanya eommanya L.joe lagi.
“eomma…” L.joe memasang tampang memelas.
“waeyo??” tanya Sunni ke L.joe.
“dia tidak tahu apa-apa tentang aku eomma,kami saja tidak pernah berbicara di kelas.”

Hyunra yang mendengar itu pun kaget, ‘mwo? Tidak pernah berbicara? Kau pikir kau sedang bicara dengan siapa? Hantu? Walau cuma sedikit bicara yang penting aku tidak di anggap hantu!’ maki Hyunra dalam hati. Seketika ekspresi muka Hyunra sudah berubah. Ia memang paling payah dalam menutupi ekspresi.

“ya seperti yang ajumma katakan, dia memang anaknya pendiam, kami satu kelas tidak tahu apakah dia memang dasarnya pendiam atau memang berlagak cool.” ucap Hyunra menyindir L.joe.
L.joe menatap Hyunra dengan tatapan tajam. Tapi sepertinya ibunya tampak tertarik.
“ah jinjja? Dia seperti itu di kelas?” tanya Sunni. Lalu badannya maju kedepan dan membisikan sesuatu di telinga Hyunra.
“Dia memang berlagak cool di rumah.” bisik Sunni yang seketika membuat keduanya tertawa.

Akhirnya pelayan pun datang, sambil membawakan pesanan mereka…..

Back ~ INFINITE

English Translation:

Come save me, come save me
Remember, inside your drawer
Remember, inside your wallet
The traces that I left behind
Engrave them without leaving anything out

reminisce, inside that photo
Inside that space that remains
So that all of my scent, all of my breath
Won’t disappear

Please don’t lose me
Like the spring wind that passed over me
Can you save, can you save me

Like the past scent of the many days
That passed over me
Can you save Can you save me

(Save me)
Save me

Come back, I want you back back back back back
Back back back back back
Don’t place our memories in time

Come back, I want you back back back back back
Back back back back back
I’ll wait for you, as I remain here, turned around
I say save me

(Save)
Can you save me

I think of each memory that I should forget
Season after season
I want you back in my arms

Please don’t lose me
Like the spring wind that passed over me
Can you save, can you save me

Like the past scent of the many days
That passed over me
Can you save Can you save me

Don’t place me in time
Don’t try to reminisce me
Please please please
Don’t erase a single bit of me

Come back, I want you back back back back back
Back back back back back
Don’t place our memories in time

Come back, I want you back back back back back
Back back back back back
I’ll wait for you, as I remain here, turned around
I say save me

Romanized:

(with individual parts)

[Dongwoo] Come save me, come save me

[Sunggyu] Gieokhaejwo ne seorap soge
Gieokhaejwo ne jigap soge
Naega itdeon heunjeokdeureul
Hanado ppajimeobsi saegyeojwo

[Hoya] Chueokhaejwo geu sajin soge
Namaitdeon geu gonggan soge
Nae hyanggi da nae sumgyeol da
Sarajiji anke

[Woohyun] Jebal nareul jinachyeo on bomnalcheoreom
Baramcheoreom nochi ma
Can you save,
Can you save me?

[Sunggyu] Geurae nareul seuchyeo jinan hyanggicheoreom
Sumanheun naldeul malgo
Can you save,
Can you save me?

([Hoya] Save me)
[Sungyeol] Save me

[L] Dorawajwo i want youback back back back back
Back back back back back
[Sunggyu] Neowa nae gieok nareul sigane matgyeo duji ma
[Hoya] Dorawajwo i want you back back back back back
Back back back back back
[Woohyun] Gidarilge na yeogi namgyeojin chae doraseon chae
I say save me

(Save)
[Dongwoo] Can you save me?

[L] Ijeul beophan gieokdeureul hanadulssik doedollyeo
[Sunggyu] Gyejeori jana gyejeoreul maja
[Sungjong] Neoreul dasi nae pume

[Dongwoo] Jebal nareul janachyeo on bomnalcheoreom
Baramcheoreom nochi ma
Can you save,
Can you save me?

[Woohyun] Geurae nareul seuchyeo jinan hyanggicheoreom
Sumanheun naldeul malgo
[Sungjong] Can you save,
Can you save me?

[Sungyeol] Sigane matgiji ma
Nareul chueokharyeo haji ma
Jebal jebal jebal
[Woohyun] Hanado jiujineun ma

[Hoya] Dorawajwo i want you back back back back back
Back back back back back
[Woohyun] Neowa nae gieok nareul sigane matgyeoduji ma
[L] Dorawajwo i want you back back back back back
Back back back back back
[Sunggyu] Gidarilge na yeogi namgyeojin chae doraseon chae
I say save me

Translation Credits: pop!gasa
Romanizations by: kpoplyrics.net

Fakta BAP

Kpop Zone

Gambar

B.A.P mendapatkan 14 penghargaan Rookie sepanjang tahun 2012 dan mendapat julukan “2012 Korea’s Strongest Rookies” dari media

• Benda yang wajib dimiliki oleh member B.A.P adalah sesuatu alat yang bisa digunakan untuk mendengar musik

• Salam yang selalu mereka ucapkan adalah : B.A.P Yes Sir!!

• Tujuan B.A.P adalah untuk “menaklukkan bumi” dengan musik mereka. Mereka lebih senang di kenal sebagai musikus (seniman musik) daripada sebagai penyanyi

• Yongguk mempunyai kemampuan membuat lirik dan lagu-lagu B.A.P. Dia juga memiliki kemampuan sebagai produser

• Sebelum bergabung bersama B.A.P, Yongguk adalah rapper di grup Hip Hop ‘Soul Connection’ dengan nama panggung Jepp Blackman

• Daehyun adalah member terakhir yang bergabung B.A.P

• Daehyun memiliki suara yang manis hingga mendapat julukan “Suara Madu”, dan memiliki nada tinggi yang sangat kuat dan jangkauan vokal yang lebar

• Jongup adalah member yang paling suka tidur

• Yongguk mempunyai nama panggilan ‘Malaikat Pendonor’ karna seringnya ia…

View original post 892 more words

Badman-B.A.P Lyrics

English Translation:

The despair that I hear in the darkness
The world that is ridden with fear

I will overthrow everything
This crazy world
I will change it
All you who close your eyes over money and threats, get out
On the news, everyone’s a public enemy
Psychopaths are crazily flying all over the place
This is a war against crime
I will repay you the exact same way
Tooth for a tooth, eye for an eye, remember those words
There’s no forgiveness in us

I gotta feeling
I can’t hold it in, give it up
I gotta feeling
It’ll be the day you close your eyes

You’re in danger
You messed with the wrong person, get away
Becuz I’m cuz I’m Dangerous

I’m a Badman
I will imprison you in darkness
AH! AH! AH! AH!
See how you’re ridden with fear

I’m a Badman
I will sweep all of you up
Don’t give me any kind of excuse in the end

Badman (yea yea) Badman (yea yea)

Yeah guys, who dares to stop us?
The air in this city is so suffocating
You’ve been wrong since the beginning, come here, I’m serious
I won’t stop till I cut off all the dirty leaves
I won’t yield
You will shed the same tears, you got that?

I gotta feeling
Burn it all up, burn it up
I gotta feeling
It’ll be the day you cry out

You’re in danger
You’ve reached the end, get away
Becuz I’m cuz I’m Dangerous

I’m a Badman
I will imprison you in darkness
AH! AH! AH! AH!
See how you’re ridden with fear

I’m a Badman
I will sweep all of you up
Don’t give me any kind of excuse in the end

Badman (yea yea) Badman (yea yea)

Why do you keep provoking me?
Now kneel down
I don’t like you
When I see you, I lose control
Badman

Why do you keep provoking me?
Now kneel down
I don’t like you
When I see you, I lose control
Badman

When you see us, please run away
Because we will never leave you alone

I’m a Badman
I will imprison you in darkness
AH! AH! AH! AH!
See how you’re ridden with fear

I’m a Badman
I will sweep all of you up
Don’t give me any kind of excuse in the end

Romanized:

(with individual parts)

[Daehyun] Eodum sogeseo deullineun jeolgyu
Gongpoe jillin sesangeul

[Yongguk] Dwijibeobeorilgeoya da
Michyeobeorin sesang
Bakkwonoheulgeoya nan
Dongwa hyeopbage nun gamneun jadeul get out
Nyuseureul bwado jeonbu gonggongui jeogigo
Ssaikopaeseudeuri michyeo nalttwineun panigo
Igeon beomjoewaui jeonjaeng
Ttokgachi gapa julge
Ieneun i nuneneun nun i mareul gieokhae
Yongseoran eobseo urin jeoldae

[Youngjae] I gotta feeling
Chameul suga eobseo give it up
[Himchan] I gotta feeling
Niga nuneul gamneun nal

[JongUp] Neoneun wiheomhae
Jalmot geondeuryeosseo get away
[Daehyun] Becuz I’m cuz I’m dangerous

[Youngjae] I’m a Badman
Eodum soge neoreul gadwojulge
Ah! Ah! Ah! Ah!
[Daehyun] Geobe jillin moseubeul bwa

[Youngjae] I’m a Badman
Nideureul da sseureobeorilgeoya
[Daehyun] Eotteon byeonmyeong ttawineun naege hajima in the end

Badman ([Yongguk] ya ya) Badman ([Yongguk] ya ya)

[Zelo] Yeh guyz gamhi nuga uril mallyeo
I dosiui gonggineun neomuna sum makhyeo
Cheoeumbuteo jalmotdoen neohui iriwa gangokhae
Deoreoun ssakdeureul da jallabeoril ttaekkaji an meomchwo
Nan dokhae
Ttokgachi nunmul heullyeobwa you got that?

[Youngjae] I gotta feeling
Da bul taewobeoryeo burn it up
[Himchan] I gotta feeling
Niga ulbujitneun nal

[JongUp] Neoneun wiheomhae
Gal ttaekkaji gasseo get away
[Daehyun] Becuz I’m cuz I’m dangerous

[Youngjae] I’m a Badman
Eodum soge neoreul gadwojulge
Ah! Ah! Ah! Ah!
[Daehyun] Geobe jillin moseubeul bwa

[Youngjae] I’m a Badman
Nideureul da sseureobeorilgeoya
[Daehyun] Eotteon byeonmyeong ttawineun naege hajima in the end

Badman ([Yongguk] ya ya) Badman ([Yongguk] ya ya)

[Yongguk] Wae jakku geondeuryeo
Ja iri eopdeuryeo
Da mame an deureo
Neol bomyeon lose control
Badman

[Yongguk] Wae jakku geondeuryeo
Ja iri eopdeuryeo
Da mame an deureo
Neol bomyeon lose control
Badman

[Zelo] Uril mannamyeon jebal jeori domang gajwo
Jeoldaero urin nideureul gamanhi mot nwadwo

[Youngjae] I’m a Badman
Eodum soge neoreul gadwojulge
Ah! Ah! Ah! Ah!
[Daehyun] Geobe jillin moseubeul bwa

[Youngjae] I’m a Badman
Nideureul da sseureobeorilgeoya
[Daehyun] Eotteon byeonmyeong ttawineun naege hajima in the end

Translation Credits: pop!gasa
Romanizations by: kpoplyrics.net

Thunder-EXO K Lyrics

English Translation:

I’m being intoxicated in the happiness that shined bright for a moment
I must have been distracted for a moment in the memories’ light
You’re already at the place I can’t reach

You shined bright for a short time like lightning
You lit up the world for a moment
As if the whole world is mine
you showed me and left

I was late like thunder
I’m looking for you now
Boom Boom Boom Boom
I let out a sound late calling for you

(Oh Oh Oh Oh Oh) I know now
(Oh Oh Oh Oh Oh) Now I am afflicted over you
Thunder Thunder Thunder I want to grab you
Thunder Thunder Thunder

I guess you went too far away
As time passes you and I are more distanced
Already you’re probably far away
becoming someone else’s light

You were very fast like lightning
We were so different
Between us, the time difference
became the space that will not allow us to be together

I was late like thunder
I’m regretting it now
Boom Boom Boom Boom
I let out a sound late calling for you

(Oh Oh Oh Oh Oh) I know now
(Oh Oh Oh Oh Oh) Now I am afflicted over you
Thunder Thunder Thunder I want to grab you
Thunder Thunder Thunder

I’m following you following you
Chasing you chasing you
Looking for you looking for you
You’re getting farther and farther away

Going over time’s wall, I’m looking for you
Although it may be different now, the beginning is the same
I trust that we can still go back
One two we count the seconds as we measure the distance

(Oh Oh Oh Oh Oh) I know now
(Oh Oh Oh Oh Oh) Now I am afflicted over you
Thunder Thunder Thunder I want to grab you
Thunder Thunder Thunder

Thunder Thunder Thunder I want to grab you
Thunder Thunder Thunder

Thunder Thunder Thunder I want to grab you
Thunder Thunder Thunder

Romanized:

Banjjak jjarpge bitnasseotdeon
Haengbok soge chwihae jeo gieogui biche
Jamkkan nuni meoreonnabwa
Daheul su eomneun geugose neoneun imi gaisseo

Neon beongaecheoreom jamkkan bitnatda
Jamsi sesangeul barkhyeotda
On sesangeul machi nae geotcheoreom
Naege boyeojugon tteonatda

Cheondungcheoreom neujeotda naneun
Ijeya neol chatneunda
Boom boom boom boom
Dwineutgeya sorinae neol bureunda

(Oh Oh Oh Oh Oh) naneun ijeya ara
(Oh Oh Oh Oh Oh) ijeya neoreul arha
Thunder Thunder Thunder neoreul japgo sipeo
Thunder Thunder Thunder

Neomu meolli gabeoryeonna bwa
Sigani galsurok neowa nan meoreojyeo
Imi neon jeo meolliseo
Tto nugungaui bichi doeeo itgetji

Neon beongaecheoreom aju ppallatda
Urin neomuna dallatda
Uri sai siganui chaiga
Hamkkehal su eomneun gonggani dwaetda

Cheondungcheoreom neujeotda naneun
Ijeya huhoereul handa
Boom boom boom boom
Dwineutgeya sorinae neol bureunda

(Oh Oh Oh Oh Oh) naneun ijeya ara
(Oh Oh Oh Oh Oh) ijeya neoreul arha
Thunder Thunder Thunder neoreul japgo sipeo
Thunder Thunder Thunder

Neoreul ttaraganda ttaraganda
Jjochaganda jjochaganda
Chajaganda chajaganda
Jeomjeom deo meoreojyeo

Siganui byeogeul neomeo neoreul chajaganda
Jigeumeun dallado sijageun gatatda
Ajik doragal su itdago mideo
Jigeum hana dul choreul semyeo uri georil jaenda

(Oh Oh Oh Oh Oh) naneun ijeya ara
(Oh Oh Oh Oh Oh) ijeya neoreul arha
Thunder Thunder Thunder neoreul japgo sipeo
Thunder Thunder Thunder

Thunder Thunder Thunder neoreul japgo sipeo
Thunder Thunder Thunder

Thunder Thunder Thunder neoreul japgo sipeo
Thunder Thunder Thunder

Translation Credits: nahbit @ exok-trans
Romanizations by: kpoplyrics.net

last romeo- Infinite lyrics

English Translation:

I don’t care if it’s poison, I will gladly take it
No other temptation can be sweeter or stronger than you

The dazzling you swallows all the darkness of the world
And that light blinds me
Any kind of darkness loses its strength in front of you
I only need you

Shine on my path, whether I want it or not, the decision has been made
I will put everything at risk
I will protect you no matter what hardships come
I can’t see anything else but you

I push myself into broken music, in the bleakness of a tragedy
A creaking prelude of love, I’m gonna lose myself
That was sweet start
I don’t know how to stop, my different emotions rise
An illusion that I’m sure of, you and I, got the top of the emotion

Flowers wither and scatter, the moon tilts and disappears
But my heart won’t ever change, I love you, I love you

Your lips embrace my sinful lips, making me drunk with your scent
No other reward is stronger than this, I only need you

Shine on my path, whether I want it or not, the decision has been made
I will put everything at risk
I will protect you no matter what hardships come
I can’t see anything else but you

Look world, let me win
Sun, rise and give me strength
Listen destiny, don’t block me
I will protect her

I’ll be the last man to fight against the world over one love
I can face any kind of threat for you, I only need you

Shine on my path, whether I want it or not, the decision has been made
I will put everything at risk
I will protect you no matter what hardships come
I can’t see anything else but you

I can’t see anything else but you
I can’t see anything else but you

You’re complicated like a maze
Why do you keep pushing me away
Trust me, your Romeo

I have no one but you

Romanized:

(with individual parts)

[Sunggyu] Dokbaera haedo gwaenchanha gikkeoi naega badeuri
[Hoya] Eotteon yuhokdo neobodan dalkomhago gangnyeolhaji motae

[L] Sesang eodumeun nunbusin niga modu samkigo nal geu biche nun meolge hae
[Woohyun] Eotteon eodumdo ni apeseon geu himeul irchanha nan neoman isseumyeon dwae

[All] Gireul barkhyeojwo ije wonteun maldeun seontaegeun kkeutnasseo naui jeonbureul da geolgesseo
Jikyeo nael geoya eotteon eoryeoun yeojeongi doenda haedo
Nan neo bakken an boinda

[Dongwoo] Teureojin teuri naeneun eumak bigeuk sangmakhame nal mireobutyeo
Ppigeogineun sarangui seomak i’m gonna lose myself
That was sweet start
Meomchul jul molla kkeut dadareun nae gamjeongmani olla
Hwaksini doen chakgak neowa nan got the top of the emotion

[Woohyun] Kkochi sideureo nalligo dareun giureo sarajyeo gado
[Hoya] Byeonhaji anheul nae maeum saranghanda saranghanda

[Sungjong] Neoui ipsuri joe manheun nae ipsureul gamssago nal hyanggie chwihage hae
[Sunggyu] Eotteon bosangdo iboda ganghal suneun eobtjanha nan neoman isseumyeon dwae

[All] Gireul barkhyeojwo ije wonteun maldeun seontaegeun kkeutnasseo naui jeonbureul da geolgesseo
Jikyeo nael geoya eotteon eoryeoun yeojeongi doenda haedo

[Sungyeol] Sesanga bogeora igige haedao taeyanga tteugeora naege himeul dao
[Sunggyu] Unmyeonga deutgeora gireul makji mao geunyeoreul kkok jikilge

[Woohyun] Sarang hanae sesanggwa gyeoruryeoneun majimak geu namjaga dwaejugesseo
[L] Eotteon wihyeopdo neol wihaeseon matseol su itjanha nan neoman isseumyeon dwae

[All] Gireul barkhyeojwo ije wonteun maldeun seontaegeun kkeutnasseo naui jeonbureul da geolgesseo
Jikyeo nael geoya eotteon eoryeoun yeojeongi doenda haedo
Nan neo bakken an boinda
Neo bakken an boinda
Neo bakken an boinda

[Hoya] Neon machi mirogachi bokjaphae wae jakkuman mireonae nal mideo neoui romeo

[Sunggyu] Naegen neo bakken eopda

My secret brother chap 4

Oke karena ini ff panjang jadi langsung aja.
Nb: like,comment,share.

Cast: L.joe (teentop)
Daehyun (B.A.P)
Jung HyunRa (OC)
Jung Cheonsa (OC)
Other cast: Teentop members
B.A.P members
BTS members
Author’s friend
Rate : 15 Âą
Category: love story,school life,family life
Author: Audrey/Jung HyunRa
.
.
.
Pagi-pagi yang cerah di depan rumah Hyunra. Gadis itu sudah merapikan dasinya serta menunggu seseorang yang masih di dalam.

“Oppa! Mau pergi tidak?” Tanya Hyunra dengan keras memanggil oppa barunya itu. Entah kenapa setelah kemarin berbicara panjang lebar dengan oppa barunya itu,sekarang mereka sudah akrab. Hyunra juga merasa senang karena ia sudah tidak kesepian lagi.

Dilihatnya seorang pemuda dengan rambut coklat tanah, dan memakai kemeja putih dan kardingan hitam membuat Daehyun,oppa baru Hyunra semakin tampan. Ia tampak terburu-buru. Seharusnya ia berangkat kuliah pukul 8 pagi. Tetapi karena kemarin malam ia sudah berjanji ia akan mengantar dan menjemput Hyunra jadi ia harus lebih pagi. Namun, ia ternyata telat bangun.

“Jamkaman.” Ucapnya sambil memakai sepatunya.

“Nah ayo” mereka pun berjalan ke sekolah yang terlampau dekat dengan rumah Hyunra.

“Oppa, nanti kau pulang jam berapa?” Tanya Hyunra di tengah perjalanan.

“Hmm tidak begitu malam. Aku akan pulang sebelum makan malam arra?” Ucap Daehyun sambil tersenyum.

Entah mengapa senyum itu hanya membuat Hyunra senang tetap tidak menggetarkan hati Hyunra seperti senyum L.joe kemarin. Baguslah dengan begitu hubungan kakak adik berjalan lancar.

“Arraseo oppa” membalas senyum Daehyun.

Akhirnya mereka sampai di sekolah banyak murid sudah ada di sekolah. Melihat Hyunra datang bersama cowok yang notabene TAMPAN membuat sekolah gempar.

“Gomawo oppa. Nanti aku pulang bersama teman ku.” Hyunra berterima kasih ke Daehyun. Yah memang ia harus berterima kasih karena arah sekolah dengan sungkyunkwan university berlawanan arah. Dan itu membuat Daehyun harus menempuh dengan jarak yang cukup jauh.

“Baiklah oppa pergi dulu . Annyeong.” Daehyun pun mulai berjalan pergi.

Setelah itu, Hyunra pun berjalan masuk ke sekolahnya. Namun sudah banyak teman-temannya berkumpul mengerumuni Hyunra. Mereka bertanya-tanya mengenai Daehyun.

“Ya,ya itu tadi siapa? Tampan sekali.”

“Itu siapa mu? Boleh kenalkan aku padanya? Jebal”

“Kenalkan pada kami Hyunra-ya.”

Dan masih banyak pertanyaan yang di tujukan ke Hyunra. Hyunra pun hanya diam saja. Ia tidak akan membunuh oppa barunya oleh teman-temannya yang seperti ‘fans orang tampan dan akan mengstalker orang tampan’itu. selagi masih di kerumuni oleh orang-orang. Hanya satu orang saja yang tidak peduli dan memotong keramaian.

“Kalau mau membuat keributan, jangan di depan pintu masuk sekolah mengganggu saja.” Ucap orang itu.

Seketika kerumunan orang itu terdiam dan berbalik menghadap seorang namja yang baru saja mengucapkan itu. Tak terkecuali Hyunra. Yang segera menolehkan wajahnya ke namja itu.

‘Omo itu L.joe kan?’ Ucap Hyunra dalam hati.

“Ehem” Hyunra berdeham “annyeonghaseyo L.joe” Hyunra menyapa. Namun hanya di sambut dengan tatapan dingin L.joe.

“Jadi kau yang membuat jalan terhambat.” Ucap L.joe dengan dingin. Murid-murid yang lain segera bubar.

“Bukan aku, mereka saja yang mengelilingi ku. Mana ku tahu. Tapi mianhae. Sampai bertemu di kelas. Annyeong.” Hyunra membalas ucapan itu dengan cuek lalu berjalan masuk ke sekolah. Ia tidak menyangka jika L.joe akan sebegitu dinginnya berbicara.
.
.
.
Sesampainya Hyunra di depan kelas,ia segera mencari Cheonsa. Ternyata temannya itu sedang menarikan lagu just one day nya BTS. Temannya itu benar-benar ARMY(fanbase BTS)sejati.

“Cheonsa-ya aku mau cerita” ucap Hyunra sambil menaruh tas nya di bangku.

“Wae yo?” Cheonsa bertanya masih sambil menari. Itu membuat Hyunra risih.

“Bisakah kau tidak menari selagi aku sedang bercerita?” Tanya Hyunra.

“Arraseo” Cheonsa pun segera menghentikan tariannya dan segera duduk mendengarkan Hyunra.

“Jadi begini, tadi aku bertemu dengan si anak baru itu. Astaga dia keren sekali. Tapi… Tadi ia baru saja memarahiku.” Hyunra pun bercerita dengan muka lesu.

“MWO?!” Teriak Cheonsa sampai murid-murid yang lain memperhatikan mereka. Hyunra hanya bisa tersenyum tipis.

“Ya! Pelankan suaramu.” Jitak Hyunra ke jidat temannya itu.

“Apaan dia memarahimu. Memangnya kau salah apa? Akan ku balaskan.” Geram Cheonsa sambil mengepalkan tangannya.

Hyunra menghela napas “tapi, itu memang salahku yang menghalangi jalannya. Ya, kau tahu apa yang kurasakan ketika bertemu dengannya tadi?”

“Apa?” Tanya Cheonsa polos.

“Aku berdebar-debar.” Setelah mengucap kan itu, memerahlah muka Hyunra dan segera ia tutupi dengan kedua tangannya.

“MWO?!” Kali ini dengan suara yang lebih pelan. “Kau benar-benar menyukainya? Jinjja yo?” Tanya Cheonsa.

“Ah mollayo aku tidak percaya cinta pada pandangan pertama.” Hyunra menghela napas lagi.

“Ah ada lagi yang mau kuceritakan padamu.” Kali ini ekspresinya berubah cerah.

“Apa lagi?” Tanya Cheonsa yang tadinya ingin mulai menari lagi.

“Aku punya saudara baru.” Cerita Hyunra dengan tenang.

“MWO?!” Teriak Cheonsa.

“Ya! Bisakah kau tidak teriak? Aish telingaku hampir tuli kau tahu?” Hyunra balas teriak.

“Ara ara. Lalu kenapa bisa begitu? Bukannya kau ini tunggal?” Tanya Cheonsa dengan penasaran.

“Dia bukan saudara kandung, tapi di angkat sebagai anak oleh appa ku. Namanya Daehyun. Kebetulan sekali marga nya sama dengan ku ‘Jung’. Orangtua nya temannya appa ku namun meninggal karena kecelakaan. begitu ceritanya.” Cerita Hyunra secara panjang lebar.

“Ahh begitu. Ngomong-ngomong, apakah ia tampan? Kelas berapa dia?” Tanya Cheonsa yang masih penasaran.

“Ia sudah kuliah, kalau wajah, tidak usah di bilang lagi. Ia tampan sekali. Tadi ia mengantarku sampai ke sekolah. Makanya tadi orang ramai-ramai mengelilingiku. Dan karena itu juga aku di marahi oleh L.joe” Hyunra menghela napas lagi.

“Sudahlah tidak usah membicarakan dia lagi. Mungkin ia sedang bad mood. Dari pada membicarakannya lebih baik kita lihat album baruku yang kemarin baru sampai.” ucap Cheonsa sambil mengambil album skull luv affair dari tasnya.

Itulah yang ia suka dari temannya itu. Walau ia selalu menari tidak jelas. Namun ia selalu menjadi pendengar dan penghibur yang baik. Cheonsa tidak akan membocorkan rahasia kepada siapapun. Dan Hyunra bisa sefrontal apapun curhat ke Cheonsa. Itu membuat persahabatannya tetap bertahan sampai sekarang.

Selagi melihat-lihat album Cheonsa, datanglah L.joe dengan wajah coolnya itu. Ia berjalan dan segera menaruh tas nya di samping Hyunra. Hyunra,Cheonsa,dan semua murid yang ada di kelas itu terdiam dan melihat L.joe yang sedang memasangkan earphone ke telinganya.

DEG DEG DEG jantung Hyunra berdetak cepat sekali. Ia berharap tidak ada yang mendengar detakan itu.

L.joe yang sedari tadi merasa ada yang memperhatikan langsung menoleh ke Hyunra. “Apa?” Ucap L.joe langsung to the point.

Murid-murid yang lain segera menyibukan diri dengan hal-hal yang lain. Hyunra hanya bisa terbata-bata menjawab.

“A…ani” Hyunra segera memalingkan mukanya ke arah belakang dan berpura-pura sibuk mengobrol dengan Cheonsa.
.
.
.
Tidak lama kemudian, Jin songsaengnim pun memasuki kelas. Ia membawa setumpuk kertas putih.

‘Sepertinya ada yang tidak baik’ batin Hyunra mengingatkan.

“Selamat pagi semua. Hari ini kita akan mengadakan ujian kimia. Tutup buka kalian.” Jin pun mulai membagikan kertas-kertas itu.

“Kan sudah kuduga kalau kertas itu adalah kertas soal.” Gumam Hyunra pelan.

Sementara itu, L.joe yang tetap santai pun melirik ke arah Hyunra yang sedang memukul kepalanya pelan.

‘Aneh sekali gadis ini’ L.joe menghembuskan nafasnya pelan. Senyum tipis terpasang di wajahnya namun segera ia paling kan kepalanya ke arah lain.

‘Barusan ia tersenyum kan?’ Ucap Hyunra dalam hati. Untuk memastikan dugaannya benar. Perlahan ia palingkan mukanya ke arah L.joe. Namun L.joe sedang tidak melihat ke arah sini. Hyunra hanya bisa menghela nafas berat.

Ulangan pun berlangsung. Jin songsaengnim yang di kenal tampan dan killer itu pun tidak segan-segan memberikan soal-soal yang killer juga. Banyak murid yang sudah mengacak-acak rambutnya. Ada juga yang sudah menitikan air matanya(?) Karena sudah menyerah dalam menghadapi soal kimia itu. Ada juga yang berdoa. Namun Hyunra termasuk bagian yang mengacak-acak rambutnya. Sekarang rambut sudah seakan-akan menjadi rumput laut . Ia sudah pelan-pelan menegok ke belakang untuk bertanya ke Cheonsa. Tetapi nasibnya sama dengan Hyunra. Hyunra pun hanya bisa berbalik dengan harapan kosong. Ia pun melipat tangannya dan menundukan kepalanya pasrah.
.
.
.
Di lain halnya dengan L.joe, ia sudah selesai mengerjakan soal itu. Sekarang ia hanya bisa melihat sekeliling dengan bosan. Ia melihat banyak teman-temannya kesusahan mengerjakannya.

‘Memang susah sekali ya soalnya?’ Tanya L.joe dalam hati. Ia pun membalikan wajah nya ke arah Hyunra. Ternyata gadis itu juga sama seperti yang lain. Dan sepertinya ia sudah menyerah.

Dan dengan tiba-tiba,gadis itu menegakan badannya lagi. Dan itu membuat L.joe kaget. Tetapi cepat kembali ke ekspresi dinginnya.
Gadis itu pun mulai mengerjakan lagi soalnya. Ia sempat mengintip ke kertas soal gadis itu. Gadis itu hanya bisa mengerjakan tiga dari lima soal yang di berikan.

Sempat terpikir oleh L.joe untuk sedikit membantunya. Tetapi setelah dipikir-pikir lagi,buat apa membantunya. Ini kan ulangan dan berbeda dengan mengerjakan PR. Jadi ia memutuskan untuk menelungkupkan kepalanya di atas meja.
.
.
.
“Yak, berhenti mengerjakan dan silakan kumpulkan ke depan.”
Murid-murid yang sudah mengeluarkan bendera putih di kepala(?) Dan dengan putus asa maju ke depan mengumpulkan ulangannya masing-masing.

Hyunra yang sudah putus asa pun menjadi badmood dan malas gerak. Sedangkan L.joe sudah berdiri dari tempat duduknya. Hyunra pun bermaksud menitipkan kertas untuk sekalian di kumpul bersama L.joe.

“L.joe-ah tolong kumpulkan ulangan ku juga. Jebal aku malas gerak.” Hyunra memulai aksi tatapan hopeless(?)

“Mwo? Shireo. Kumpulkan saja sendiri. Yeoja tidak boleh bermalas-malasan.” Ucap L.joe sinis dan berjalan mengumpulkan ulangan nya.
‘Aish pelit sekali dia’ gerutu Hyunra. Dengan malas,ia pun berdiri dan berjalan ke depan mengumpulkan ulangannya.
.
.
.
“Ya! Cheon-ah aku benar-benar kesal dengan L.joe.” Hyunra langsung curhat ke temannya itu ketika mereka duduk di kantin.
Cheonsa yang sedari tadi sedang memakan kimchinya pun menoleh ke Hyunra.

“Waeyo? Kau tidak makan?” Ucapnya masih mengunyah makanannya itu.

“Malas makan.” Ucap Hyunra pendek. Sekarang mood nya sedang buruk sehingga ia malas makan.

“Makanlah sedikit saja,nanti kau sakit. Mau kimchi?” Ucap Cheonsa menawarkan setengah kimchinya itu.

“Araseo, aku beli dulu.” Hyunra pun berdiri dan berjalan ke ajumma kantin. Ia hanya membeli roti stoberi kesukaannya saja dan kembali ke tempat duduk.

“Ya, namja itu PELIT sekali.” Hyunra mulai melahap rotinya.

“Kenapa lagi?”

“Aku tadi meminta tolong ke dia untuk mengumpulkan ulanganku ke Jin songsaengnim. Tapi ia dengan dinginnya pergi dan tidak peduli!” Hyunra memakan gigitan kedua pada rotinya itu.

“Ah. Ulangannya tadi memang susah.” Cheonsa dengan tampang tidak bersalah karena tidak mendengarkan cerita Hyunra,pun hanya terus melanjutkan makannya.

‘Aish! Sepertinya akan ada hujan api!’
.
.
.
Hyunra pun berjalan pulang ke sekolah. Hari ini Cheonsa sedang berkencan dengan namjachingunya,Kim Taehyung. Menjadikannya untuk berjalan pulang ke rumahnya seorang diri. Ia sudah terbiasa dengan suasana sepi. Walau ia takut,tetapi ia harus memaksakan diri untuk menjadi berani.

Sesampainya di depan rumah,Hyunra segera membuka kunci pagar. Ternyata pagarnya tidak terkunci. ‘Terbuka?’ Hyunra bertanya dalam hati. Hatinya mulai berdebar-debar. ‘Pencuri? Ah babo! Mana mungkin,jangan berpikir yang tidak-tidak Hyunra!’ Hyunra berusaha meyakinkan diri kalau ia lupa menguncinya tadi.

Hyunra pun memberanikan diri berjalan masuk ke dalam. Di sana, sudah ada Daehyun yang sedang menelepon. Ia sudah menggunakan pakaian santainya. Sweater putih yang hampir Hyunra kira adalah hantu. Dan dengan celana longgar hitam.

“Iya sekarang aku tinggal di rumah teman appaku. Ne, baiklah jaga dirimu baik-baik. Aku juga merindukanmu, Raemi-ah. Sudah ya aku tutup dulu.” Daehyun pun memutuskan sambungan teleponnya. Lalu melihat ke arah pintu. Ia pun kaget melihat Hyunra yang juga sedang melihatnya dengan tampang kaget juga.

“Sejak kapan kau/oppa pulang?” Tanya Hyunra dan Daehyun bersamaan. Keduanya pun terdiam beberapa saat.

“Oppa tahu tidak, kalau kau hampir membuat jantungku berhenti berdetak? Kukira ada hantu di rumah ini.” Ucap Hyunra sambil memegang dadanya yang masih berdetak cepat.

Orang yang membuat kaget itu hanya tertawa ringan. “Mianhae mianhae. Kau sudah makan?”

“Belum” ucap Hyunra sambil melepas sepatu dan meletakannya di rak sepatu.

“Aku juga. Ayo kita makan di luar.”

“Sekarang? Baiklah aku ganti baju dulu.” Ucap Hyunra sambli berjalan menaiki tangga.
.
.
.
“Sudah siap?” Tanya Daehyun yang juga sudah menganti bajunya dengan kaus hitam dan dengan celana jeans yang sangat cocok di badannya.

Hyunra yang sudah turun dari tadi menggunakan setelan dress panjang di atas lutut yang berwarna merah marun. “Sudah, Kajja.”

Mereka pun pergi dengan menggunakan mobil appa Hyunra yang memang mempunyai 2 mobil.

“Oppa,kau bisa menyetir?” Tanya Hyunra tidak yakin.

“Tentu saja bisa. Akan ku tunjukan keahlian ku jika kau tidak percaya.” Ucap Daehyun dengan percaya diri sambil memasangkan sabuk pengaman pada Hyunra.

“Gomawo oppa.”

“Cheonma” Daehyun pun mengulaskan senyum manisnya.

Mobil pun segera melaju, mereka berdua terus berbincang-bincang. Kadang mereka juga tertawa. Sampai Hyunra teringat ketika Daehyun sedang menelepon tadi. Sebenarnya,ia sangat penasaran dengan yang namanya Raemi. Ia pun memberanikan diri untuk bertanya pada oppa nya itu.

“Oppa…”

Daehyun yang sedang menatap ke depan pun menoleh sekilas pada Hyunra. “Waeyo?”

“Aku boleh bertanya sesuatu?” Tanya Hyunra dengan hati-hati.

“Boleh. Tidak kau minta ijin juga boleh,hahaha.” Daehyun tertawa dengan ringan.

“Raemi nuguya? Yeojachingu?” Tanya Hyunra dengan ekspresi penasaran. SANGAT penasaran.

Beberapa saat Daehyun terdiam,namun ia kembali dengan senyum manisnya. “Kau mau tahu?”

“Ne. Tapi kalau oppa tidak memberitahu juga tidak apa-apa.” Hyunra mengulaskan senyum tipis.

“Gotjimal,aku tahu kau sangat penasaran.” Senyum manisnya sekarang berubah menjadi senyum menggoda.

“Ah jinjja,oppa sebenarnya mau memberitahu atau tidak?” Hyunra memang sudah sangat penasaran.

“Ne,ne, mian, Raemi itu saudara sepupuku. sebenarnya aku berencana tinggal dengan pamanku,tetapi anak paman banyak sekali. Aku tidak mau merepotkannya. Jadi aku lebih memilih tinggal dengan Youngjae ajushi.” Daehyun menjelaskan dengan tenang.

“Ah geureseo, ngomong-ngomong anak nya ajushi ada berapa?” Sepertinya Hyunra mulai tertarik dengan keluarga Daehyun. Ia ingin mengetahui silsilah keluarga oppa barunya itu.

Daehyun terlihat berpikir beberapa saat, “setahuku ada 5 anak, Raemi anak ketiga, yang sulung Minah, yang kedua Jisoo,keempat Ji Eun, dan terakhir itu Hyeri.”

“Banyak sekali, tapi pasti menyenangkan jika ramai-ramai.” Tatapan Hyunra menerawang ke depan.
.
.
.
“Ayo turun, kita sudah sampai.” Daehyun melepas sabuk pengamannya.

Mereka sudah tiba di sebuah restoran yang terbilang cukup mewah di Seoul ini. Dengan bangunan yang bergaya Eropa nan klasik menambah kemewahan bangunan ini. Tidak seorang pun yang tidak mengenal restoran ini. Tak terkecuali Hyunra yang sedang membuka mulutnya lebar-lebar karena kagum dengan kemewahan bangunan ini.

“Oppa punya uang setumpuk ya? Restoran ini kan mahal sekali. Uang jajan setengah tahunku pun hanya bisa di beli dengan seporsi spagetthi!” Ucap Hyunra ke Daehyun dengan ekspresi shock,heboh, dan senang.

Ini adalah kedua kalinya ia pergi ke sini. Dulu ia pernah makan bersama appanya untuk merayakan kelulusan SD nya dulu. Dan memang, restoran ini menyajikan makanan bertabur caviar. Untung saja appanya cukup berada.

“Gwenchana, lagipula ini restoran milik pamanku. Jadi akan diberi potongan harga.” Daehyun menjawab dengan tenang.

“Jinjjaeyo? Syukurlah” sekarang Hyunra dapat memesan dengan tenang.

“Kalai begitu oppa harus sering-sering mengajaku ke sini.” Ucap Hyunra dengan senyum jahilnya.

“Hahaha”

Setelah itu mereka masuk kedalam dan di sambut dengan seorang pelayan. Pelayan pun menunjukan tempat duduk untuk 2 orang.

Tetapi, pandangan Hyunra berpaling pada meja di sebelahnya. Seorang namja tampan yang telah membuatnya kesal tadi siang. L.JOE. Bersama dengan seorang wanita. Hyunra tidak bisa melihat wajahnya karena ia melihatnya dari samping. Yang jelas,wanita itu sudah berumur.

“L.joe?”

[2014] Collecting Daewon’s photo, fan arts and message for #Daehyun’s 22nd Birthday!

iDaehyunBaby

Annyeong! Since Daehyun’s birthday is coming so soon, iDaehyunBaby decided to collect  greetings of BABYz around the world and we will post it our wordpress.

This is the first year of iDaehyunBaby celebrating Daehyun’s birthday. Please jon us and support us! We want to see you! Don’t be shy~^^

Please read carefully (click on the picture for a bigger size):-

HAPPYBIRTHDAE

Please send us your photos/ fan arts to idaehyunbaby@hotmail.com

or tweet it and mention @iDaehyunBaby by 25th JUNE 2014~!

View original post

Confused part 4

Hai you readers!! Balik lagi dengan author setengah-setengah. udah lama gak lanjutin nih cerita Confused part 4 back!! Karena ini cukup panjang jadi harap like or comment yah. Oke gak usah lama-lama. Happy reading!!
.
.
.
Matahari telah terbangun. Menghangatkan seluruh insan kehidupan. Tara yang sedang merapikan kerah bajunya sambil menatap di kaca. Ia memakai lip gloss berwarna beningnya. Ia sudah siap ke sekolah hari ini,kenapa? Pertama,ia bangun lebih awal dari jam weker nya. Kedua, ia dan Michael akan satu sekolah dan hari ini pergi dan bersama. Dan ketiga, ia senang karena hari ini ia akan bertemu dengan ‘half soulnya’,Kevin Marcello. Rasa bahagia melihat orang itu membuat Tara bersemangat kesekolah hari ini. Bagi Tara,Kevin itu adalah cowok PERFECT di Sekolah Bunda Kasih. Bagaimana tidak? Cowok itu adalah kapten volley yang kelompoknya sudah memenangkan pertandingan tingkat juara. Di samping itu juga, dengan tubuh yang atletis dengan rahang yang keras di tambah dengan mata dark brown nya menambah ketampanannya.
Dengan ketampanannya itu, sejak pertama kali masuk ke sekolah itu,ia sudah mengumpulkan setumpuk fans cewek-cewek di sekolah. Tara pun salah satu dari sekian fans nya.

“Tar,ayo berangkat,gue gak mau telat pas hari pertama masuk sekolah.” Teriak Michael dari bawah.
“Iya sabar,” Tara pun mengecek penampilannya sekali lagi lalu mengambil tas dan turun kebawah. Di sana, ia sudah melihat Michael dengan berbalut seragam sedang mengoleskan roti bakarnya dengan selai. Michael tampak cocok menggunakan seragam itu. Akhirnya,Tara pun ikut duduk di hadapan Michael dan juga mengambil roti bakar yang tersedia di piring lalu mengoleskan dengan selai favoritnya.

“Tumben rapi hari ini” kata Michael sambil mengunyah rotinya.

“Tiap hari juga gini kali.” Tara tetap mengoleskan selai di atas rotinya.

“Iya sih ya,datang rapi pulang jadi orang utan.” Ucap Michael cuek memainkan HP nya.

Mendengar itu,kepala Tara otomatis terangkat dan memberikan tatapan pembunuh ke Michael. namun Michael tetap saja cuek sambil memainkan HP nya.

“Udah deh gue gak mau nyari ribut, ’cause gue mau ketemu prince gue.” Ucap Tara dengan nada bangga. Mendengar hal itu,jari yang dari tadi mengetuk Iphone pun berhenti. Michael menolehkan kepalanya ke arah Tara.

“Siapa?”

“Mau tahu banget”

“Ya sudah kalau gak mau kasih tau entar gue juga tau sendiri” Michael melanjutkan game yang tadi ia pause sementara.
.
.
.
SMA Bunda Kasih masih sepi di pagi hari. Hanya ada beberapa sepeda atau
Murid yang berjalan kaki ke sekolah. Tara sampai dengan rambut berantakan. Sedangkan Michael hanya cuek bebek memarkirkan motor ayah Tara yang tadi pagi di pinjamnya.

“lain kali gue naik mobil aja deh daripada harus di bonceng sama lu” Tara menggerutu.

“Itu mah belom seberapa Tar Ayo.” Michael mengajak Tara.

Ketika mereka berdua berjalan di lorong-lorong sekolah yang mulai ramai, banyak pasang mata yang memperhatikan mereka.

‘Kenapa pada ngeliatin yak? apa gue dandan berlebihan banget ya’ Tara bergumam dalam hati.

“Gila tuh cowok apa cowok? Cakep banget.” Bisik salah satu siswi ke temannya. Dan kalimat itu terdengar oleh Tara.

‘Jadi dari tadi yang di liatin tuh si Michael. Ngapain gue capek-capek ge-er sendiri’ Tara pun menatap Michael dengan tatapan kesal. Lalu di injaknya michael dengan keras.

“Adoh! Apaan sih Tar,sakit tau.” Michael memegang kakinya.

“Rasain.” Lalu Tara berjalan pergi.

” Eh tungguin gue.” Michael pun mengikuti dengan kaki pincang.
.
.
.
Kelas XI ipa , sudah mulai ramai. Namun, ketika Tara dan Michael memasuki ruangan, kelas langsung sunyi.

“Kenapa?” Tanya Tara yang bertanya ke temannya, Valen.

“Gila lu, pagi-pagi bawa pemandangan bagus.” Kata Valen dengan frontalnya.

“Hah? Lu gak tau aja ya dia itu dulu nya hmp— !!” Belum selesai Tara berbicara,tiba-tiba ia sudah di bekap oleh Michael.

“Jangan ngerusak kesan pertama orang dong.” Bisik Michael di telinga Tara. Jarak wajah Michael dengan Tara sangat dekat. Sehingga membuat wajah Tara memerah. Segera ia lepaskan bekapan Michael.

“Lepasin! Tangan lu bau! ” Tara meronta.

“Oke” Michael pun melepaskan bekapannya itu.

“Ih tangan gue lembab-lembab gitu,lu jilat tangan gue ya?” Ucap Michael dengan Frontalnya.

“Enggak lah . Ngapain juga. Kan gue udah bilang tangan lo bau.” Jawab Tara acuh tak acuh.

Ternyata pertengkaran antara Tara dengan Michael menarik perhatian satu kelas. Terutama Valen yang masih terpesona dengan tampang Michael.

Mereka pun berjalan ke tempat duduk Tara. Kebetulan sebelah tempat duduk Tara tidak ada orang yang menduduki. Jadi,Michael pun duduk di samping Tara.

Bel pun berbunyi. Semua murid kembali ke tempat duduknya. Pelajaran pertama adalah pelajaran bahasa INGGRIS yang sangat di benci Tara. Guru bahasa inggris,Mr. Jason. Pun memasuki kelas.

“Good morning sir.” Ucap ketua kelas, Steven.

“Good morning. Now sit down.” Ucap Mr. Jason sambil meletakan bukunya di meja. matanya bertemu dengan mata Michael.

“sepertinya kita kedatangan murid baru. Silakan maju ke depan dan memperkenalkan diri.” Mr. Jason mempersilakan Michael untuk maju ke depan.

Michael pun beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju ke depan kelas.

“Perkenalkan,nama saya Michael Sebastian. Saya baru kembali dari Amerika. Semoga kita bisa berteman baik. Michael memperkenalkan diri sambil mengulaskan senyum manisnya.

“Ahh cakep banget tuh cowok. Gue putusin cowok gue” (what the-_-?!) Ucap Jessica yang duduk di belakang Tara.

‘Buset nih orang gak tau apa cowoknya kapten basket. Tetep gak puas juga.ckckck’ ucap Tara dalam hati.

“Ehem. Allright thank you Michael. Now please back to your chair.” Mr. Jason tersenyum tipis. Michael pun kembali ke tempat duduknya.

Michael merasakan punggung nya d tusuk sesuatu. Ia pun membalikan badannya.Ternyata teman belakangnya yang memanggilnya. Lumayan cantik sih tapi itu tidak membuat Michael tertarik.

Cewek itu tersenyum manis sambil mengulurkan tangannya ke hadapan Michael.

“Kenalin. Nama gue Jessica. Jessica Stephanie. Salam kenal. Kalau ada yang mau di tanyain. Tanyanya ke gue aja. Oh iya lu kenal Tara dari mana? Sejak kapan?” Cerocos Jessica panjang lebar. Enggak tahu suara dia sangat keras.

Tara yang masih mengahadap ke depan. Pun hanya mendecak. Dan di tambah dengan wajah poker facenya. Mentap papan tulis.
‘Pokoknya gue gak boleh ujian perbaikan lagi’

Karena Jessica masih ngerocos saja. Akhirnya ia mendapat sambutan dari seseorang. Tetapi bukan Michael.

“Jessica, please get out from the class.” Mr. Jason menyuruh Jessica keluar. Tanpa basa-basi dan dengan nada yang dingin. Akhirnya Jessica berdiri dan berjalan keluar dengan tampang merah alias malu.
.
.
.
Kedatangan Michael membuat satu sekolah gempar sejak pagi hingga berlanjut sampai istirahat siang. Banyak siswi yang tidak henti-hentinya menempeli Michael. Dengan begitu banyak juga siswa yang iri denganya.

Dalam keramaian tersebut, Tara lebih memilih pergi ke atap atas sendirian. Merasakan angin sejuk yang menampar wajah dengan lembut. Membayangkan saja sudah membuat Tara melangkah lebih cepat.

Sesampainya di atap sekolah, Tara segera duduk lesehan. Ia menutup mata dengan lembut. Dan seulas senyum muncul di bibirnya.

‘Kok Michael bisa terkenal ya? Iya sih tampangnya berubah 180 derajat plus sifatnya yang berubah.’ Tara bergumam dalam hati. Tanpa menyadari sudah ada orang yang berada di sampingnya.

“Tar,” orang itu memanggil Tara. Menghapus seluruh lamunannya. Tara pun menolehz, ternyata itu Michael.

“Kenapa…kenapa lu di sini?tampang lu kenapa kucel banget?” Tanya Tara dengan polos. Bagaimana tidak? Michael yang ada si sampingnya itu sudah berbaju kusut dan rambut acak-acakan. Beda banget dengan yang tadi pagi.

“Gue…gue berhasil kabur dari tuh cewek-cewek. Gila mereka serem banget.” Jawab Michael sambil terengah-rengah.

“Oh gitu.” Mereka pun terdiam beberapa saat.

“Tar—” sebelum selesai bicara. Pembicaraannya terputus karena ada keributan di bawah.

“Kyaa Kevin!! Kevin!!” Para siswi berteriak dan berkerumun menyaksikan seorang kapten volley sedang bertanding bersahabat dengan kelas sebelah. Para siswi dengan setia mendukung cowok itu. Tara yang dari atas atap pun juga ikut mendukungnya tidak menyadari kalau Michael sudah berubah ekspresi dan ikut melihat kebawah dengan diam. ‘Jadi itu orangnya’ ucap Michael dalam hati.

Tanpa terasa bel sudah berbunyi menandakan pelajaran selanjutnya akan dimulai. Tara pun segera berjalan ke arah pintu dan di ikuti oleh Michael yang sedang memikirkan sesuatu…

~F~

bad day ever

Untuk pertama-tama bagi yang ke sindir. Silakan gak usah follow blog gue. Dan ini HAK gue buat curhat” d BLOG saya sndiri.

Hari ini tanggal 4-4-2014 adalah hari terSIAL bagi gue.

1. Sekarang lagi UAS . Pagi-pagi gue nyaris banget salah seragam. Yang harus nya pake baju batik gue malah pake seragam sekolah gue yang biasa. Alhasil gue harus balik ke rumah lagi dan ambil batik.

2. Pas istirahat UAS. Gue telat masuk kelas. Dan gue dengan teman” gue harus berLUTUT di dpn guru. Dan apa hukumannya? Di sruh bkin surat kalau kita memang bersalah dan orang tua tidak boleh membela anaknya. HEBAT. Lagian di jadwal juga gak ada tulisan istirahat jm brpa.

3. Pas pulang. Hujan udah turun dengan derasnya. Untung gue bawa payung. Tapi, gue jalan pake tuh payung. Angin terbang datang. Dan payung gue KEBALIK. Alias rusak.

4. Pas sudah sampe di tempat tunggu. Gue ketemu dngn S (masih mnding gw kasih sensor nama) dia manggil gue. Disana ada R(sahabt sekarang),C(mantan sahabat),dan si S sendiri. Percakapannya begini.
S : eh lu kenapain sama si C? Kita juga gak dapet kisi” kok (kepo)
G(gue) : emang kenapa dia?
C : (menghapus air mata cengeng) gue juga gak dapet kok kmrn itu emang gak sempet fotokopi.
G : ohh emang kenapa? Pas gw chat sama lu gue gk mrah lagi. Lgian gw dh ngomong sama D.
S : lu kalo ada masalah langsung ngomong aja jangan ngomong d blkng. C : iya lu ngomong langsung ke gue.
G : ohh
Gue liat R di samping C diem aja. Brengsek . Itu yang namanya sahabat? Gak ngebela sahabat nya lagi di labrak. Bagi gue juga itu PENGECUT banget. Gue d panggil seorang diri sedangkan yang gue hadepin itu 4 orang termasuk sahabat gue. Pengkhianat.

5. Pas pulang ke rumah dengan tampang boker face (anti mainstream) gue mandi. Pas skrng gue ceritain ke nyokap gue tentang yang no 2. Tapi apa? Dia malah marahin gue. Daebak.

6. Pas gue chat sama si A (sahabt) dia blng yang ngebocorin itu si I(mantan sahabat). Emang ya di kasih hati minta jantung. MENJIJIKAN.

Sekian curhatan gue. Thanks buat ngertiin. And thanks kepada para mantan sahabat.

My Secret Brother chap 2

Annyeong!! balik lagi neh dengan admin setengah-setengah. Sekarang saya sedang melanjutkan ff pertama saya. Kalau bisa,semoga cerita ini bisa the end sampai chapter 3 (amin). Ketika saya sedang melanjutkan cerita ini,saya sempat lupa pengejaan huruf mukjizat(hebat) tapi untung inget lagi hehehe. Mohon maaf jika ini cerita gaje-gaje. Thanks and please comment it 😉
.
.
.
Cast: Jung DaeHyun(B.A.P)
Jung Hyun Ra(OC)
Lee ByungHun(teentop Ljoe)
Jung Cheonsa(OC)
Other cast:teentop members
B.a.p members
HyunRa friends
Rating: 15+

Bel pulang sekolah berdering nyaring di lorong-lorong sekolah Seosin Senior High school. Mengartikan jika waktunya siswa-siswa untuk meninggalkan sekolah,ada yang bermain bola di lapangan,ada yang langsung pulang,dan ada juga yang berjalan perlahan sambil mengobrol dengan temannya. Tak terkecuali HyunRa dengan Cheonsa. Mereka sedang asyik mengobrol mengenai comebacknya BTS hari ini dan beberapa pembicaraan ringan.
“Bagaimana hubunganmu dengan Taehyun oppa?” Tanya HyunRa ketika mereka sampai di gerbang depan.
“Haah.. Mollayo. Sekarang dia sedang bermain sepak bola bersama Changjo oppa. Di saat-saat menjelang ujian akhir. Tidak tahu apa aku sangat mengkhawatirkannya.” Ucap Cheonsa sambil meniup poninya yang melewati batas.
“Jinjja? Kenapa tidak kau marahi dia? Kamu kan sudah menjadi yeojachingunya sejak setahun yang lalu. Aish susah sekali kalau berpacaran dengan orang. Selalu tidak tenang.” Ucap HyunRa sambil membetulkan letak earphonenya. Tiba-tiba,ia teringat tentang pertemuannya dengan L.joe. Harusnya ia merasa sebal,namun entah mengapa hatinya malah berdebar-debar. Seketika memerahlah mukanya.
“Waeyo? Kau sakit ya? Mukamu merah sekali seperti tomat.” Ucap Cheonsa dengan tampang khawatir.
“Ani..aniyo. Ya Cheonsa-ya aku sepertinya menyukai seseorang.” Ucap HyunRa dengan wajahnya yang masih merah.
“Jinjja? NUGUYA?!” Tanya Cheonsa dengan shock. Sudah pasti ada yang shock karena dari kecil sampai sekarang,belum ada yang bisa memenangkan hati HyunRa. Ini suatu mukjizat yang jarang terjadi.
“Aish! Pelankan suaramu baboya!” HyunRa pun melihat ke sekeliling ,untung sudah sepi jadi tidak ada yang mendengar.
“Jadi siapa yang namja spesial yang kau sukai itu?” Tanya Cheonsa penasaran.
“Ah itu… Anak baru itu, entah kenapa aku berdebar-debar jika berada di dekatnya.” Ucap HyunRa dengan wajah memerah.
“Ah! Maksudmu si dingin lee byunghun? Ternyata tipemu seperti itu ya”ucap Cheonsa dengan senyum seakan-akan mengatakan ‘akhirnya aku tahu kelemahan mu’ itu.
“Wae? Kenapa senyum-senyum?” Tanya HyunRa curiga.
“Aniyo” Cheonsa menggelengkan kepalanya, namun senyum masih belum lepas dari wajahnya.

I wish you’ll notice me~
Ringtone david archuella-notice me berdering di saku ponsel HyunRa. Segeralah ia mengangkat dan ternyata ayahnya.
“Yeoboseyo abeoji waeyo?” Tanya HyunRa heran,karena sejak eomma nya berpulang ke pangkuan Bapa di Sorga,ayahnya menjadi sering di kantor dan jarang pulang. Bahkan di hari-hari spesial pun seperti hari natal,tahun baru,dan ulang tahunnya pun ayahnya tidak datang. Ayahnya hanya ada jika ia sedang sakit. Walau begitu,HyunRa percaya bahwa ayahnya akan selalu menyayanginya.
“Ra-ya Bisa kau pulang sekarang? Ada yang perlu kita bicarakan. Tutututtu.” Ucap pemuda itu lalu segera menutup sambungannya. Yah,sebelum HyunRa mengatakan jika ia masih cukup jauh dari rumahnya. Dan itu memaksakan HyunRa untuk berlari. Iya BERLARI di tengah angin yang bertiup lumayan kencang dengan memakai rok yang cukup berkibar. #pastipadatahuyangauthormaksud
HyunRa pun langsung menoleh ke arah Cheonsa yang sedang menarikan Bts boy in luv di tengah jalan yang sepi(?)
“Cheonsa-ya mianhae aku harus segera pulang,appa sedang di rumah. Annyeong” setelah mengucapkan itu,dengan kecepatan penuh ia mulai berlari sambil menahan roknya agar tidak memamerkan paha putihnya itu.
Sesampainya di depan rumah,sudah terdapat sebuah mobil BMW hitam metalik terparkir dengan rapi. HyunRa pun masuk ke dalam. Di sana sudah ada abeojinya dengan seorang pria yang sedang duduk di samping ayahnya.
“Aku pulang.” HyunRa memecahkan keheningan di rumahnya.
“Ah sudah pulang ternyata,duduklah ada yang ingin ku bicarakan.” Ucap ayahnya sedikit kaku.
HyunRa pun menurut,dan segera duduk di hadapan ayahnya. Dilihatnya pria disampingnya sedang memperhatikannya.
“Ada apa appa? Dia siapa?” HyunRa bertanya kepada ayahnya.
“appa akan menjelaskan. Ini adalah kakakmu. Namanya Jung DaeHyun.” Ucap appa dengan tenang.
“Ne,Jung DaeHyun ibnida. Senang berkenalan denganmu.” Pria yang bernama Jung DaeHyun pun membungkukan badannya.
“MWO?!”

my secret brother chapter 1(first meeting)

Cast: lee byunghun (teentop)
Jung hyun ra (OC)
Jung daehyun (B.A.P)
Other cast: teentop member and author’s friends
Rated:13+
Category: love story,complicated.

“Mengapa kau membuat cinta menjadi begitu sulit?”
“Mengapa kau membuat cinta begitu menyakitkan?”
“Pada akhirnya cinta sendiri yang akan menentukan takdir kebersamaan”.
.
.
.
Author pov
“Ah jinjja, ya Cheonsa-ah kenapa kau hanya membuat PR mu setengah saja?bagaimana aku mau menyalin darimu?” alis HyunRa berkedut-kedut sambil menatap Cheonsa yang tengah menari NO-BTS disampingnya itu. Dan kelakuannya semakin membuat alisnya berkedut.
“Wae-yo? Aku malas mengerjakannya yang penting aku sudah mengerjakannya setengah. Kau kerjakan saja soal selanjutnya.”
“Aish,mana ada waktu lagi,sebentar lagi Jin songsaenim akan masuk kelas. What should I do?” HyunRa sambil mengacak rambutnya.

Akhirnya guru yang terkenal dengan ketampanan dan ke”killer”annya pun masuk kelas. Jin songsaenim namanya. Ia masih berumur 23 tahun, si jenius yang loncat kelas 3 kali sehingga ia lebih cepat lulus daripada anak seumurannya.
Jin songsaenim datang bersama seorang murid baru. Namun itu tidak membuat HyunRa tertarik untuk melihatnya. Baginya saat ini bagaimana cara nya menyelesaikan PR kimia ini sebelum di tagih oleh Jin songsaenim.
“Selamat pagi semua nya,pertama-tama saya akan memberitahu kalau kalian kedatangan teman baru,ia baru saja kembali dari Amerika. Lee Byunghun,silakan masuk”. Ucap Jin songsaenim mempersilakan.
Lalu masuklah seorang pria,dengan jalan cool nya,berwajah tampan,dan sikap cool juga . Langsung melumpuhkan setengah dari siswi dari kelas itu.
“Omo! Tampan sekali teman baru kita itu.” Ucap Cheonsa histeris yang duduk di belakang Hyunra.
Hyunra tetap cuek dengan suasana di kelas yang tiba-tiba riuh. Ia pikir Jin songsaenim sedang pergi keluar sebentar. Ia pun tetap mengerjakan PR nya itu.
“Nama saya Lee ByungHun,nama panggilannya L.joe .saya baru datang dari Amerika. Mohon bantuannya.” Ucap Byunhun singkat jelas dan padat.
“Sekarang silakan kamu duduk di samping HyunRa.”
L.joe pun berjalan ke arah tempat duduk HyunRa yang kebetulan kosong. Sebenarnya tempat duduk itu sudah ada pemiliknya namun pemiliknya sedang ada di Jepang. Alias temannya,Chunji, namun karena urusan keluarga menjadikannya untuk pindah sekolah.
“Tempat ini kosong?”
“Nde silakan duduk ” ucap HyunRa tidak ingin berbasa-basi dan tidak memalingkan muka dari buku tulisnya itu. Ia masih sibuk mencari rumus yang bisa di gunakan di soal itu.

“Kau salah di bagian ini.” Sebuah jari telunjuk muncul entah dari mana dan menunjuk jawaban yang salah. Akhirnya HyunRa pun memalingkan mukanya ke sebelahnya.
Deg
‘Omo, tampan sekali,’ ucap HyunRa dalam hati masih terpaku dengan apa yang dilihatnya itu. Sampai ada lambaian tangan yang akhirnya membuatnya tersadar.
“Masih sadar?”
“Nde?”
“Ini salah,”jari nya masih saja menunjuk ke arah jawaban yang salah.
“Ah,bagian mana yang salah?aish,pabo sekali aku ini”ucap HyunRa sambil memukul kepalanya pelan.
“Begini cara nya…”
Tubuhnya mendekat ke arah HyunRa. Membuat muka Hyunra memerah.
‘Fokus HyunRa fokus” Ucapnya dalam hati. Jantungnya memompa dengan sangat cepat.
“Begitu caranya. Gampang kan?” Kali ini mata L.joe langsung menatap bola mata HyunRa yang membuat nya semakin deg-degan.
“Nde? Ah ne terima kasih.”
“Cheonma” seulas senyum muncul di bibir L.joe.
DEG
‘Senyumnya cool sekali’ ucapnya dalam hati.
“Ah hampir saja lupa, nama mu siapa? Kita belum berkenalan” HyunRa mengganti topik, lagipula PR nya sudah selesai.
“Kamu tidak mendengarkan aku memperkenalkan tadi ya?” Alisnya mengkerut.
“Hehehe mianhae aku sedang sibuk mengerjakan pr tadi.” Ucapnya mencari alasan.
‘aish HyunRa pabo!’ Ucap HyunRa sambil memukul kepalanya pelan-pelan.
“L.joe,namaku L.joe. Kamu harus mengingatnya araseo?” Ucap L.joe sambil menekankan kata ‘araseo’.
“Ara..ara..aku mengerti baiklah panggil aku HyunRa saja. Yang di belakang ini namanya Cheonsa, Jung Cheonsa lengkapnya.” Ucap HyunRa sambil memperkenalkan sahabatnya yang sedang tak henti-hentinya menatap L.joe.
“Ah ann..annyeonghaseyo. Cheonsa ibnida” ucap Cheonsa yang tergagap memperkenalkan diri.
“Hmm..L.joe ibnida.” L.joe pun hanya berkenalan singkat dan langsung berbalik menghadap ke depan mendengarkan pengajaran Jin songsaenim.
‘Aish dingin sekali orang ini’ ucap HyunRa dalam hati dan ikut berbalik badan dan mendengarkan penjelasan Jin songsaenim.

confused part 3

sorry selalu bikin pendek-pendek yah nih cerita heheheh. thanks yang udah baca karya buatan gue yang gaje &pendek-pendek. but di part tiga ini bakal lebih panjang karena minggu depan gue bakal ada ujian. enjoying reading and please comment it ^^

Bangun tidur di pagi hari itu rasanya….bener-bener MENYEBALKAN !! bayangin aja pas lu lagi ketemu artis yang lu sukai terus lu dibangunin dengan suara aungan serigala yang bakal buat lu terbangun!

”Tar Tar bangun woy kebo banget sih lu!” badan ku di goncang-goncangkan dengan seseorang yang berani masuk ke ruangan pribadinya yang tidak lain adalah MICHAEL.

”hadoh ganggu tidur aja lu! hari ini hari Sabtu tahu dan sekolah libur,sana ah ganggu orang aja.” aku menarik selimut ku lagi dan menutup mataku kembali.

Tiba-tiba ada yang bergerak di samping tempat tempat tidur dan itu telah membuka mataku dengan sempurna. Ternyata Michael sedang berbaring di sebelah tempat tidur sambil memandang ke langit-langit kamar Tara.

“Tar…”

“hmm…”

“temenin gue ke taman dong. Gue mau lihat barang yang kita kubur…”

Reflex Tara langsung terbangun mendengar itu. Ia juga sudah lama tidak mengunjungi taman itu padahal sangat dekat jaraknya dengan rumah nya. Dengan semangat,Tara bangkit dari tempat tidur dan langsung menuju lemari untuk mencari pakaian.

“oke ayo gue ikut , lu keluar dulu gih gue mau mandi”

Michael pun bangkit dengan wajah ceria dan langsung keluar kamar.

            Setelah selesai mandi, Tara pun keluar kamar dan turun ke lantai bawah. Dilihatnya Michael,papa dan mama nya sedang sarapan. Sejak kemarin, Michael mulai tinggal di sini. Sepertinya dia benar-banar menganggap ini rumahnya sendiri.

Flashback..

“hah?! Lu bakal tinggal di sini? Kenapa bisa gitu?’’

“iya bokap sama nyokap gue nyuruh gue sekolah di sini.Terus katanya nyokap gue ada teman baiknya di sini. Jadi yah sekarang gue tinggal di sini. Mohon bantuannya.” Michael berpura-pura sopan.

“yei jadi artinya gue bisa sering kuliner bareng lu dong,bisa ke sekolah bareng lu,bisa curhat sama lu yei!” teriak Tara kegirangan .

“iye iye hahahaha kayak anak kecil aja lu.”

Flashback end..

Tara  pun ikut bergabung dalam sarapan ini. Ia ambil tempat duduk di sebelah Michael yang sedang melahap telur dadarnya. Tara mengambil roti tawar dan selai  stoberi kesukaannya.

“Tara,tumben kamu bangun pagi,biasanya  selalu bangun setelah jam 12 siang kalau hari libur.” Ucap ayah Tara yang sambil meneguk kopi.

“di bangunin sama aungan serigala pa,” ucap nya menyindir sambil melirik tajam ke Michael yang masih melahap roti tawarnya.

“kita mau pergi ke taman om, sudah lama tidak pegi ke sana,jadi saya minta Tara menemani saya.’’ Ucap Michael sopan.

“hemm baiklah kamu pergi saja dengan Tara.’’

Setelah selesai sarapan , mereka pun keluar rumah dan pergi ke taman. Taman itu masih sama seperti dulu terakhir ia lihat. Hanya saja warna cat pagar nya yang berbeda. Kami pun segera mencari pohon tempat kami mengubur harta karun kami. Ternyata masih ada sampai sekarang . namun, pohon itu sudah besar dan tua.

            Michael yang paling semangat dari tadi pagi pun segera meninggalkan Tara yang masih mengamati lingkungan sekitar. Sampai Tara sendiri sadar kalau ia sudah ditinggal.

“eh jangan tinggalin gue dong ! “ teriak Tara berlari menyusul Michael.

Sesampainya di bawah pohon itu, dilihatnya Michael mulai menggali tanah menggunakan sekop yang di pinjam dari Pak Supri,tukang kebun keluarga Tara. Entah dia nyolong atau sudah minta izin(-_-‘). Taman ini memang mengizinkan orang-orang menanam pohon atau tanaman apapun. Mungkin penjaga taman nya mengira kalau mereka akan menanam tanaman,dilihat dari sekop yang dibawa Michael dari tadi.

Ketika sudah menggali dalam,akhirnya sekopnya terantuk sesuatu. Lalu Michael mulai menggalinya menggunakan tangannya. Tara pun ikut membantu. Terlihat sudah sebuah kotak berukuran sedang dengan warna biru muda yang sudah tercampur dengan tanah.

Mereka pun mengambil kotak itu dan menguburkan tanah itu seperti semula. Michael yang sudah berepotan tanah pun segera duduk di bangku taman,di sampingnya terdapat Tara sedang membetulkan topinya.

“cepet buka dong” ucap Tara yang masih membetulkan topinya itu.

“oke gue buka ya” Michael pun membuka kotak itu dengan hati-hati.

Di dalam kotak itu, terdapat sepasang gelang berbentuk matahari,sau untuk Tara,satu untuk Michael . gelang itu dulunya pemberian dari almarhum oma Tara. Sebelum kepergiannya, ia menitipkan pesan “berilah satu gelang itu kepada orang yang paling kamu sayangi.” Dan tentulah Tara memberikan gelang itu kepada Michael. Sahabat yang paling ia sayangi.

“sini gue pakein” Michael mengambil salah satu gelang dan memakaikannya kepada Tara. Tara juga melakukan hal yang sama kepada Michael.

Didalam kotak itu juga terdapat foto-foto kenangan mereka dari SMP sampai kepergian Michael ke luar negeri. Foto ketika Michael masih menjadi anak yang lugu,polos,dan gembul. Di sana juga terdapat foto Tara sedang memakan es krim dengan mulut dan gigi belepotan coklat. Mereka yang melihat itu semua hanya bisa tertawa ngakak. Orang-orang yang melihat mereka hanya bisa menggelengkan kepala dan menganggap mereka ‘orang gila’.

Matahari sudah berada di puncak, mereka pun membawa kotak itu dan berjalan pulang.

~N~

introducing 98line ^^

haiyo balik lagi sama gue,admin yang setengah-setengah . tampang setengah,badan setengah,otak setengah, ampe cerita yang gue buat setengah-setengah. oke gue mau kenalin diri secara lengkap agar para readers enggak anggep gue alien(?) . oke back to laptop. ini data diri gue cekidot!

nama:laurencia audrey

born: 98 line

ciri khas blog : belom ampe setengah halaman udah continue.(iya banget)

cita-cita: sebagai hobi gue mau coba tulis cerita yanfg bisa ampe 100 readers! kalo buat the future gue belom tahu.

idola: gue itu suka kpop and gue allfandom. tapi bias utama gue itu  B.A.P,Teen Top,and Infinite^^.

butuh: komentar yang bisa ngubah tulisan gue jadi lebih waras.

next story: ceritanya habis Confused udah tamat gue mau buat ff pertama gue. doain lancar (berdoa dimulai). btw dengan Confused, gue sebenernya mau bikin ampe part 30. tapi kata temen and sodara gue bilang itu buat orang pro and gue yang masih cupu-cupu bakal kesusahan jadi gue bikin ampe part 10 aja.

okeh sekian dulu,tangan dah pegel hehheehhe ^^

 

 

confused part 2

“aku pulang !”

Sekali membuka pintu langsung tercium bau kue dari dapur. Ternyata mbok Siti dan ibunya sedang membuat kue. Dan sekarang mereka sibuk membuat cream.

“ma ada tamu nih.” Panggil ku sambil bertampang bete .

Mama pun segera meletakan celemeknya di atas meja dapur dan tergopoh-gopoh ke ruang tamu.

“oh kamu Michael ternyata sudah datang,mari silakan duduk. Anggap saja seperti rumah sendiri. Maaf ya saya kembali dulu ke dapur. Kue untuk pesta penyambutanmu sudah jadi dan tinggal dihias. oh iya,kenalkan ini anak tante,namanya Tara. Tante tinggal dulu ya” setelah berkata panjang lebar kemudian mama kembali ke dapur . aku pun mengekorinya.

‘’ma,itu orang siapa sih? Kok dia punya alamat kita?’’tanyaku meminta jawaban .

‘’nanti kamu juga tahu Tar,sudah lah kamu temenin Michael dulu sana.’’ Ucap mama yang masih santai mengoleskan cream ke atas kue. Dan itu artinya mama tidak mau di ganggu gugat.

Aku pun kembali ke ruang tamu dengan tampang seperti sayur asem. Disana, terlihat Michael sedang melihat iphone nya dengan tenang dengan kaki satu naik ke atas meja. Layaknya rumah sendiri.

‘’sekarang lu bisa jelasin mau apa lu datang ke sini?’’tanya ku sambil bersedekap.

Michael memasukan iphone nya dan langsung melihat ke mata Tara.

‘’lu beneran enggak tahu gue sapa? Coba diinget dulu,”jawab Michael sambil menarik satu bibirnya.

Aku pun berusaha mengingat-ingat siapa orang itu. Ada 1 orang yang ia kenal. Namanya Michael juga. Tapi sikapnya tidak sebrengsek gini. Dia adalah teman masa kecilnya yang sikapnya pemalu dan pendek. Beda jauh dengan di hadapannya.

‘’setahu gue,gue Cuma kenal 1 michael aja dan sikapnnya enggak kayak lu,’’

‘’Michael Sebastian buka nama orang yang lu kenal?’’tanya Michael semakin menarik bibirnya

Aku yang mendengar itu langsung kaget. Kenapa dia bisa tahu?

‘’da…dari mana lu tahu?’’ tanya ku pelan

‘’ya iyalah orang itu nama gue” jawabnya dengan santai sambil memalingkan muka.

What?! Gak mungkin banget . Michael yang gendut,pemalu,nan pendek itu dia?! Tapi kok rasanya ada yang mirip sama wajah Michael dengan wajah yang dulu.

Aku yang sedari tadi diam saja akhirnya bertanya kembali.

‘’lu tahu sapa wali kelas kita dulu pas smp 2?’’ tanyaku menyelidiki. Jangan mudah percaya sama orang asing.mungkin nama Michael Sebastian itu ada banyak.

‘’hmm… pak Trianto?’’ kelihatannya Michael berusaha mengingatnya.

‘’di mana tempat kita ngubur kotak persahabatan,’’

‘’di taman anggrek belakang rumah lu ini,di bawah pohon  nomor 3 dari gerbang. Kenapa sih lu nanya kayak gitu?’’ Michael mengerutkan dahinya.

Tidak salah lagi inilah Michael yang pindah ke America ketika smp 2. Langsung saja kupeluk Michael . meluapkan semua kerinduanku . kangen sama tawanya,candanya. Pokoknya best friend banget . Michael yang melihatku memeluk dia itu kaget.

‘’ya ampun Michael lu gak bilang-bilang bakal datang. Gimana sih lu gak ada kabar juga selama 3tahun. Apalagi lu berubah banget. ‘’ ucapku masih saja memeluk Michael.

‘’biar jadi surprise. Hehehe waktu itu hape gue jatuh ke selokan pas di Amerika. Lu segitu banget kangen sama gue hahhaa. Gimana hasil diet ketat gue? Sekarang gue jadi handsome banget kan. Udah ah lepasin sesak nih. Uhuk !’’ Michael terbatuk-batuk.

Akhirnya kulepas juga pelukan kangen ku.

‘’lu beda banget sama yang dulu. Tapi sikap pede lu kayaknya berlebihan deh.’’

‘’tenang saja gue akan semakin tampan seiring berjalannya waktu.hhahhaha.’’

‘’hahhahaah’’ aku pun ikut tertawa.

‘’eh BTW gue bakal tiap hari main sama lu loh.’’

‘’emang kenapa? Kok bisa?’’ tanyaku bingung.

‘’iya,soalnya gue bakal tinggal disini buat sementara. Di rumah lu’’ ucapnya santai.

‘’Hah?! ‘’

‘’ gak usah teriak-teriak kali Tar,nih kuping udah mau copot gara-gara denger teriakan lu,’’ ucapnya sambil menggosok-gosok kupingnya.

‘’kok bisa?’’ tanya ku masih bingung sekaligus kaget.

‘’entar lu juga tahu,’’ jawab Michael sambil tersenyum.

                                                                                                ~~O~~

confused part 1

Matahari bersinar terik,sekarang sudah pukul 12.00 siang. Dan pada jam segitu orang biasanya mengademkan diri di kantor,rumah,atau mall untuk menikmati AC. Namun ada seorang perempuan dengan seragam putih abu-abunya yang sudah mukai pudar warnanya. Dengan poni miring panjang dengan rambut ikat kuda. Sedang berjalan kegerahan. Kertas yang sedari tadi di pegang,dilipat dan mulai di gunakan sebagai pengadem sementara.

Namanya Tara Emberias. Panggil akrabnya biasanya Tara. Ia akrab pada semua teman di sekolahnya. Sapa yang tidak kenal dia,paras lumayan,bodi lumayan,sifat lumayan. Namun selalu ada yang kurang dari kesempurnaan. Begitu juga Tara,ia sangat..super…BEGO dalam BAHASA INGGRIS. Entah kenapa meskipun udah di kasih guru privat,tetap saja gak bisa. Dia selalu mengikuti ujian perbaikan. Dan sekarang kertas yang di jadikan  kipas adalah ulangan ke sekian kalinya dia mendapat jelek dalam bahasa inggris.

Dengan tampang setengah stress,setengah poker face atau apalah, Tara berjalan pulang di tengah terik matahari. Hari ini dia ingin pulang cepat  karena akan ada tamu yang bakal datang dan tamu itu adalah orang penting bagi Tara. “argh! Kenapa sih gue bego banget sama pelajaran inggris.’’geram Tara sambil melihat kertas ulangannya yang lecek ‘’ Biasanya orang-orang kan gak bisanya Mat,Kimia,Fisika,atau apalah nyokap bakal marah kayak gimana ya,jangan-jangan sekarang keluar tanduk lagi dari kepala. Hii’’. Tara merinding sendiri membayangkannya.

Rumah Tara sudah tinggal beberapa meter lagi,ia melangkahkan kaki nya dengan cepat. Baru beberapa langkah saja ia tidak sengaja menabrak seseorang . berhubungan ia sedang stress ia langsung meneriaki orang itu.

‘’woi! Jalan liat-liat dong punya mata digunanin yang bener dong!’’

‘’Adanya lu kali yang pakai mata yang bener gue aja dari tadi jalan liat depan lu aja yang nunduk!’’

Sial! Bener juga dia! Tapi bukan Tara kalau mau ngaku salah di saat seperti ini.

‘’pokoknya lu harus minta maaf cepet!’’ ucap Tara gak mau kesalahannya terungkap.

‘’ogah ngapain juga,udahlah gue lagi cari tempat di daerah sini. Laginya rumah mirip-mirip begini. Lu tau gak daerah sini?’’tanya orang itu ke Tara

‘’ya tahulah orang gue tinggal di sekitar sini’’Tara sedikit merasa bangga tahu tempat ini,seakan-akan dia lebih senior dari cowok itu.

“oke bagus lu tahu ini di mana?” pria itu memberikan secarik kertas ke hadapan Tara.

“minta maaf dulu baru mau kasih tahu”Tara tidak tertarik melihat kertas itu

‘’oke fine, maaf,puas? Sekarang kasih tahu ini alamat di rumah sapa cepet!’’

Sambil memberikan secarik kertas itu ke depan muka Tara. Mau enggak mau dilihat juga kertas itu. Lalu alisnya mengkerut heran . perasaan gue kenal nih alamat. Setelah berpikir beberapa menit  akhirnya dia sadar kalau itu ternyata rumahnya.

“sori mau nanya,lu dapat nih alamat darimana ya?” tanya Tara berusaha sedikit lebih sopan.

“ngapain lu nanya-nanya ?urusan banget sama lu.” Jawab cowok itu acuh tak acuh.

Nih cowok gak bisa di lembutin ya! Jelas-jelas gue ada urusan orang itu alamat rumah gue kok ! Geram Tara yang tadi sudah berusaha lebih sopan sekarang  mukanya sudah semakin  merah menahan teriknya matahari.

“ya iyalah gue ada urusannya ! itu alamat rumah gue tahu! Sekarang gue mau tanya ngapain lu ke rumah gue?” ucap Tara dengan emosi.

Cowok itu pun ikut kaget tapi dia tetap tidak menjawab  pertanyaan Tara.

“sekarang lu tunjukin rumah lu dan lu bakal tahu jawabannya”suara cowok itu memelan .

“ya sudah ayo ikut”terpaksa mengantar orang asing ke rumah nya.

What a Difference a Header Makes! Three Theme Transformations

Cool !! Like it !!

WordPress.com News

WordPress.com bloggers create some truly bespoke sites using our 200+ themes as a starting point — the possibilities are endless, especially if you’re willing to give CSS a try.

What if you want something that’s more off-the-shelf, but still feels like you? Using a custom header and background — options that are available with most themes, no upgrade or coding chops needed — can completely transform the look of a theme. Not convinced? Take a look at Chef in Disguise, BKLYN Locavore, and The Modage Cottage. We bet you’ll be as surprised as we are at how they started out, and how far they’ve come with just a few tweaks.

Chef in Disguise

Sawsan explores her passion for Middle Eastern food on Chef in Disguise, where her delicate header and complementary background pattern create a soft, welcoming mood that still allows her photography to shine:

View original post 803 more words